33

46.7K 2.2K 301
                                    

Happy reading 💖
Typo bertebaran
Silahkan di Coment jika ada typo 😉

"AGAM," teriak Naila saat melihat Agam berjalan melewati kelasnya

Agam berbalik dan menaikkan sebelah alisnya sambil menatap Naila dengan dingin.

"Lo ke mana seminggu ini? kenapa Lo gak balik ke rumah? Lo tahu gak? Papah sama Mamah cariin Lo!" kesal Naila

"Bukan urusan Lo," ketus Agam meninggalkan Naila yang menatapnya dengan tatapan penuh emosi.

"AGAM!" teriak Naila mengejar Agam masuk ke kantin

"Agam, bisa gak sih Lo dengerin gue dulu!" kesal Naila menarik lengan Agam

"Apaan sih!" kesal Agam mendorong Naila untung saja ada Bara yang langsung menangkap tubuhnya

"Jangan kasar sama pacar gue!" ketus Bara menatap Agam dengan tatapan elangnya.

"Bilangin sama pacar Lo! gak usah urusin gue," kata Agam

"Agam, sampai saat ini gue bener-bener belum paham kenapa Lo berubah," kata William

"Iya Gam, Agam yang gue kenal itu gak kaya gini, Dia emang dingin sama orang-orang tapi dia baik, intinya gak kaya yang sekarang kita lihat," kata Almira

"Gue kira Lo sayang sama Agatha, Lo sayang sama Naila, tapi kenapa Lo nyakitin mereka berdua? salah mereka apa? Lo bukan cuman nyakitin mereka berdua tapi gue sama yang lain juga sakit hati sama kelakuan Lo!" kata Almira terus memojokkan Agam

Agam beralih menatap Agatha yang sedari tadi diam dan tidak menatapnya, Agatha seakan tidak ingin memandang Agam.

"Agam seminggu di rumah gue," kata Deby yang sukses membuat Agatha menoleh

"Rumah Lo?" tanya Naila

"Iya, dia tidur di rumah gue, karena gak ada yang temenin gue, " kata Deby memeluk lengan Agam

"Lo gila! Lo habis berbuat apa?!" kesal Naila ingin menjambak Deby tapi di hadang oleh Agam

"Gue ngelakuin seperti apa yang kalian pikirkan," kata Deby tersenyum sinis terlebih lagi ke Agatha

"Gam, bilang ke kita kalau kalian gak ngelakuin hal-hal aneh," kata Agatha

Agam terdiam sejenak lalu menatap temannya satu-satu.

"Yang di bilang Deby emang benar," kata Agam

Agatha memandang Agam dengan tatapan tak percaya, Ia tidak menyangka kalau Agam akan melakukan hal menjijikan itu.

"Sayang, kita balik ke meja yuk gak ada gunanya juga ladenin mereka gak penting," kata Deby menarik lengan Agam

"Tha, Lo gak kenapa-kenapa?" tanya Almira memastikan keadaan Agatha

"Hm, aku baik-baik aja kok," kata Agatha tersenyum

"Lo yang sabar yah dek, gue tahu Lo pasti kecewa sama Agam, gue harap Lo dapat laki-laki yang jauh lebih baik daripada Agam," kata Bara mengelus pundak Agatha

"Iya kak," kata Agatha

***

Agatha berjalan menuju Roftoop, ia tidak masuk kelas dan sudah meminta izin kepada guru.

Sekarang di sinilah Agatha, di Roftoop yang sunyi hanya ada satu sofa bekas, dan semilir angin yang menghembus mengenai wajahnya.

Agatha memandang setiap sisi dari ruangan itu, ingatannya terulang di kejadian beberapa hari yang lalu saat Agam mengatakan kata putus dan mengakhiri hubungan mereka.

Agatha berjalan ke balkon Roftoop, kenangannya dengan Agam seakan menghantui pikirannya, mulai saat ia pertama kali menginjakkan kaki di rumah Agam sampai Agatha pacaran dengan Agam, Andai semuanya bisa di ulang Agatha tidak akan pernah mau masuk ke dalam kehidupan Agam.

Air mata Agatha menetes yang semakin lama semakin deras, sesekali Agatha terisak saat hatinya tak mampu menanggung semuanya.

Agam! Dia adalah cinta pertama Agatha dan kebanyakan orang bilang  cinta pertama sulit di lupakan.

Sebuah batu yang berukuran sedang dengan di bungkus kertas terjatuh tepat di ujung kaki Agatha, membuat Agatha sedikit tersentak dan menunduk mengambil batu itu.

Sebuah surat tertulis di batu itu lalu karena penasaran Agatha membaca surat yang tertulis di kertas itu.

Jangan nangis! air mata Lo sangat berharga bahkan setetes pun gak pantes Lo keluarin untuk laki-laki seperti dia, gue tahu Lo cewek kuat, gue yakin Lo bisa lewatin ini semua , gue harap Lo gak benci sama Agam, biar gimana pun dia pernah buat Lo bahagia.

:).

Setelah membaca surat itu, Agatha melihat sekelilingnya namun ia sama sekali tidak melihat seseorang di sana.

"Yang lempar ini siapa yah?" gumam Agatha.

Tak mau ambil pusing Agatha hanya menyimpan surat itu di sakunya dan berjalan keluar dari Roftoop sebab bel pulang telah berbunyi.

***

Agatha berjalan melewati koridor yang sepi, teman-temannya sudah pulang terlebih dahulu, karena Agatha harus piket di kelasnya, saat ia berjalan menunduk tak sengaja kepalanya membentur sebuah benda yang cukup keras.

"Eh kok wangi?" batin Agatha

"Terus berdetak lagi,"

"Baunya juga seperti baunya Agam,"

Agatha terus menunduk ia yakin kalau orang itu adalah Agam, tapi Agatha tidak berani mendongak menatap wajah Agam.

"Ekhm," dengan Agam membuat Agatha tersadar akan posisinya.

Refleks Agatha mundur dan kembali berjalan tanpa memandang dan mengatakan apapun pada Agam.

"Agatha," panggil Agam membuat langkah Agatha terhenti

"Maaf," kata itu refleks keluar dari bibir Agam

Namun, Agatha hanya melirik Agam sekilas lalu kembali berjalan tanpa membalas ucapan Agam.

Agam memandang punggung Agatha dengan senyum mirisnya, ia sadar kalau semua ini salahnya.

Bersambung....

Buat Q&A, aku udah tebak sih kalian pasti tanyain itu dan maaaaaaaaaaaaf aku gak bisa kasih tahu ke kalian kenapa Agam berubah xixixi, biar nantinya SURPRISE dong hehehe, jadi tetap ikutin Alurnya yah.

AGAM(Squel Naura)Where stories live. Discover now