Part 10

5.4K 172 4
                                    

Setelah bel pulang sekolah Nathan dengan langkah cepat langsung menuju ke arah parkiran, tetapi nyatanya ditengah perjalanannya Dion menghadangnya.

" Nat, Lo mau kemana? " Tanya Dion yang akan mengantar buku paket ke perpustakaan.

" Jangan bilang Lo mau pulang!!! " Tebaknya, membuat Nathan langsung mengangguk mengiyakan.

" Lo gk lupa kan kalau hari ini, pemilihan peserta untuk lomba basket bulan depan? " Jelas Dion untuk mengingatkan Nathan.

" Waktu latihan liburan, kan Lo yang berangkat. Jadi lo yang harus menyeleksi nya. " Jawab Nathan setelah sekian banyak ucapan dari Dion temannya.

" Tapi lo kan kapt... "

" Lo anggap gue teman kan? " Tanya Nathan yang langsung di jawab oleh anggukan dari Dion.

" Maka dari itu gue minta bantuan lo, ada urusan yang harus gue selesaikan. " Ucap Nathan dan langsung berlalu begitu saja tanpa menunggu jawaban dari Dion, sedangkan Dion hanya bisa mangguk-mangguk pasrah.

" Bisa apa aku dengan seorang Ceo. " Ucap Dion kepada dirinya sendiri, setelah itu ia kembali melanjutkan langkahnya.

Nathan langsung melajukan mobilnya dengan bodyguard yang sudah ada didepan dan sedang menunggunya. Ketika ia sudah keluar dari halaman sekolah ia langsung memacu kecepatan mobilnya. Untung saja sore ini sedang lenggang di jalanan.

Ia menyetir kendaraan dengan pikiran yang tak jernih, bagaimana ia mengatakan pada orang tua Lucy. Ia tak mungkin untuk mengatakan jika mereka bertengkar, karena nyatanya Lucy lah yang salah paham. Sungguh ia tak menyalahkan Lucy, untuk semua pertengkaran Lucy dengan perempuan yang entah ia tak tau.

Karena memang bodyguard Nathan sedang mencarinya dengan bantuan supir yang kemarin disuruh oleh Nathan.

Butuh satu jam lebih untuk sampai dikawasan perumahan yang ditempati oleh orang tua Lucy. Hingga mobil bodyguard nya berhenti didepan rumah bercat putih dengan sebuah taman yang indah tepat di depan rumah itu.

Dengan cepat Nathan langsung memencet bel rumah, dengan masih menggunakan seragam sekolah yang dibalut jaket, Nathan dengan tak sabaran memencet bel rumah terus. Hingga seorang wanita berusia tiga puluh tahunan keluar, dengan ekspresi begitu terkejut.

" Nak Nathan!!! " Ucap wanita yang tak lain adalah ibu dari istrinya ya ia adalah ibu dari Lucy.

" Apa saya bisa masuk? " Tanya Nathan, tanpa ekspresi di wajahnya. Membuatnya terlihat begitu sangat dingin.

" Oh... yayaya... silakan nak. " Ucap Lina-Ibu Lucy, dengan begitu gugup, bagaimana tidak Nathan seakan memperlihatkan taringnya untuk memangsa seseorang.

Dengan cepat Nathan langsung masuk, ia duduk di sofa. Tak mungkin bukan ia langsung mencari Lucy di rumah ini.

Sedangkan Lina, begitu terburu-buru masuk ketika ia melihat bukan hanya Nathan saja yang kemari, melainkan orang-orang berbadan besar, dengan pakaian hitam yang berada didepan rumahnya.

" Oh ya Tuhan, seberapa pengaruhnya menantu ku ini. " Ucap Lina dengan berjalan masuk untuk menemui Nathan.

" Nak, mau minum apa? " Tanya Lina.

Young Marriage (ON GOING)Where stories live. Discover now