25

2K 248 16
                                    

.
.
.

"Gwaenchanha, hyung. Kau sudah berkali kali minta maaf, sudahlah"

"Baiklah, tapi kau sudah memaafkanku kan?"

Jungkook mengangguk, kemudian menyesap kopinya lagi.

"Eh, dua bulan lagi kau lulus kan yah?" Jimin meletakkan ponselnya diatas meja, lalu menatap Jungkook

Jungkook terlihat berfikir, kemudian mengangguk, "eung. Tak kusangka akhirnya aku lulus juga"

"Ya! Dua bulan lagi. Itu pun jika kau lulus hahaha"

"Ya Jimin hyung!"

"Baiklah, tidak lagi. Seokjin hyung yang datang?"

"Mungkin. Entahlah, aku tak tau"

"Hmm, oke oke. Kalau boleh, aku saja yang datang"

Manik Jungkook melebar, "Jangan, hyung! Kau tahu sendiri ketenaranmu. Nanti malah ribut yang ada di sekolahku"

"Huh, tak apa. Biar semua orang tahu, kalau Kookie yang selalu mendapat juara ini juga adik seorang Park Jimin. Oh, ya. Jika kau nanti juara lagi, hyung berikan apapun untukmu" Jimin menyesap kopinya kemudian

"Jinjja? Apapun?"

Jimin mengangguk mantap, kemudian menyesap kopinya lagi

"Baiklah, aku mau Sky Dweller 326938"

Uhuk!,-

Jungkook tersenyum simpul ketika mendapati Jimin tersedak atas perkataannya

"Ya! Kau meminta rolex padaku sedangkan aku masih seorang trainee, kau kira aku dapat uang dari mana eoh?"

Jungkook tertawa senang karena Jimin mengomelinya

"Hyung bilang apapun kan?" Kata Jungkook di sela sela tawanya

"Ya tapi bukan jam tangan seharga 39.000 US Dollar, kookie"

"Baiklah baiklah, nanti akan kupikirkan hyung"

Jimin mengusak surai Jungkook.

Memang Jungkook terlihat menggerutu, tapi hatinya senang.

Inilah sisi yang ia sukai dari seorang Park Jimin. Selain berbakat, berkharisma, tampan dan tubuh yang,- wow, dia juga memiliki hati yang lembut dan baik

Terkadang Jungkook sendiri merasa Jimin sudah seperti hyungnya sendiri, walaupun notabene nya, Jimin sudah menganggap Jungkook adik sejak mereka dikonfirmasi untuk debut menjadi duo
.
.
.

"YA!!"

Sontak satu ruangan terkejut atas pekikan tiba tiba itu

"Kau ini kenapa, hyung?" Tanya Taehyung yang tidurnya terganggu karena jeritan Seokjin yang sangat lebay itu

Seokjin menunjuk nunjuk ponselnya, "I-ini.. Ini, astaga.."

Seolah tiba tiba sadar situasi, Seokjin segera menghentikan keterkejutannya dan mengangkat panggilan itu

"Ne, Tuan Min"

"HAH?!" Pekik yang lain

Seokjin menempelkan telunjuknya di depan mulut, isyarat diam

"Baiklah."

'...'

"Ne, seperti biasa,-"

'...'

"Ah, dirumah anda. Baiklah"

'...'

"Ne.."

Seokjin melihat layar ponselnya yang sudah kembali menunjukan walpaper foto dua orang namja disana -Seokjin Yoongi-

Spring Day [yoonkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang