Rankle - 28

4.6K 538 333
                                    

Haiii ketemu lagi dimalming. Yang malmingnya siyap siayaga nunggu notip dari No-Ah ada?

Part ini aku dedikasikan buat AyuS063 yang dipart kemarin semangat 46 buat komen. Cayang akutuh💛

Btw aku gaakan bosen-bosen buat ngingetin, jangan lupa Vote ⭐ sebelum baca dan komen sesudah.

200 vote dan 250 komen ah biar siders-nya pada keluar kandanggg😠

Happy Reading... 💛

🎶 Now Playing : D'masiv - Cinta Ini Membunuhku 🎶
___

Aku tahu, bagimu aku tak lebih dari seseorang yang tak sengaja jatuh cinta. Sialnya, hatinya sukar digapai.

- Noah Assagav Putra -

***

Galih Agus Tirtoyudo, calon Walikota Semarang nomor urut tiga ini memikat banyak masyarakat, bukan hanya di Semarang, bahkan sampai ke luar kota sosoknya sedang hangat diperbincangkan.

Apalagi jika bukan karena kepribadian yang sangat berwibawa juga dermawan itu?

Dijumpai awak media usai kampanye perdananya, sosok yang akrab disapa Galih ini langsung menuju ke Panti Asuhan, menemui anak-anak di sana. Mereka menyambut kedatangannya hangat, bahkan pihak Panti mengatakan, sebelumnya tak pernah ada yang memperhatikan tempatnya mengasuh anak-anak kurang beruntung ini.

"Saya sangat berterimakasih kepada Bapak Galih. Beliau benar-benar sosok yang baik. Pemimpin seperti dialah yang kami butuhkan. Pemimpin yang peka terhdap lingkungan sekitar," ujar si pemilik Panti Asuhan yang sudah berdiri sejak tahun 2010.

Ghea menekan tombol power di ponsel, layarnya berubah menghitam. Dia hembuskan napasnya kasar. Bibirnya tersenyum miris usai membaca artikel tentang papanya. Dialihkan pandangan dari ponsel ke samping jendela mobil, menatap tak minat pada setiap benda yang dilewati.

Mobil berhenti tepat di depan tempat lesnya.

"Nanti... Ghea SMS Pak Rahmat kalo udah pulang."

Pria itu mengangguk. "Baik Non."

Tangan yang tadi hendak membuka pintu mobil Ghea urungkan, gadis itu menggigit bibir bawah. "Pak? Jangan cerita ke Papa kalo beberapa waktu belakangan ini, Pak Rahmat nggak pernah ngenterin Ghea sampai sekolah. Ghea mohon..."

Sebenarnya Pak Rahmat merasa gelisah dengan kelakuan majikan mudanya akhir-akhir ini. Hampir setiap hari, saat dia mengantarkan Ghea, gadis itu akan meminta untuk diturunkan di pinggir jalan. Pak Rahmat bukan tak tahu, kalau setelah diturunkan, akan ada seseorang dengan mengendarai sepeda motor berhenti di depan majikannya, yang lalu membawa Ghea berlalu.

Ditilik dari kaca spion atas, Pak Rahmat mengagguk. Membuat seulas senyum hadir di bibir Ghea. Barulah, setelah itu Ghea benar-benar turun dari mobil.

Gadis itu berjalan, hendak memasuki gedung. Alih-alih bisa masuk, sebuah tangan malah meraih lengannya. Menariknya ke samping bangunan, menyudutkan Ghea di tembok dengan mulut dibekap telapak tangan.

"Sstt... ini aku."

Disingkirkan tangan Denis dari bibirnya. "Kak Denis ini nggak lucu!"

Rankle [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang