Part 34

2.4K 101 26
                                    

Seminggu berlalu dan perintah Nathan benar-benar dilaksanakan oleh Reza dan juga para bodyguard, yang membuat Lucy sungguh kesal.

Bagaimana tidak, di kampus Lucy selalu saja diikuti pria berbadan besar dengan pakaian hitam dan juga kacamata hitam. Yang membuatnya lebih kesal lagi sahabatnya malah menertawakan dirinya karena beberapa mahasiswa yang menjaga jarak dengan Lucy, dan menatap Lucy dengan heran.

" Diamlah Kay! " Gerutu Lucy, menatap tajam Kayla yang tak berhenti menertawakan dirinya.

" Gue serasa temenan sama anak sultan, eh emang benerkan maksudnya itu istri sultan...haha... " Dengan kesal Lucy mencubit lengan Kayla, yang membuatnya berhenti tertawa dan mengadu kesakitan.

" Gue pulang dulu yah, bye. " Ucap Kayla dan melangkah menjauh, sang kekasih sudah menunggunya.

Lucy masuk ke mobil yang sudah satu Minggu ini mengantar jemput dirinya, ia bingung sendiri sebenarnya apa yang dipikirkan Nathan. Dia seakan marah padanya, tapi disisi lain ia seakan menganggap hubungan ini baik-baik saja tak ada masalah apapun tapi nyatanya sebaliknya.

Sungguh Lucy bingung sendiri dengan hubungan pernikahan ini, Nathan seakan melakukan seenak nya saja. Nathan marah padanya, lalu ia baik padanya dan begitu seterusnya. Seakan mereka hanya berteman.

Lucy menghela napas menatap gedung tinggi yang berjejer di kota Jakarta ini, hubungan macam apa ini? Berpacaran saja tidak seperti ini, si cowok akan begitu perhatian pada si cewek dan juga membuat si cewek tersenyum bahagia.

Apa yang Nathan berikan padanya selain kesakitan dan air mata? Perhatian saja ia berikan saat jauh itupun lewat seseorang seperti sekarang, ketika pulang saja selalu saja acuh padanya.

" Pak ke taman dulu yah. " Ucap Lucy pada supir.

Mungkin menghirup udara segar bisa membuat perasaannya kembali membaik.

Lucy turun dari mobil dan langsung saja menuju ke taman diseberang sana, taman begitu ramai dengan ibu-ibu dan anak-anak mungkin saja mereka sedang bermain di sore hari ini. Lucy tersenyum saat melihat beberapa anak kecil berlarian di taman ada juga yang sedang sibuk bermain di perosotan dan beberapa permainan yang disediakan di taman ini.

Buk

Lucy terperanjat ketika mendengar suara seseorang jatuh dan langsung disusul dengan tangisan. Lucy menoleh ke belakang dan mendapati seorang anak kecil yang terjatuh dan menangis.

" Hei sayang, ayo kakak bantu berdiri. " Ucap Lucy lembut dan membantu anak kecil yang memiliki wajah cantik dan kebule-bulean.

Lucy menatap gemas, anak kecil yang sedang berada digendongan nya ini, pipi tembam dan juga bola mata biru bak samudera. Ingin saja Lucy bawa pulang anak perempuan ini.

" Dimana ibu Adek? " Tanya Lucy, dengan mencubit gemas pipi tembam anak perempuan ini.

" Ibu? " Ucap anak perempuan ini dengan raut bingung.

" Yah ibunya Adek. " Jawab Lucy dengan tersenyum.

" Ara! "

" Nenek. " Ucap girang anak perempuan digendongan Lucy, dan meminta untuk diturunkan.

" Ara kemana aja, nenek khawatir nyariin Ara. " Ucap seorang wanita paruh baya dengan memeluk anak perempuan bernama Ara ini.

" Nenek ibu itu siapa? " Tanyanya polos, membuat Lucy mendengarnya terkejut berbeda dengan wanita paruh baya yang menatap cucunya dengan tatapan sendu.

" Oh ya dek, terima kasih udah jagain cucu nenek. " Kata wanita paruh baya dan berlalu pergi.

Lucy masih bingung dan memikirkan ucapan anak tadi. Dia tidak tau ibunya, maksudnya dia tidak tau orang yang sudah melahirkan nya di dunia ini?

Young Marriage (ON GOING)Where stories live. Discover now