35❄️

3.3K 194 6
                                    

-Happy Reading-
***

Tiga peria tampan sedang duduk di rooftob rumah sakit dengan kopi dan makanan di tengah-tengah mereka

"Gimana keadaan Zahra ger?" Tanya Rangga memecah keheningan

Gerry melirik ke arah sahabatnya lalu kembali manatap langit malam tanpa adanya bintang "Zahra belum sadar" jawabnya lesu

"Btw si bicht ular itu udah kita jeblosin ke penjara" ujar Rangga yang di angguki Vito

"Kenapa gak di bunuh sekalian?" Tanya Gerry ngasal

"Parah lo, yakali langsung bunuh nanti gue juga di penjara dong, kalo gue di penjara kan kasian cewek cewek pada nangis" jawab Rangga dengen senyum menggoda ke arah Vito dan Gerry

"Jijik gue liatnya!!" Malas Vito sambil menjitak kepala Rangga

"Udah lah gue males bahas bicht itu" ujar Gerry sambil menatap lurus ke depan dengen tatapan kosong

"Lo harus kuat ger, kita tau apa yg lo rasain... sabar aja ini cobaan buat keluarga lo, kita bakal selalu ada buat lo" ujar Vito menenangkan

"Thank... lo berdua emeng sahabat terbaik gue" tulus Gerry menatap Vito dengan senyum manisnya

"Sumpah jijik kalian persisi kaya orang pacaran anjir" ujar Rangga yg langsung mendapat toyoran dari Vito

"Aku kan setia sama kamu mana mungkin aku selingkuh ke dia" ujar Vito berlagak wanita yg membuat Rangga brigidik

Seperkian detik tawa menggema di sana "Lo berdua emang tempat hiduran gue" ujar Gerry tersenyum

"Bukanya tempat hiburan lo lagi berbaring no di brangkat?" Tanya Rangga ngasal yg mendapat tatapan maut dari Vito

"Sorry ger gue gk mak-

"Lo bener ngga, satu-satunya orang yg bisa bikin gue bahagia lagi terbaring lemah di brangkar rumah sakit karna kecerobohan dan keteledoran gue" lirih Gerry dengan penyesalan yang sangat dalam

"Ini bukan salah lo ger ini cobaan" lagi-lagi Vito dan Rangga menenangkan Gerry,

Mereka tau saat ini Reggy sedang berusaha menguasai Gerry tapi Gerry menahan itu semua karna dia ingin menghadapi ini dengen tenang tanpa ada kata perang.

Jangan tanyakan dari mana Rangga dan Vito tau kalau Gerry tengah menahannya? Itu semua tercetak jelas dari tatap mata Gerry yg berubah ubah setiap dia berbicara tatapan lemah, lirik, marah, sabar dan tatapan yang sekarang ini tatapan kosong

"Ger mending kita balik ke ruangan Zahra aja" usul Rangga dan di setujui Vito

"Yaudah yuk" setuju Gerry dan mereka langsung beranjak dari tempat itu

***

Kini ketiga pria tampan itu tengah berdiri di depen pintu ruang rawat Zahra, saat hendak membuka pintu pintu itu di buka terlebih dahulu dari dalam dan keluarlah seoarang dokter ber- name tag Alfian Sanjaya

"Maaf anda siapa?" Tanya dokter Fian kepada Gerry saat melihat Gerry hendak masuk

"Saya suaminya dok" jawab Gerry mundur beberapa langkah

"Oh anda suaminya?" Tanya dokter itu mamastikan dan di beri angguki oleh Gerry

"Baguslah kalau begitu, ada yang ingin saya bicarakan kepada anda... bisa ikut saya sebentar" ujar dokter itu

"Bisa dok" jawab Gerry, setelahnya mereka berjalan ke ruangan dokter Fian

Setelah sampai dokter Fian mempersilahkan Gerry duduk lalu dia mengambil sesuatu di rak buku ruanganya lalu kembali dan duduk di hadapan Gerry

Assalamualaikum BadBoy Where stories live. Discover now