The First Sight

30.1K 392 3
                                    

"Hi. Aku suka lihat kamu dance kemarin. So exciting! "

"Thank you."

"Siapa namamu?"

"Bee. Kamu?"

"Bee? Aku Bear!"

"Ih, sok cute! Beer it's better for you!"

"Hahaha. So, would you dance with me Bee?"

Itu adalah percakapan singkat yang berbuah manis dalam dekapan dansa yang dirasakan oleh Rachel saat berlibur ke Bali bersama sahabatnya. Mana mungkin Rachel menolak ajakan dari pria yang memiliki rahang tegas dengan jambang tipis yang melemparkan senyuman manis padanya. Apalagi Rachel sudah melihat pria itu dua hari sebelum mereka bertemu di Bar Black Holes.

Rachel memperhatikan Bear saat di pantai Padang-Padang. Postur badan yang tinggi dan tegap yang dimiliki Bear sangat menggoda. Mungkin bukan hanya bagi Rachel tapi juga wanita lain yang ada disekitar pantai itu, belum lagi senyum Bear dengan lesung pipi dan gigi putihnya yang rapat membuat melted hati wanita.

 Mungkin bukan hanya bagi Rachel tapi juga wanita lain yang ada disekitar pantai itu, belum lagi senyum Bear dengan lesung pipi dan gigi putihnya yang rapat membuat melted hati wanita

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Din lo liat gak cowo yang pake celana hitam yang minum es kelapa disana?"

"Iya. Ganteng banget! Mirip Adam Levigne gak sih?"

"Malah lebih cakep yang ini." Tegas Nadine.

"Oh my....! Senyum sama mata nya mirip George Clooney!"

"Asal jangan homo aja Cel, buyar deh nih fantasi! Hahaha."

Dengan sembunyi di balik kacamata nya, Rachel terus memperhatikan pria itu. Namun sayang, pria itu tidak menoleh kearah Rachel. Hmmm...bukan tidak, tetapi belum. Keesokan malam saat Rachel dan Nadine sahabatnya pergi ke Bar dekat hotel, mereka dipertemukan kembali dengan pria tampan itu.

---

Rachel dance penuh semangat seirama dengan house music yang dimainkan oleh DJ, baju sabrina merah yang dia kenakan menarik perhatian pria untuk melihatnya. Dance ala samba yang memperlihatkan lekukan pinggul sexy Rachel seakan mengajak pria untuk menari bersamanya, termasuk Bear yang tanpa dia sadari ada disana dan sudah memperhatikannya sejak lama.

"Chel. Cowo yang kemarin ada disebelah sana."

"Serius? Mana?"

"Itu yang lagi segerombol sama tema nya Chel. Tuh dia pake kaos putih"

"Yah, dia lagi rangkulan sama cewe. Pacarnya mungkin ya Din."

"Ah paling kenalan aja. Tapi dia dari tadi ngeliatin ke arah lo Chel."

"Paling dia liat cewe yang dadanya besar banget dibelakang gue Din" bisik Rachel sambil mereka terkekeh bersama.

Malam itu Bear memang terpaku menatap Rachel mulai dari ujung kaki hingga rambut hitam yang mengibas bahu dan tetesan keringat yang sedikit membasahi leher Rachel yang membuat Bear menginginkan Rachel ke ranjangnya. Tak dipungkuri lagi jika si pria maskulin ini ingin menyapa dan berkenalan, tetapi dia menahan itu karena menyadari ada seorang wanita dalam rangkulannya.

Dalam hati yang tersembunyi untuk saling mengenal, membawa mereka kembali dipertemukan di malam berikutnya. Rachel sengaja untuk datang kembali ke Bar tersebut dengan harapan untuk bisa melihat pria yang membuat hatinya begitu terpikat. Dia berusaha untuk membujuk Nadine yang sebenarnya sangat lelah untuk pergi. Nadine pun tidak dapat menolak ajakan sahabatnya itu, karena dia menginginkan Rachel senang dan melupakan masalah yang dilaluinya kemarin.

Masalah yang telah dilewati Rachel begitu berat sehingga dia membutuhkan waktu untuk merehatkan dirinya. Nadine yang secara spontan mengajak dia berlibur ke Bali untuk melihat Rachel tersenyum kembali. Dia juga melihat ada cinta yang bersinar kembali dari mata Rachel saat melihat Pria tampan itu. Mungkin bukan rasa cinta tapi setidaknya Nadine bisa mengetahui bahwa sahabatnya tidak trauma untuk jatuh hati kembali.

"Gimana kalo lo gak ketemu dia Chel?"

"Ya berarti kita gak jodoh. Simple."

"Lah kalo ketemu juga bukan berati jodoh kan?!"

"Ah lo kok matahin semangat gue sih Din...."

"Hahaha. Ya maksud gue, kalo lo ketemu belum tentu dia jodoh lo juga. Bisa aja kan malah temen dia yang jadi jodoh lo."

"Temen dia yang mana, ada yang lebih ganteng?"

"Enggak sih, tapi kan temennya juga ada yang menarik. Kemarin pake baju Polo shirt biru terus pake kacamata item."

"Perhatiin aja sih Din. Gimana kalo pas dia buka kacamata ternyata matanya jereng? hahaha"

"Hahahaha... atau ya mungkin aja bintitan"

"Gokil! Hmm..yang penting sekarang.kalo sampe ketemu cowo kemarin itu lagi, gue harus sapa dia."

"Yep....let's see" Sahut Nadine sambil senyum meragukan kearah sahabatnya.

---

Malam itu tidak ada keinginan Rachel untuk dance karena dirinya fokus mencari pria yang telah meyulap luka hati nya dalam sekejap. Naluri hatinya membawa ia melangkah kearah toilet dan tanpa disangka seseorang yang dia nantikan itu sedang berada di wastafel. Rachel seperti terpaku dan niat nya untuk menyapa seperti terbungkam, terlebih lagi ketika pria itu menatap dan mengarahkan badannya berhadapan dengan Rachel.

---

Obrolan yang singkat dengan dansa bersama itu menjadi awal kisah mereka. Mereka pun dengan sengaja tidak saling memberikan nama asli dan menikmati dansa malam itu, hingga pada akhirnya Rachel membiarkan pria itu menggendong dirinya dan membawanya ke ranjang panas yang sudah menanti. Tubuh Rachel dihempaskan diatas bed. Mereka menenggelamkan diri dalam nafsu yang tak dapat tertahankan.

Next chapter for adult only!

THE LUSTWhere stories live. Discover now