S E M B I L A N

934 96 39
                                    

Al mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh. Ia tidak peduli dengan keadaan sekitar, ia hanya ingin sampai di rumah dan menemui saudara kembarnya itu.

Al sudah sampai dan langsung keluar dari mobilnya. Ia langsung membuka pintu dengan sangat keras, tanpa salam apa pun. Rina yang sedang asyik menonton TV, kaget dengan tindakan anaknya itu.

Al langsung menuju ke kamar El. Tanpa mengetuk pintu, ia langsung membuka pintu saudaranya itu dengan sangat kencang. Sang pemilik kamar yang sedang memainkan handphone nya, terlonjak kaget.

Bugh

Tanpa aba-aba, Al langsung menonjok El. Hidung El langsung mengeluarkan darah

"Apa-apa sih lo!?" tanya El yang sudah tersungkur di lantai.

"Lo yang apa-apaan, napa lo gak jemput Feli!?" bentak Al.

"Tadi gue tiba-tiba ada urusan dan HP gue mati"

"Lo gak tau kan kalo Feli sendirian nunggu lo di halte! Dia kedinginan karena hujan tadi!" bentak Al yang masih emosi.

Rina datang ke kamar El karena ia mendengar suara ribut dari atas. Rina segera melerai mereka berdua.

"Aduh nak, kalian kenapa berantem?" Rina membantu El berdiri dan mendudukannya di kasur.

"Kalo ada masalah omongin baik-baik, jangan pakai berantem kayak gini" ucap Rina lembut. Al berusaha meredakan emosinya.

"Mama bilangin sama dia, jadi cowok tuh jangan ingkar janji" sindir Al dan pergi meninggalkan Rina dan El.

"Udah nak, sekarang kamu istirahat. Besok pagi kamu minta maaf ya sama Al. Jangan lupa lukanya diobatin" ucap Rina lembut dan pergi keluar dari kamar El.

***

"Kenapa gue masih penasaran sama foto di kamarnya Feli ya" Al mengacak rambutnya frustasi.

Al sedang berada di kamarnya, ya lebih tepatnya di balkon kamarnya. Seperti biasa, ia mencurahkan isi hatinya tiap malam, sambil menatap bintang.

"Kenapa gue ngerasa kalo Feli itu mirip dengan syasya?" herannya

Al menatap bintang dan terus berbicara. Layaknya bintang adalah syasya. Teman ataupun orang yang sudah ia sukai sejak pertama kali ia bertemu dengan syasya.

"Sya, kemana lagi gue harus cari lo?" ucapnya frustasi.

***

Esok paginya, seperti biasa Al bangun kesiangan. Ia langsung bergegas mandi, ya gak sampe 10 menit lah.

Ia bergegas turun dan langsung menaiki motornya itu. Sebelum itu, ia berpamitan kepada kedua orang tuanya.

"Ma, pa aku berangkat dulu" pamitnya.

"bentar nak" cegah Calvin. Al memberhentikan langkahnya dan mengalihkan pandangannya kepada papa nya itu.

"Mana udah cerita soal kamu dan El semalam. Sebaiknya kamu bicara baik-baik jika ada masalah. Papa percaya sama kamu" Al tersenyum dan mengganguk bahwa ia mengerti.

***

Gerbang sekolah sudah ditutup, Al sudah tekat 20 menit. Ia tidak akan membuang waktunya untuk memohon kepada Pak satpam, karna itu tidak ada gunanya.

Only You [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang