|18.🩺

33.2K 3K 28
                                    

"Bisakah aku meminta pada takdir, agar ia sedikit bekerja sama denganku. Satu hal yang aku inginkan agar aku segera melupakanmu. Itu saja."

-Keisya alfarabi-

Assalamu'alaikum semuaaa
Kuy lah bacaa

Typo bertebaran😉
Happy reading gaisssssssss
Vote and Coment
♡♡♡♡

Keisya menuruni tangga rumahnya dengan cepat sehingga menghasilkan bunyi yang cukup keras dan mengundang perhatian dari anggota keluarganya yang tengah berkumpul.

"Keisya mau kemana lagi?" tanya Alif.

"Bukan urusan lo kali!" Keisya merampas kunci mobilnya yang ada ditangan Alif karena direbut pria itu darinya tadi.

"Semuanya sudah menjadi urusan saya. Karena kamu adalah istri saya!"

Keisya tersenyum kecut dan menatap jengah kepada Alif, ralat pada semua orang yang menatapnya. Lalu berkata,"Becanda lo nggak lucu!"

Keisya melanjutkan langkahnya. Gadis itu menghiraukan tatapan dari anggota keluarganya. Dan untungnya tidak ada Omar abinya disana.

"Akadnya tadi pagi. Masih tidak percaya, kamu bisa menanyakannya pada orang yang ada di sini," lanjut Alif meyakinkan. Alif mengejar dan meraih tangan Keisya.

"Shit! Jangan sentuh gue bangsat!" umpat Keisya kasar, "Lo bukan siapa-siapa gue!"

"Keisya!" Keisya tidak memperdulikan pamggilan Alif.

"Keisya!"

Omar yang baru saja datang. Tadi ia baru datang dari setelah menyelesaikan tugasnya. Apalagi saat mendengar suara Keisya makannya ia buru-buru ke sini.

"Wah semuanya mau menghakimi Keisya!?" sinis Keisya saat ia lihat Omar memanggilnya dan seluruh anggota keluarga menatap marah padanya.

Gadis itu menaikan resleting jaketnya dan memakai topinya hendak melangkah pergi jauh dari rumah ini.

"Alif sudah sah menjadi suamimu tadi pagi!" jelas Omar kepada Keisya yang sudah berada di ambang pintu. Gadis itu menghentikan langkahnya.

Atensinya teralihkan ke berbagai hal!

♡♡♡♡

-Keisyapov-

Apa ini takdirku?

Tapi kenapa semua yang menjalar dalam hidupku tidak pernah sesuai dengan apa yang aku inginkan.

Kenapa Tuhan?

Harus kah aku berteriak pada dunia, kenapa semuanya tidak pernah memihak?


Apa yang bisa menjelaskan ini padaku?

Apa lagi ini? Setelah semua yang aku lakukan dan mengalah untuk semuanya, tapi kenapa malah ia yang datang.

"Apa semudah itu kalian mempermainkanku?" Aku memandang wajah Alif.

Kenapa kamu melakukan hal yang akan menyakitimu?

Gurat pada pahatan itu kenapa lagi-lagi menyakitiku. Pria bodoh kenapa kamu melakukan hal yang membuat kita saling menyakiti?

Aku melihat Anisa yang tengah menunduk. Aku tersenyum kecut pada Anisa. Gadis payah! Apa ia benar-benar menginginkan aku jadi orang jahat sekarang.

Ana Uhibbuka Fillah(Imam Pilihan Abi) [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang