Part 16

3.7K 132 2
                                    

Jangan jadi readers Silent terus dong... Vote and Comment nya, biar  gue semangat nulisnya...😫

" Apa yang kau lakukan hah! " Teriak Nathan, menatap tajam seseorang yang kini sedang menunduk takut didepannya.

" Bukankah sudah ku bilang, tunggu disini dulu. Kenapa kau selalu membantah ucapan ku, kau tau bukan jika tadi aku tidak menarikmu! " Kembali Nathan mengomeli Lucy, yang hampir tertabrak tadi.

Lucy ingat tadi, bukankah sebelum dirinya ia sudah melihat ke kanan dan kirinya tidak ada kendaraan yang melintas tapi, kenapa tiba-tiba sebuah mobil melintas dengan kecepatan tinggi dan hampir saja menabraknya.

Dan untung saja ada Nathan yang langsung menariknya, ya walaupun keningnya terasa sakit karena membentur dada bidang Nathan.

Dan sekarang Lucy hanya bisa merutuki kebodohannya, dan juga menunduk takut. Ia sungguh takut hanya untuk mendongak menatap wajah Nathan sekarang.

" Cepat masuk sekarang! " Perintah Nathan tegas. Membuat Lucy langsung terburu-buru membuka pintu mobil, dan duduk disebelah Nathan.

" Nat, kenapa kita kesini? Aku tidak apa-apa. " Ucap Lucy ketika mobil Nathan berhenti di parkiran rumah sakit.

Nathan tak menjawab ucapan Lucy ia langsung turun dan diikuti Lucy yang mengekor dibelakangnya.

Lucy yang melihat raut wajah Nathan, yang terlihat sangat marah dan juga khawatir. Tunggu apa Lucy tidak salah mengartikan diantara wajah seram Nathan tetapi tatapan mata hazel Nathan tersirat tatapan khawatir yang membuat Lucy sedikit senang.

" Nat, aku tidak apa-apa sungguh. " Ucap Lucy dengan menahan lengan Nathan yang akan kembali melangkah memasuki rumah sakit ini.

Membuat langkah Nathan terhenti, dan membalikan badannya menatap Lucy yang kini terlihat memohon untuk menuruti ucapnya.

Dengan menghela nafas berat, ia akhirnya menuruti ucapan Lucy, ia memegang kedua bahu Lucy. Sebelum Nathan menarik Lucy ke dalam dekapannya. Tanpa mempedulikan beberapa orang yang melihat mereka di koridor rumah sakit ini.

Yang hanya Nathan inginkan adalah memeluk Lucy, membuang perasaan khawatirnya. Jika perempuan di dalam dekapannya ini baik-baik saja tanpa ada luka atau goresan sedikitpun.

Terserah kalian mengatakan Nathan berlebihan karena itu adalah hal wajar bagi seorang suami mengkhawatirkan istrinya... Tunggu apa yang membuat Nathan begitu sangat khawatir selain status mereka?

Lucy hanya bisa terdiam dengan keterkejutannya karena mendapat pelukan dari Nathan, bahkan ia hanya bisa mematung tanpa membalas dekapan Nathan, ia terlalu terkejut untuk perlakuan Nathan.

" Nat... "

" Biarkan seperti ini dulu. " Lucy terdiam, membiarkan Nathan mendekap dirinya.

" Ayo pulang. " Ucap Nathan, membuat Lucy menaikan satu alisnya.

" Pulang? "

" Yah pulang kerumah, kau harus istirahat. " Jawab Nathan, dan kembali melangkah meninggalkan Lucy yang terlihat bingung.

" Jadi... Nathan! "

Young Marriage (ON GOING)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz