34

47.6K 2.1K 153
                                    

Happy reading 💖
Typo bertebaran

Silahkan di Coment jika ada typo 😉

Sudah sebulan lebih Agam tidak terlihat di sekolah, bahkan ia tak kunjung pulang ke rumah, Naura dan Naufan Sangat khawatir dengan keadaan putranya itu.

"Gimana dong?? Anak kita belum ada kabarnya," cemas Naura

"Sabar sayang, pasti bakalan ketemu kok," kata Naufan menenangkan istrinya

"Tapi sudah sebulan lebih Agam gak pulang! gimana aku gak cemas coba," kesal Naura

"Iya sayang, aku paham, aku juga khawatir sama anak kita sekarang juga polisi masih melakukan pencarian jadi kamu tenang dulu," kata Naufan

"Iya Nak, kalau kamu seperti ini kamu bakalan jatuh sakit kamu harus berpikiran positif," kata Ayah Naura

"Kalian semua sudah dapat kabar tentang Agam?" tanya Naufan

"Belum Pah, kita udah cari ke tempat yang biasa di Pake Agam buat nongkrong, ke rumah teman-temannya juga gak ada," kata Naila

"Eh tunggu dulu deh, kalian ngerasa aneh gak sih?" tanya Bara

"Maksudnya?" tanya Agatha

"Agam gak masuk sekolah selama sebulan lebih Deby juga sama gak masuk sekolah juga," kata Bara

"Apa jangan-jangan Deby tahu di mana Agam?" tanya Agatha

"Ya udah, Semoga Deby masuk sekolah besok," kata Naila

***

Saat ini mereka sedang menunggu Deby, sudah sejam lebih mereka menunggu tapi Deby tak kunjung memperlihatkan dirinya.

"Duuh gimana nih?" tanya Agatha

"Sumpah gue sebel banget sama Agam! nyusahin terus," kesal Naila

"Gue juga kesel sama dia, kalau bukan karena Mama Naura gak bakalan gue cariin," kesal William

"Eh itu Deby!" kata Bara sambil menunjuk Deby yang sedang lari terbirit-birit

"Ayo kejar," kata Naila berlari mengejar Deby

"DEBY," teriak Agatha

Deby berbalik menatap mereka dengan wajah yang pucat dan keringat yang bercucuran.

"Agam kan?" tebak Deby

Mereka semua terdiam, lalu mengangguk bersamaan.

"Kita yakin, Lo pasti tahu di mana Agam kan? Lo bilangin ke dia kalau mamah sama papah nyariin jangan selalu nyusahin orang!" ketus Naila

"Tahu nih! kita gak punya waktu istirahat gara-gara cariin dia," kesal William

"Agam... Agam butuh kalian," kata Deby dengan suara yang bergetar

"Maksudnya?" tanya Agatha mengerutkan keningnya

"Gue gak punya banyak waktu buat Jelasin, kalau kalian mau tahu di mana Agam, kalian ikut sama gue," kata Deby berjalan memasuki mobilnya

"Aku kok deg-degan yah?" kata Agatha saat di perjalanan

"Sama, gue juga deg-degan," kata Naila

"Itu mobil Deby kenapa masuk ke parkiran RS,?" tanya William

"Jangan-jangan," kata Bara menggantungkan kalimatnya

Mereka semua saling tukar pandangan, mencoba menebak apa yang sebenarnya terjadi.

"Enggak mungkin, kita harus berfikir positif siapa tau Deby lagi jenguk temannya dulu," kata Almira mencoba menenangkan suasana

"Ya udah, ayo kita susul Deby," kata Agatha

Akhirnya mereka mengikuti Deby yang berjalan masuk ke rumah sakit dengan perasaan yang campur aduk.

"Deby, ini sebenarnya kenapa sih?" tanya Naila

"Ikut aja gak usah banyak tanya!" ketus Deby

"Tanya doang Markonah," kesal William

Deby tidak membalas perkataan William ia terus berjalan melewati koridor demi koridor.

Sesampainya di depan sebuah ruangan perasaan takut dan deg-degan semakin menjadi-jadi di diri mereka.

"Kalian masuk dulu," kata Deby mempersilahkan mereka masuk ke dalam ruangan tersebut

"Aku takut," lirih Agatha

"Tenang aja Tha, kita harus yakin dan berpikir positif," kata Almira menenangkan Agatha

Saat memasuki ruangan itu mereka terpaku pada seseorang yang sedang terbaring lemah di atas tempat tidur itu, tubuh mereka seakan lemas suara helaan nafas jelas terdengar di telinga Deby.

"Ini Mamah gue, bukan Agam, " kata Deby yang mengerti akan sikap mereka

"Mamah Lo kenapa Deb?" tanya Naila

"Mamah gue sakit, dia udah seminggu di rawat di sini," kata Deby mengupas kulit jeruk lalu di letakkan di atas piring

"Deb! kita ke sini mau cari Agam, bukan mau lihat Lo kupas kulit jeruk itu," kesal William

"Sabar dulu, gue masih punya tugas di sini, kalau kalian gak mau sabar mendingan pergi," ketus Deby tanpa melirik mereka

Bara mengeraskan rahangnya, ia mencoba sekuat mungkin menahan emosinya agar tidak terlepas di tempat ini.

Hening! itulah yang terjadi di ruangan Mamah Deby, mereka sama-sama membisu dan hanya memperhatikan Deby yang mengerjakan pekerjaan yang sudah berkali-kali ia lakukan.

"Deby, please jangan mengulur waktu! Lo gak boleh gini terus," kata Naila yang sudah bosan

"Iya Deb, sebenarnya Lo tahu di mana Agam gak sih?" tanya Almira

Deby menghela napasnya dengan kasar, lalu menatap mereka satu-persatu.

"Kalian mau tahu di mana Agam?" tanya Deby dan mereka mengangguk

"Ada syaratnya, kalian harus janji setelah bertemu dengan Agam kalian gak boleh benci dan marah lagi sama Dia," kata Deby menatap mereka

"Iya,kita janji!" kata Bara

"Agam... Agam di ruangan sebelah," kata Deby

Bersambung...





AGAM(Squel Naura)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें