Chapter 01. Awal

77.7K 2K 14
                                    

Suasana pemakaman yang sungguh sangat menyayat hati seorang gadis bernama Navya, setelah ibunya meninggal. Kini Navya harus kehilangan satu-satunya orang yang menjadi penopang hidupnya juga, yaitu ayah tercintanya.

Setelah semua tetangga yang membantu pemakaman ayahnya pulang, Navya menangis di atas batu nisan ayahnya.

"Kenapa ayah tega meninggalkan Navya sendirian, bukankah ayah sudah berjanji untuk tetap menjaga Navya sampai Navya dewasa nanti." Isak Navya memeluk nisan ayahnya.

Sudah lebih dari sepuluh menit Navya berdiam diri di makam ayahnya, dia memutuskan untuk segera pulang karena langit sudah berwarna hitam menandakan akan turunnya hujan.

Navya pulang ke rumahnya yang sangat sederhana, Navya terlahir dari orang tua yang kurang mampu. Navya adalah anak tunggal dan tidak memiliki keluarga atau kerabat lainnya, dan saat ini Navya sudah benar-benar hidup sebatang kara.

Baru saja Navya masuk ke dalam kamarnya, tiba-tiba pintu rumahnya sudah di ketuk dengan kasar oleh seseorang. Navya akhirnya kembali ke depan untuk mengetahui siapa yang mengetuk pintu rumahnya dengan sekencang itu, saat membuka pintu rumahnya Navya melihat dua orang laki-laki yang tidak dia kenal berdiri di depan pintu.

"Maaf, ada perlu apa ya?" Tanya Navya.

"Di mana ayah mu?!"

"Untuk apa kalian mencari ayahku?"

"Dengar! Ayah mu mempunyai hutang yang sangat banyak pada boss kami, jadi kau katakan pada ayah mu itu untuk segera melunasi hutang-hutangnya!" Ujar salah satu dari mereka.

"Ayahku baru saja meninggal, dan aku tidak tahu kalau ayahku memiliki hutang pada seseorang," ucap Navya.

"Saya tidak mau tahu, kamu harus membayar semua hutang-hutang ayahmu! Jika dalam waktu tiga hari kamu belum bisa membayarnya, boss kami sendiri yang akan datang kesini!" Ancam orang itu, lalu pergi begitu saja dari hadapan Navya.

Navya kembali masuk ke rumahnya, dan duduk di salah satu kursi yang sudah usang miliknya. Navya terus memikirkan ucapan orang yang tadi datang ke rumahnya, apakah benar ayahnya mempunyai hutang dengan orang lain tanpa sepengetahuan Navya? Kalau sudah seperti ini bagaimana Navya bisa membayar hutang ayahnya. Sedangkan Navya hanya gadis biasa yang baru berusia sembilan belas tahun, dan belum mempunyai pengalaman bekerja di manapun.

"Bagaimana aku bisa mendapatkan uang untuk membayar hutang ayah." Ucap Navya bingung.

Navya mengingat ucapan orang tadi, jika dalam waktu tiga hari Navya belum membayar hutangnya. Boss mereka sendiri yang akan datang untuk menagih hutang, Navya berencana akan minta keringanan pada boss mereka agar Navya mampu melunasi semua hutang-hutang ayahnya.

"Lebih baik sekarang aku mencari pekerjaan dulu." Ujar Navya.

Navya harus melupakan kesedihannya, karena jika Navya terus bersedih atas kematian ayahnya itu tidak akan menyelesaikan masalah.

Navya beranjak dari duduknya untuk segera bersiap-siap mencari pekerjaan di luar sana, semoga saja Navya bisa mendapatkan pekerjaan yang lumayan hanya dengan bermodalkan ijazah SMA nya.

Pertama-tama yang harus di lakukan oleh Navya adalah mendatangi cafe-cafe yang membutuhkan karyawan, atau hanya sekedar tukang cuci piring pun Navya akan mengambil pekerjaan itu.

Sudah dua cafe yang Navya datangi, tapi tidak ada satupun yang membutuhkan karyawan. Mereka bilang akhir-akhir ini semua cafe sedang sepi dan kurang di minati orang-orang.

Akhirnya Navya memilih beristirahat sejenak di sebuah warung kecil yang ada di pinggir jalan, karena sejak tadi Navya mencari pekerjaan dengan terus berjalan kaki.

Bukan Istri Pilihan (SELESAI)Where stories live. Discover now