Part 13

4.4K 160 4
                                    

Tidak terasa sudah dua bulan mereka menjadi sepasang suami istri. Walaupun mereka tidak saling mencintai, tapi bukan berarti tidak ada kesalahpahaman. Bahkan sangat sering dengan mereka yang sama-sama memiliki sifat keras kepala membuat mereka selalu saja ribut, ya hanya ribut kecil.

Entah sudah berapa kali Lucy menghembuskan napas lelah, bagaimana tidak Kayla mengirimi dirinya foto bersama Zidane yang sedang berada di pasar malam.

Sedangkan dirinya, masih tetap bergelung diselimut dengan hanya menscroll Instagram yang menampilkan beberapa foto teman-temannya yang sedang asik jalan-jalan untuk merefresh kan pikiran sebelum ujian tiba.

Pukul empat sore tadi, Kayla memang menghubungi Lucy untuk ikut berjalan-jalan dengannya. Tetapi Lucy menolaknya, ia tau jika Zidane dan juga Kayla butuh waktu berdua untuk menghabiskan waktu akhir pekan.

Ya memang satu Minggu yang lalu, Zidane dan juga kayla resmi menjadi sepasang kekasih. Membuat Lucy begitu sangat senang.

Suara ketukan pintu membuat Lucy bangkit dari tiduran malasnya. Dengan begitu malasnya ia bangkit, dan membuka pintu.

Ia memutar bola matanya malas, melihat siapa orang yang mengganggu tidurannya.

" Apa yang kau lakukan? " Lucy mengernyit mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Nathan, yang seharusnya ia lontarkan pertanyaan itu.

" Apa maksudmu, mengetuk pintu, mengganggu tidurku dan sekarang hanya bertanya' apa yang kau lakukan ' ? " Protes Lucy

" Aku tidak suka kau memutar bola mata di depanku! " Lucy membelalakkan matanya, sebelum dirinya tertawa.

" Hahaha... Yang benar saja kau Nat... Haha... Aduh perut ku sakit... "

" Sudah? " Tanya Nathan, menatap kesal ke arah Lucy.

Lucy mengangguk mengiyakan, dengan sesekali tersenyum ke arah Nathan yang terlihat begitu kesal kepadanya.

" Aku ingin ke kantor, apa kau ing... "

" Tunggu, untuk apa kau kesana? " Tanya Lucy memotong ucapan Nathan. Membuat Nathan menatap tajam Lucy.

" Berapa kali sudah kubilang, jangan memotong ucapan ku ketika aku sedang berbicara, Lucy! "

" Oh baiklah maafkan aku tuan Nathan Fernandez yang terhormat. " Ucap Lucy yang mulai kesal dengan Nathan.

" Cepatlah bersiap, aku menunggu di mobil. " Ucap Nathan akhirnya, memutuskan perdebatan yang mungkin saja tidak akan selesai.

Selama satu bulan ini, ia sudah mulai sikap asli Lucy. Keras kepala dan juga cerewet, entah itu hanya dengan dirinya atau mungkin juga dengan orang lain diluar sana.

Dan yang pasti Nathan harus bersabar menghadapi sikap asli Lucy, dan jangan melupakan sikap kekanakan yang kadang juga muncul. Membuat Nathan merasa sedang mengasuh bayi besar.

Hembusan nafas lelah, ia keluarkan ketika kembali mendengar protesan Lucy, yang tidak terima dengan keputusannya. Ia tak peduli, Nathan lebih memilih melangkah turun tangga untuk menuju ke arah mobilnya, menunggu tuan putri yang sedang bersiap.

Lima menit kemudian Lucy keluar dengan pakaian santainya.

Perjalanan menuju kantor hanya diisi dengan suara lagu yang mengalun dari radio.

" Nat, sampai jam berapa di kantor? "Tanya Lucy memecah keheningan yang hanya diisi suara lagu.

" Aku hanya ingin mengambil berkas yang tertinggal. " Jawab Nathan, dengan tatapan fokus ke depan.

" Benarkah? " Tanya Lucy ceria, membuat Nathan menatap Lucy dengan mengernyitkan keningnya.

" Bagaimana kalau setelah ini ke pasar malam Nat? " Tanya Lucy menatap Nathan penuh harap.

Young Marriage (ON GOING)Where stories live. Discover now