Part 51

805 46 7
                                    

Dua hari sudah ia berada di Jakarta, malam ini ia akan menghadiri pesta anniversary perusahaan dan sialnya ia yang harus menghadiri nya padahal dirinya baru beberapa bulan bekerja di sana.

Ini semua berawal karena keterlambatan nya.

Dia sudah siap sejak tiga puluh menit yang lalu, dengan menggunakan dress hitam model lengan off shoulder shirred di bawah lutut Cia tampak begitu cantik, rambutnya ia biarkan tergerai selain karena bingung ia juga malas menghadiri acara ini.

Seharusnya hari ini ia sedang berjalan-jalan menikmati hari weekend di negeri seberang, bukan malah terdampar di acara pesta yang bahkan ia tak tau pemilik acara ini.

Sial benar saja dia tak tau pemilik acara ini, lalu bagaimana ia akan mengucapkan selamat atas perwakilan perusahaan tempat ia bekerja.

" Ah bodoh kau Cia. " Kesal Cia, ia tak mempedulikan beberapa orang yang melihat aneh ke arahnya.

Cia menatap ke seluruh penjuru gedung tempat anniversary ini, ia merasa tampak familier tapi dengan tempat ini. Cia mengerutkan keningnya mencoba mengingat apa dirinya pernah datang kemari?

Tapi yang ada ia malah merasa pusing, ia mengerjapkan matanya dan mengatur nafasnya kembali. Melangkah ke arah meja minuman.

Masa bodoh tentang reputasi perusahaan nya, ia lebih memilih berdiri di pojok ruangan menatap orang-orang yang tampak asik dengan acara ini. Ya acara ini begitu mewah dengan tema gold yang membuat kesan sangat mencolok. Mungkin tema ini diambil karena perusahaan ini memperlihatkan bagaimana jayanya.

" Shhh... Tuan muda berhentilah menangis. " Cia mengerutkan keningnya menatap kesana kemari mencari sosok dibalik suara tadi.

Dia melihat seorang wanita berpakaian baby sister, sedang menimang bayi yang sedang menangis keras.

Terlihat wanita itu begitu kewalahan, botol susu yang dipegangnya terjatuh membuat nya terlihat menggerutu, tangis bayi yang sedang didekapan nya semakin kencang.

Tatapan wanita itu bertemu dengan tatapannya, senyum merekah seakan mendapat harapan dengan cepat ia melangkah ke arah Cia.

" Nyonya, tolong saya. Bolehkah saya menitipkan tuan muda. Saya ingin menyeduh susu terlebih dulu, hanya sebentar nyonya. " Tanpa menunggu jawaban, wanita itu langsung menyerahkan bayi laki-laki yang sedang sesenggukan dan dengan segera wanita berlari ke arah ruang belakang, mungkin disana dapur. Pikir Cia.

Cia mengusap punggung kecil bayi laki-laki ini dengan pelan, benar saja baru sebentar bayi didekapann ya terlihat tenang memainkan baju Cia.

" Hi boy, nama kamu siapa? " Cia gemas sendiri menatap wajah bayi ini yang sangat begitu tampan, bahkan masih kecil saja aura ketampanannya begitu menguar.

" Mom. " Cia mengerjapkan matanya, menatap ke sekeliling nya tidak ada orang. Mereka sedang sibuk menikmati pesta.

Ia menatap bayi yang sedang berada digendong nya terlihat tersenyum menunjukan gigi mungil nya yang terlihat begitu manis.

" Mom... Mom... Mom... " Celoteh bayi laki-laki yang terus memanggil ibunya.

" Kau mau bertemu dengan ibumu? Tante tidak tau dimana dia? "

" Ah dimana wanita itu, kenapa sangat lama. "

" Ayo kita cari ibu atau ayah mu. " Kata Cia, ia melangkah masuk ke dalam ruang dimana tadi ia melihat bayi didekapannya ini bersama wanita tadi.

" Orang tua mu pasti good looking. " Ucap Cia, yang disambut dengan tawa dan tepuk tangan bayi laki-laki ini.

" Mom. " Ucap si bayi dan langsung memeluk leher Cia begitu erat.

Young Marriage (ON GOING)Место, где живут истории. Откройте их для себя