18

2.4K 256 17
                                    

.
.
.

Sepasang manik coklat bulat terbuka secara perlahan, mencoba beradaptasi dengan cahaya di ruangan serba putih itu.

"Kookie, sudah bangun? Ada yang sakit tidak?"

Yang dipanggil menoleh, kemudian tersenyum. "Tidak, TaeTae hyung. Aku tak apa". Dan mencoba mendudukan diri

Taehyung lantas tersenyum, kemudian menyodorkan gelas berisi air putih ke Jungkook. Ia yakin kerongkongan namja di hadapannya ini kering.

"Seokjin hyung sedang keluar. Sekolah hari ini libur. Berduka karena pemilik sekolah kita meninggal" jelas Taehyung sebelum ditanya

"Gomawo, hyung" Jungkook menyerahkan kembali gelasnya. "Meninggal kenapa? Sakitkah?"

Taehyung menatap Jungkook kemudian mengusak pelan surai Jungkook, "Korban pembunuhan berlatar belakang hutang"

Jungkook sedikit membelalak, "Pembunuhan, hyung?"

Dan Taehyung hanya mengangguk

"Dunia ini kejam sekali, ya hyung. Hanya karena masalah hutang saja dibunuh" kata Jungkook terlihat sedikit kesal

"Mungkin ada masalah, pemilik sekolah kita melakukan kesalahan pada si peminjam... Makanya dia dibunuh"

Taehyung kemudian membuang muka dan berdehem, mengabaikan tatapan sedikit terkejut Jungkook

"Hyung tahu darimana?"

"Hyung kan hanya mengatakan mungkin, kook. Hanya menebak saja. Tidak tahu kebenarannya"

Jungkook hanya ber-oh ria,

"Nanti malam hyung dan Seokjin hyung tak bisa menunggumu disini. Kata dokter, kau boleh pulang kalau sudah bisa buang air besar. Dan perkiraannya besok"

"Memang hyung mau kemana?"

"Ini weekend Kookie. Resto pasti ramai. Lagipula, abeoji dan eomma akan berkunjung. Maaf yah.."

Taehyung mengusak lembut surai Jungkook lagi. Sedikit menenangkan karena mungkin, perkataannya barusan sedikit menyinggung Jungkook

"Oke hyung. Tidak apa apa"
.
.
.

"Kupikir jam tiga sampai jam lima akan kurang untukmu. Ternyata dalam satu jam saja sudah selesai semuanya. Yah, memang sih, pemilik sekolah itu payah. Tapi kau luar biasa, Jin hyung"

Yang dipuji tersenyum, "Terima kasih J-Hope sajangnim, saya akan kembali"

"Baiklah. Uangnya sudah aku kirim. Jangan terlalu formal, kau tahu aku lebih muda darimu. Aku lebih suka saat kau memanggilku seperti biasa, hyung.

Dan, jangan absen nanti malam oke? Tuan Min akan memperkenalkan puteranya yang telah kembali"

Jin tersenyum. Ia sudah tahu akan hal ini. Sebagai killer kelas II, tak jarang membuatnya bisa bertemu atasan serta orang orang terdalam dari Min. Corporation

Tentang yang dikatakan Hoseok, ada dua nama dalam benaknya saat ini. Yang satu, codename seorang killer amatir, dan yang satu adalah nama seseorang yang selalu  dibantunya.

Tentu saja pemilik kedua nama itu sama.

"Aku dan V pasti datang, Hoseok ah." Katanya dengan tersenyum, lalu membungkuk kemudian pergi

Setelah pintu ditutup, seseorang datang lagi ke ruangan itu.

"J-Hope ssi, kudengar tangan kanan kepercayaanmu telah melenyapkan Tuan Jang tadi pagi."

Hoseok spontan berdiri ketika melihat siapa yang datang, "Benar, Ketua Min. Mengapa anda repot kesini? Bukankah ada Rapmon?"

Min Yoonsuk terkekeh, "Dia sedang bermain dengan saudara barunya"

Spring Day [yoonkook]Where stories live. Discover now