D U A E M P A T

781 51 5
                                    

GES, akhirnya diriqu ini menyempatkan untuk mengupdate nih story. Kangen kan kalian sama gue hahaha... Akhirnya finally gue update dan kalian seneng. Next chapter, tunggu aja ya ;) TUGAS LAGI NUMPUK NICH! untung msh sempet hehehe.. apa sih yang gak buat kalian hahaha..

HAPPY READING

_________

"kok gue jadi deg deg an gini" gumamnya.

"Tarik napasss buang, tarik napasss buang. Oke, lo gak boleh takut, gak boleh gugup" ucapnya pada diri sendiri.

Ia memegang gagang pintu dengan perasaan yang campur aduk. Ia memberanikan diri untuk membuka pintu. Dirinya kaget ketika di dalamnya bukan seseorang yang ingin ia temui, melainkan kembarannya.

"El?"

Yang dipanggil langsung berdiri dari duduknya dan menghampiri Feli yang masih heran dengan kehadirannya.

"kok lo yang disini? Al mana? terus yang chat gue ngajak ketemuan disini siapa?" tanya Feli bertubi-tubi.

"itu yang chat Al" jawab El.

"terus kok lo disini?" heran Feli.

"gue disiruh Al buat kasih tau lo, kalo Al pergi." ucap El.

"kemana?" tanya Feli penasaran. Jelas-jelas Al yang memintanya untuk kesini, tapi dia yang tidak datang. Malah ia langsung pergi begitu saja. Kesal? pasti.

El hanya diam, tidak menjawab. El berjalan ke pinggir rooftop dan duduk disana. "sini Fel", ajaknya.

Feli yang sudah lelah akhirnya berjalan ke arah El dan duduk di sebelahnya. Ia memejamkan mata, menikmati angin yang menerpa wajahnya degan ditemani sang mentari yang hampir tenggelam.

El sedari tadi seperti orang yang sedang memikirkan sesuatu. Ia sedari tadi menatap ke arah Feli kemudian menatap kedepan lagi. Hal itu terjadi berulang-ulang dan sampailah ia membuka suara.

"Fel"

Feli yang merasa terpanggil, melihat ke arah El. "kenapa?"

"gue mau ngomong sesuatu" ucap El.

"ngomong aja" Feli yang masih menatap kedepan tanpa memandang lawan bicaranya.

"lo mau gak jadi pacar gue?" ujar El dan yang pasti membuat Feli terkejut.

"bercanda ya lo?" ucap Feli menganggap omongan El tadi hanya lelucon.

"gue serius" ucap El sambil menatap Feli dengan tatapan yang tak bisa diartikan.

Feli bimbang, antara terima atau menolaknya. Ia tidak tau mengapa hatinya menolak untuk menerima permintaan El. Tetapi ia tidak tau alasan mengapa hatinya seperti memberontak untuk tidak menerimanya.

"kasih gue waktu buat kasi jawaban ke lo" ucap Feli kemudian pergi.

Tanpa mereka sadari, sedari tadi ada seseorang yang sedang menahan tangis ketika mendengar pembicaraan mereka berdua. Ia berusaha untuk menahan tangisnya agar tidak terdengar.

Awalnya ia hanya menenangkan pikirannya di rooftop dan duduk di tempat favoritenya, di balik tembok. Menyendiri, tanpa ada yang menganggu. Tapi ia mendengar hal yang membuatnya sakit hati.

"kenapa sih, disaat gue suka seseorang. Orang yang gue suka malah suka sama sahabat gue sendiri?"

_________

Feli menuruni tangga dengan terburu-buru, apalagi sekarang jam sidah menunjukkan pukul 17.30.

"Ih gara-gara Al sih mau ketemuan, jadi pulang sore kan" gerutunya.

Only You [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang