8❄

4.5K 232 1
                                    


-Happy Reading-
***

Prankk...

"Astagfirullah kak Gerry apa itu" Kaget Zahra sambil bersembunyi di belakang Gerry

"Bentar gue liat"

Mereka berjalan beriringan sampai bola mata mereka manangkap dua insan yang tengah bertengkar

"Kamu salah paham" sang pria mencoba menenangkan sang wanita yang tengah menangis

"Omongan kamu basi!!"

"Kamu dengerin dulu"

"Udah, aku capek aku gk sudi lgi hidup sama kamu!" bentak si wanita sambil menunjuk nunjuk si pria

"Mah!!" Panggil sang pria dengen lirih

"Jangan mendekat!! KITA CERAI!" Bentak sang wanita dengen lantang

"MAMA!! PAPA!!" Teriak Gerry terkejut kala mendenger kata terakhir yg di ucapkan sang ibu. Mereka adalah Surya dan Citra

"Gerry" Kaget keduanya

"Mama sama Papa mau cerai?" Suara Gerry berubah menjadi gemetar dan terdenger sedih

"Iya, Mama gk sudi hidup sama pembunuh kaya dia" ujar Citra sambil menunjuk Surya

"Kamu cuma salah paham, aku gk ngebunuh ayah!! kita di adu domba!"

"Jangan pernah panggil ayahku dengen panggilan ayah!!!! bahkan kalimat suci itu tak pantas keluar dari mulutmu yang busuk!!" Marah Citra lalu pergi tampa menghiraukan Gerry yg terduduk lesu di lantai dengen air mata yg terus mengalir. Zahra? dia hanya bisa diam dan tak bisa melakukan apa pun, rasanya dia datang di situasi yang tak tepat

"Kak, Kakak tenang dulu" ujar Zahra mencoba menengakan Gerry

"Lo tuli!! Orang tua gue mau cerai dan lo nyuruh gue tenang aja! gila lo? mana bisa gue tenang!!" Bentak Gerry masih terisak

"Iya kak Zahra minta maaf" Zahra mundur lalu menghampiri Surya

"Maaf om boleh bicara ?" Tanya Zahra

"Oh boleh nak" jawab Surya sambil menghapus air matanya dan jangan lupakan senyum palsunya

"Maaf sebelumnya om maaf banget bukanya saya mau ikut campur... tapi, saya hanya ingin tau sebenarnya ada masalah apa dalam keluarga ini" tanya Zahra hati-hati

Surya diam sesaat lalu mengangguk
"Om rasa emeng harus sedikit berbagi kesedihan, Tapi om mohon kamu jangan bilang siapa pun"

"Iya om percaya sama saya" ujar Zahra meyakinkan

"Dulu saat om sedang rapat dengan mertua om tiba-tiba mertua om meninggal karna serangan jantung, semua tau kalau itu karna serangan jantung tapi banyak yg mengosipkan ada dua luka bekas peluru di bagian perut mertua om jadi mamanya Gerry percaya bahwa om telah membunuh ayahnya, tapi sebenarnya itu sama sekali bukan kesalahan om... kami di adu domba" Ujar Surya sambil meneteskan air matanya

"Sebenarnya yg membunuh ayah tante Citra bukan om ?" Tanya Zahra ragu

"Bukan! bukan saya" jawab nya sambil menatap Zahra, Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh zahra... dia tatap dalam-dalam mata Surya tapi tak ditemukan kebohongan didalam nya berarti benar bahwa bukan Surya pembunuhnya

"Om tenang dulu, saya akan bantu sebisanya agar keluarga ini kembali utuh" ujar Zahra menenangkan

"Percumah, Citra akan menikah lagi lusa mustahil menemukan bukti yg cukup" ujarnya sambil menunduk lesu

Assalamualaikum BadBoy Where stories live. Discover now