62

633 76 20
                                    

Aku mau jelasin dulu, yang chapter sebelumnya itu isinya flashback semua, setiap chapter chapter kedepan, aku bakal jelasin lebih rinci, pelan pelan sambil nyelesein semua konfliknya. Luv, happy reading ^^

.

.

.
/back to the story

Taehyung memangku wajah dengan telapak tangannya. Melihati hamparan salju yang terbentang luas dari jendela mobil di hadapan manik legamnya. Dia meghela nafas. Kenapa tiba tiba saja ingatan tentang obrolannya dengan hyungnya kemarin malah terlintas jelas di otaknya. Di saat saat seperti ini, rasanya timingnya sangat tidak pas.

Pemilik perfect side profile itu menoleh ke arah kakak kandungnya yang sedang asik mencoret coret lembaran map di pangkuan. Kebiasaannya jika akan menjalankan misi. Menyusun strategi, mencoret sana sini, dengan memperkirakan banyaknya korban yang akan jatuh nantinya.

Namjoon juga ada disana, sesekali mengoreksi coretan dan perhitungan milik Seokjin. Jackson dan Bobby yang saling beradu argumen, Jimin dan Chanyeol yang saling diam mengelap pisau dua matanya. Juga satu lagi gadis Jepang yang entah siapa Taehyung juga tidak mengerti.

Dia menoleh ke arah kakaknya, "Hyung, siapa gadis itu?"

Seokjin, sekaligus Namjoon dan Chanyeol menoleh ke arah yang dimaksud Taehyung

"Dia teman Yoongi" Jawab Seokjin tanpa mengalihkan pandangan dari satu satunya gadis yang ada didalam mobil mereka

Chanyeol ikut menyeletuk setelah menyarungkan pisaunya, "Teman Yoongi, Suga, atau Haku?"

"Entahlah. Aku tid—"

"Haku"

Jawaban pasti itu membuat ke tujuh laki laki disana kembali menaruh atensi ke satu satunya lawan jenisnya. Si gadis Jepang berkulit putih dengan rambut sepunggung diikat asal yang membuat dirinya tampak good looking meski terkesan berantakan

"Secara waktu, aku adalah teman dari Haku, mengingat dia yang mengaku begitu saat kutanya siapa nama bangsat yang menghajar seluruh guard ku tanpa ampun hanya untuk mendapat perhatian dariku"

Bobby menekuk wajah tidak percaya, "Untuk apa dia butuh perhatianmu?"

Gadis itu menenggak soda nya dan menghela nafas jengah mengingat hal bodoh yang dilakukan Yoongi dikali pertama mereka bertemu, "Laki laki itu memintaku untuk melatih adiknya agar tidak lemah seperti dia" Dia tertawa renyah di akhir saat bayangan pertemuan pertamanya dengan Yoongi terlintas tiba tiba.

"Adik? Maksudmu bagaimana?" Seokjin menyingkirkan kertas kertas yang ada di pangkuannya

"Adik yang—" "Iya, Yukine" Gadis itu menyela tebakan Namjoon

"Yukine siapa? Setahuku Suga hyung hanya memiliki Jungkook" Jimin mulai andil membuka suaranya, meski faktanya dia sudah tau kebenarannya

"Jungkook Jeon sendiri itu adalah Yukine, begitu pula sebaliknya. Apa kalian tidak merasa jika anak itu terlalu bersih untuk serumah dengan tikus tanah seperti kalian?"

"mulutmu, sialan!" Seokjin menggeram

"Kenyataannya begitu, kan? Asal kalian tahu, Suga adalah yang pertama sadar tentang hal itu, dan kemudian Suga menyuruhku untuk -gadis itu mengangkat dua tangannya membentuk tanda kutip- membangunkan sisi lain dari Jungkook, yaitu Yukine"

Dia sempat memberi jeda, kemudian menunjuk ke arah Seokjin, "Kau itu dokter, kan? Kau pastinya juga tahu psikologis manusia. Yang kalian lihat dari anak itu hanya outnernya saja, hanya personanya. Kalian malah tidak pernah melihat shadownya. Dikira anak semuda itu dengan lingkungan seperti itu tidak memiliki sisi inner? Dasar bodoh, begitu saja tidak faham!"

Spring Day [yoonkook]Where stories live. Discover now