"Loh, den brilian kenapa neng?" tanya pak satpam tersebut sambil mempersilahkan venny masuk.

"Entar aja ya saya jelasinnya, berat soalnya." ucap venny merasa tubuhnya hampir terhuyung.

"Ya Allah bri, dia kenapa cantik?" tanya seorang perempuan paruh baya yang ia ketahui itu adalah bunda brilian.

"Bawa masuk sayang." ucap perempuan itu.

Venny membaringkan tubuh kekar milik cowok tersebut, setelahnya dia membersihkan luka pada wajah brilian.

"Tan, saya pamit dulu ya." ucap Venny dengan sopan kemudian menyalami punggung tangan bunda brilian.

"Loh cepat banget, bri belum sadar juga kenapa mau pulang." ucap Dewi melihat wajah gadis itu cantik, hebat sekali anaknya memilih baik hati pula, apakah dia pacarnya?

"Pasti mama nyari Tan." ucap Venny merasa tak nyaman.

"Yasudah, lain kali main kesini lagi ya, oh ya nama kamu siapa cantik?" tanyanya lagi.

"Nama aku Venny Tan, yasudah saya permisi." ucapnya kemudian melangkah pergi.

-----

Seorang cowok mengerjakan matanya untuk menetralkan cahaya yang masuk, dia melihat ke sekeliling ruangan tersebut namun sepertinya itu bukan kamarnya, tapi dia mengenali itu.

"Kamu sudah bangun, ya rupanya." ucap bunda brilian dari sofa sebrang.

"Aku kenapa Bun?" tanyanya sambil mencoba untuk duduk.

"Kamu katanya berkelahi, sama siapa?" tanyanya pada sang anak dengan tatapan serius.

"Biasa." jawabnya seraya berdiri untuk menuju kamarnya.

"Kamu masih sakit, jadi diamlah saja." ucap Dewi memperingati brilian.

"Siapa yang nolongin?" tanya cowok tersebut.

"Venny."

"Ngapain sih tuh cewek, MURAHAN BANGET, sok cari perhatian bunda lagi." gumam cowok tersebut namun masih bisa didengar oleh Dewi.

"Apa yang kamu bilang bri." peringat Dewi.

"Dia cewek MURAHAN Bun." ucapnya dengan emosi meletup letup.

"Jaga ucapan kamu, apa dia gak akan sakit dengar ucapan kamu, apa kamu selama ini sudah buat dia sakit hati, Bunda gak pernah ajarin kamu buat kayak gitu terhadap cewek ya." ucap Dewi penuh amarah.

-----

Venny mengambil handphonenya di atas nakas lalu mencari nomer seseorang disana dan hingga menemukan siapa yang dia cari langsung saja dia mengiriminya pesan.

Venny: Hai:) bagaimana sudah baik gak? Oh pasti bri sudah tidur yah, yasudah selamat malam prince❤️

Pangeran: Bodoh sekali! MURAHAN!!! urus diri Lo sendiri, mulai sekarang kita gak usah sok kenal dan Lo pergi dari hidup gue, SIMPEL BUKAN?

Venny: hehehe bercandanya bri gak lucu tahu:(

Pangeran: GUE GAK BERCANDA, JALANG! BITCH!

Venny membaca pesan tersebut dia sakit hati kembali apakah benar kalau dia harus berhenti sebelum sakit itu semakin dalam dan semakin menjadi.

Venny: gak bisa bri, jangan ya🙏 bri mohon.

Pangeran: Gue gak terima PENOLAKAN!!!

Venny: Venny gak jamin untuk itu, selamat malam pangeran🥳.

-----

Gimana?

Sakit gak?

Pernah sakit tapi tak pernah sesakit ini karena pernah cinta tapi tak pernah sedalam ini aku ingin semua cintamu hanya untukku
Memang ku tak rela kau bagi untuk hati yang lain.

(Sakit)

Bukan author yang lagi sakit hati ya guys:(

Terimakasih❤️

Salam hangat
@farizamuzhaffara.


17 Maret 2020

BrilianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang