Part 41

2.9K 124 18
                                    

Dilarang coment dengan kata-kata kasar, si Authornya lagi sakit😌

Paginya, setelah membersihkan diri Lucy turun ia berniat ingin beres-beres rumah. Jam sudah menunjukan pukul delapan pagi, ia bangun saat pukul enam pagi tapi saat bangun ia merasakan pusing. Mungkin efek karena tertidur setelah menangis, tadi malam saja Lucy tertidur saat jam sudah menunjukan pukul dua malam.

Dia berharap Nathan akan kembali ke kamar nya, tapi nyatanya hingga pagi saja tak terlihat batang hidung suaminya itu.

Ia ingat saat Elisa datang dengan tiba-tiba, Lucy tidak tau jika Elisa berada di rumahnya. Dan tidak perlu bertanya dimana Nathan sekarang, sudah pasti sedang berbahagia dengan sang kekasih.

Entah kenapa Lucy berpikir jika Nathan mempunyai kepribadian ganda, bagaimana tidak. Tadi malam ia mengatakan menyesal, dan meminta maaf tapi sekarang dia pergi dengannya lagi.

Ah Lucy lupa, Nathan memang meminta maaf tapi bukankah Nathan tidak mengatakan untuk tidak bertemu atau berinteraksi dengan Elisa.

Menyedihkan sekali, itulah kalimat yang pantas untuknya.

" Non Lucy? " Panggil bi Asmi, membuat Lucy tersadar dan kembali melangkah menuruni tangga.

Lucy mengernyitkan keningnya saat melihat sosok Reza di meja makan yang kini sedang duduk.

" Ka Reza? "

Mendengar suara istri dari bos nya, Reza dengan cepat bangkit dan tersenyum ke arah Lucy.

" Nyonya, selamat pagi. " Sapa Reza, yang membuat Lucy mendengus kesal.

" Ada apa kakak kesini? Dan jangan panggil aku nyonya lagi kak, sudah ku beritahu bukan! " Kesal Lucy.

" Saya kemari untuk menjemput nyonya. " Jawab Reza, tanpa mempedulikan gerutuan Lucy, yang memang tidak ingin dipanggil nyonya olehnya.

Lucy mengernyitkan keningnya saat mendengar ucapan Reza.

" Bos Nathan menyuruh saya untuk menjemput anda. " Kata Reza, membuat Lucy tidak percaya mendengar ucapannya.

Bagaimana bisa, Nathan menyuruh dirinya untuk kembali ke mansion. Apa dia tidak peka, ibunya baru saja pergi kemarin. Lucy ingin tinggal disini untuk beberapa hari, dia ingin merasakan kenangan bersama keluarganya sebelum dirinya kembali keluar dari zona ini.

Tapi Nathan dengan seenaknya menyuruh Lucy untuk kembali ke mansion.

" Ponsel kakak? " Pinta Lucy dengan tangan yang mengadah kearah Reza.

" Untuk apa nyonya? " Tanya Reza yang merasa bingung.

" Cepat kak! " Dengan tidak sabaran Lucy meminta ponsel Reza, setelah ia mendapatkan nya dengan cepat Lucy mencari nama kontak yang membuat dirinya kesal bukan main.

" Ada apa Za? "

" Aku gak mau pulang ke rumah! Aku mau disini saja! " Ucap Lucy langsung.

" Lucy? Tidak, kamu harus pulang sekarang juga! Berikan ponselnya ke Reza! "

" Gak, aku gak mau pulang... Lagipula aku disini juga untuk beberapa hari saja Nat! "

" Jangan kekanakan seperti ini Lucy! "

Lucy yang mendengar ucapan Nathan diseberang sana, melotot begitu saja. Kekanakan?

Baru saja Lucy akan membalas ucapan Nathan, tapi ponsel yang berada digenggaman nya sudah berpindah tangan.

" Maaf bos, saya akan membujuk nyonya Lucy untuk pulang. " Jelas Reza setelah ia merebut ponselnya dari Lucy.

" Tidak perlu! Sebaiknya kau kembali ke markas, ada sesuatu yang harus kau kerjakan. "

Young Marriage (ON GOING)Onde histórias criam vida. Descubra agora