D U A L I M A

Mulai dari awal
                                    

_________

Feli yang masih panik di dalm mobil kesayangannya itu sambil sesekali melirik jam di tangannya.

"aduhh kok lampu merah sih" gerutunya.

Ia merasa lampu merah yang ada di hadapannya saat ini, terasa sangat lama. Ia menunggu kapan warna lampu itu berubah menjadi warna hijau. Walaupun Feli sedang terburu-buru, ia tidak berani untuk melewati lampu merah ataupun kuning.

Lampu pun berubah menjadi warna hijau, Feli langsung mengendarai mobilnya dengan kecepatan maksimal yang ia bisa. Setelah 5 menit, akhirnya sampailah ia di sekolahnya dengan gerbang yang sudah tertutup rapat.

"yahh udah ditutup" Feli merasa usahanya sia-sia untuk bisa sampai di sekolah ini. Toh, gerbangnya sudah di tutup. Kalau begitu, harusnya ia melanjutkan tidurnya tadi di rumah.

Feli turun dari mobilnya dan memohon kepada satpam sekolah yang berada di sana. "pak, bukain gerbangnya dong", mohonnya.

"gak bisa atuh neng, saya teh harus menjalankan tugas" ucap satpam tersebut, entah siapa namanya.

"ayolah pak, ini tuh menyangkut masa depan saya" pintanya.

"aduh neng, bapak teh tetep gak bisa buka. Mohon maap neng", jawab pak satpam itu.

Feli yang sudah menyerah tidak tau lagi harus melakukan apa. Ia hanya pasrah. Ia pun tidak tau harus pergi kemana. Pulang? Bisa-bisa ia diceramahi oleh mamanya karna terlambat. Bolos? IA pun tidak pernah melakukannya. Ya palingan bolos di dalam sekolah, tidak sampai pergi ke luar sekolah.

Feli akhirnya pasrah dan duduk di dekat gerbang. Ia menelungkupkan wajahnya di kedua lengannya sampai sebuah keajaiban datang.

Tiba-tiba saja, Ia merasa mendengar suara motor yang baru saja berhenti. Ia mendongak dan melihat seseorang yang ia kenal. Dan pastinya orang itu juga telat seperti dirinya.

Tiba-tiba saja ia teringat dengan kejadian kemarin, Al yang tidak datang untuk menemuinya. Ia menjadi merasa kesal dan kahirnya memilih diam.

Al yang baru sadar ada seseorang yang juga telat sama seperti dirinya merasa heran. Karna Al mengenal orang itu.

"lo telat?" tanya Al kepada Feli.

"udah tau telat, masih aja nanya" jawab Feli sewot.

Al menarik tangan Feli secara tiba-tiba. Feli yang diperlakukan seperti itu kaget dan kesal. "gak usah kasar bisa gak sih", kesalnya.

Al tidak mengucapkan apa pun. Ia mengulurkan tangan kepada Feli seperti meminta sesuatu. Feli bingung, apa maksud dari Al.

"apaan?" tanya Feli.

"kunci mobil"

"hah? lo mau ngapain?" tanya Feli lagi.

"kunci mobil"

Feli memberikan kunci mobil kepada Al. Al menerima nya dan berteriak kepada pak satpam.

"Pak, titp motor. di parkirin aja di dalem", teriaknya. Al melempar kunci motornya kepada pak satpam dan diterima baik oleh pak satpam.

Al langsung masuk ke dalam mobil Feli di kursi kemudi. Feli masih terdiam di tempat, ia bingung apa yang dilakukan Al.

"masuk atau gue tinggal" ancam Al lewat jendela mobil.

Feli langsung duduk di kursi penumpang depan, tepatnya di sebelah kiri Al. Feli tidak tau akan kemana mereka pergi, apalagi ini ada pertama kalinya ia membolos ke luar sekolah. Al hanya diam tanpa mengatakan mereka akan kemana.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, akhirnya mereka sampai di sebuah tempat bernama Eco Park. Feli heran, mengapa Al mengajaknya kemari.

"masih untung gue ajak kesini, daripada lo pulang terus kena omel nyokab lo" ucap Al seakan-akan ia tau apa yang ada dipikiran Feli.

"kok lo tau?"

Al tidak menggubris pertanyaan Feli. Ia menarik tangan Feli dan membawanya masuk ke dalam tempat tersebut. Ketika masuk, ia melihat banyak pohon-pohon hijau dan beberapa orang yang sedang berolahraga di taman itu.

"Al naik sepeda yuk" ajak Feli dan langsung menarik tangan Al menuju tempat sewa sepeda.

Feli merasa mood nya naik drastis. Apalagi, ia sudah lama tidak melakukan olahraga bersepeda seperti ini. Al tersenyum ketika ia berhasil membuat Feli senang. Mereka pun mengelilingi taman itu sampai letih.

Setelah merasa cukup, mereka memlih untuk mengistirahatkan diri di bangku taman yang disediakan. Al yang melihat Feli lelah, ia pergi untuk membeli air mineral.

Tak butuh waktu lama, Al kembali dengan mebawa 2 botol air mineral. Feli meneguk air tersebut hingga tersisa setengah.

"makasih" ucap Feli dan dibalas anggukan oleh Al.

Keheningan menyeliputi mereka. Mereka berdua sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Di sela-sela keheningan itu, Al membuka suara.

"kenapa gak bales chat gue?" tanya Al.

"chat? chat apaan?" Feli merogoh ponselnya yang berada di saku roknya. Ia mengecek apakah ada pesan dari Al kemarin. Dan benar saja, ia mendapatkan pesan dari Al semalam. Tetapi ia tidak membacanya, mungkin saja semalam ia sudah tertidur dan tadi pagi ia tidak semoat mengecek ponselnya karna sedang terburu-buru.

"Maaf kemarin ada urusan" ucap Al dan terjadilah keheningan kembali di antara mereka berdua.

"soal perjanjian itu udah selesai sekarang" ucap Al. Ada sesuatu yang berat di hati Al ketika mengucapkan kalimat itu.

Sedangkan Feli, ia merasa hatinya tidak ingin memutuskan perjanjian itu. Seharusnya ia merasa senang, tetapi hatinya berkata lain.

harusnya gue seneng dong, batinnya.

"oke, berarti urusan lo dengan gue udah selesai. Gue anggap lunas" ucap Feli.

_________

udah 1125 kata lohh, ampe begadang buatnya gais. Masa kalian tetep gak mau vote. Utang ku ke kalian udah lunas ya, tunggu next chapter ya!

TBC

Only You [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang