33

1.7K 206 19
                                    

.
.
.
Lelaki itu berjalan tertatih sembari menumpukkan tangannya pada tembok. Deru nafasnya terus memburu. Cepat dan berat.

"Hei kawan, kurasa kau salah ambil jalan"

Suara itu membuatnya berhenti sejenak untuk mengangkat kepalanya. Dapat dilihat, keringatnya mengalir dari pelipisnya

"Kurasa dia mabuk.."

"Dan kaya... Hahaha"

Si lelaki tadi memilih untuk diam, kemudian lanjut berjalan.

Tapi beberapa orang yang menghadangnya tadi justru malah menyenggolnya dan mendorongnya hingga jatuh

"Apa yang kalian mau?" Katanya yang malah terdengar seperti menantang orang orang di hadapannya

"Dia terluka" bisik salah seorang

Lelaki itu menghela nafasnya jengah, dan malah menyamankan posisi 'jatuh' nya tadi untuk bersandar pada pintu toko di belakangnya

Dia sedikit meringis ketika luka nya yang perih, terasa lebih perih

"T-tentu saja kami mau uangmu, dan benda berharga yang kau miliki!!" Pekik salah seorang yang mungkin, adalah pemimpin mereka

Suga -lelaki yang dihadang- memandang ke arah segerombolan itu

"Dua belas orang" gumamnya kecil

Tak mungkin dia melawannya. Lagipula mereka hanya mau hal itu, bukan nyawanya.

Well, nyawanya pun juga tak apa. Tapi, disisi lain, dia memiliki keinginan untuk bertahan hidup. Seperti yang dikatakan Jackson tadi

'Aku bahkan pasrah akan nyawaku, karena aku tak bisa apa apa. Bisa pun, aku juga akan melindungi diriku sendiri. Sedangkan kau yang kesulitan, malah membahayakan nyawamu untukku. Ketahuilah, kau itu harus bertahan hidup, hargai juga nyawamu.

Jangan menganggap remeh kehidupan, diluar sana masih banyak yang ingin bertahan hidup. Pikirkan mereka yang menyayangimu, yang mengorbankan segalanya untukmu. Jangan mengikuti jalan para penderita harmself atau sejenisnya. Fahami itu, dan cobalah untuk mencintai dirimu sendiri'

Begitu ceramahnya.

Mengingat Jackson, dia jadi ingat juga tentang Jackson yang mengatakan jika lelaki itu bisa merasakan aura dominannya, dan membuatnya patuh mau tak mau.

Tak salah untuk mencobanya lagi, bukan?

"Bagaimana jika kita bermain adil.

Kuberi kalian semua uangku, dan beri aku sedikit bantuan"

Mereka semua memasang wajah seolah mengatakan, 'yang benar saja?'

"Ya! Kau yang agak berisi dan berbibir imut!

Kutebak kau pasti pemimpin mereka" tebak Suga dengan sedikit mengejek yang dimaksud

"Ya. Memang begitu kurasa" jawabnya sendiri

Suga mengangkat tangannya, dan memberi isyarat orang itu untuk ikut duduk bersamanya. Orang itu sempat ragu, tapi kemudian Suga menarik tangannya kuat, hingga membuat yang ditarik refleks duduk

Spring Day [yoonkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang