Rankle - 5

9.7K 793 91
                                    

Pedih ini akan aku simpan. Meski tak tahu entah sampai kapan akan bertahan. Yang pasti, aku tidak akan lelah berperan sebagai sosok yang kamu impikan.

- Gheava Alvaretta -

***

Cowok itu berguling-guling di atas ranjang minimalis berseprai biru donker---tentu saja setelah mengantar Ghea pulang dengan jalan kaki berdua. Matanya menatap ponsel yang dia sejajarkan dengan wajahnya, sedangkan tangannya tak berhenti menscroll layar ponsel. Membaca ulang chat-chatnya bersama Ghea.

Tangannya berhenti menscroll saat sebuah chat yang dikirim pada 30 Mei 2018 begitu menarik perhatiannya.

Ada senyum getir yang hadir di ujung bibir Noah saat membaca kembali chat itu.

Noah ingat, saat itu, dia sedang liburan di Anyer bersama Arkie, Zia, Naomi, dan Jona. Di Villa, dia bermain 'Truth or Dare' dengan Jona dan Naomi. Dia memilih 'Dare' dan Jona menyuruhnya untuk menyatakan perasaannya kepada orang yang Noah sukai. Sebenarnya Noah enggan, tapi karena desakan, akhirnya cowok itu menyatakan perasaannya kepada Ghea lewat chat. Juga, selain karena tuntutan Jona, dalam hati Noah, dia juga ingin tahu bagaimana respon gadis itu saat Noah menyatakan perasaannya.

Dan jawaban yang dia dapat... membuat perasaannya sedikit retak.

Rasanya ditolak. Tak ada yang lebih sial daripada hari itu.

Dan untuk mengubur rasa malu juga canggungnya. Noah segera menelpon Ghea, sesaat setelah dia pulang dari Anyer. Beralibi kalau yang mengirimi Ghea chat itu bukan Noah, tapi temannya yang membajak handphone Noah. Untung saja, Ghea percaya.

Sekarang, sering terpikir dalam kepalanya. "Gimana kalo gue nembak Gege lagi ya?"

"Ngehalu aja terooosss!" Sebuah suara merusak imajinasi Noah yang baru saja akan dimulai.

Sosok gadis dengan piyama bergambar Elsa dari film Frozen muncul di balik pintu dengan rambut basahnya yang masih terbungkus handuk.

Noah mengangkat kepalanya, lalu kembali meletakkannya di bantal malas saat melihat siapa orang yang muncul. Itu Naomi---kembarannya.

"Noah, bagi lotion, punya gue abis."

Noah belum berkata 'iya' tapi gadis itu sudah menuangkan lotion di telapak tangan dan mulai mengoleskan lotion itu ke tangan dan kakinya. Setelah selesai dengan lotion milik Noah, gadis yang berwajah mirip dengan Noah tapi dalam versi perempuan itu memutar duduknya menatap Noah yang masih memainkan ponsel.

"Geser!"

Naomi mendorong badan Noah dengan keras hingga cowok itu terbentur tembok di samping kirinya. Entah kapan Naomi tiba-tiba sudah berdiri di samping tempat tidur Noah.

"Aduh Nao! Sempit nih! Balik ke kamar lo sendiri sana!"

Bukannya pergi, gadis itu malah naik ke tempat tidur. Naomi menumpukan tangannya pada lutut Noah yang ditekuk. Lalu menempelkan dagu di sana.

"Lo beneran suka sama Ghea ya No?" tanya gadis itu.

Noah terdiam. Dia menurunkan ponselnya. Ditatapnya Naomi yang tengah menaik-turunkan alis---menggodanya.

"Iya, suka. Emang kenapa?"

"Ya tembaklah ribet! Nggak capek difriendzone-nin terus?"

Cowok itu bangkit dari tidurnya. Lalu menyandarkan punggungnya di dinding.

Rankle [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang