"Iya," kata Agatha

"Eemm aku mau tanya boleh?" tanya Agatha ke Denis

"Boleh," kata Denis

"Kenapa SAMA GALAKSI bermusuhan sama SMA GARUDA?" tanya Agatha

Denis tampak berfikir sebelum menjawab pertanyaan Agatha.

"Jadi dulu itu ada murid dari SMA GALAKSI yang punya masalah sama kakak kelas gue karena masalah itu kakak kelas gue di hajar habis-habisan sama murid SMA GALAKSI nah semenjak itu SMA GALAKSI dan SMA GARUDA gak pernah akur dan mereka bermusuhan cukup lama," jelas Denis

"Kamu tahu dari mana kalau mereka bermusuhan udah lama?" tanya Agatha lagi

"Gue tahu dari kakak pembina gue dulu waktu masuk di sana," kata Denis

"Ooh gitu ya , yaa kalau boleh sih mendingan damai aja gak capek apa berantem terus," kata Agatha

"Hahah gue gak tau bakalan damai atau enggak," kata Denis

"Oh iya gue boleh minta Nomor WA Lo gak?" tanya Denis sambil menyodorkan ponselnya

"Boleh," kata Agatha sambil mencatat nomor WA nya di ponsel Denis

"Eh ngomong-ngomong kamu kok gak sekolah?" tanya Agatha

"Males, palingan di kelas gue cuman rebahan" kata Denis

"Gak ada bedanya sama temen-temen Agam, heran deh padahal pendidikan itu penting loh," kata Agatha

"Penting karena Lo itu rajin, nah gimana yang hobinya cuman rebahan, main game, makan, tidur," kata Denis sambil terkekeh

"Giliran tawuran aja semangat," sinis Agatha

"Hahaha, tapi Lo kok gak masuk sekolah juga?" tanya Denis

"Aku baru keluar dari rumah sakit kemarin jadi belum di bolehin masuk sekolah," kata Agatha

"Lo sakit apa? itu kok muka Lo ada lebam-lebam gitu," kata Denis sambil memperhatikan Wajah Agatha

"Ooh ini cuman kecelakaan dikit kok," kata Agatha

"Ooh, gue udah selesai nih lo gak usah bayar biar gue yang bayar," kata Denis

"Oke makasih," kata Agatha

"Gue anterin pulang yah," kata Denis

"Eh enggak usah, rumah aku Deket kok," kata Agatha

"Udah gak masalah, biar gue anterin," kata Denis

"Ya udah deh," kata Agatha

"Tapi kita ke Minimarket dulu yah gue mau beli Ice cream," kata Denis.

"Iyaa,"

Mereka keluar dari minimarket dengan menenteng  kantung plastik yang cukup besar berisikan Ice cream.

"Denis Makasih yah aku udah di beliin Ice cream banyak banget," kata Agatha sambil tersenyum

"Iya sama-sama, ayo gue anterin pulang," kata Denis

Di perjalanan mereka mengobrol di keramaian jalan, sesekali mereka tertawa hanya karena hal sepele, sesampainya di depan rumah, Agatha terkejut melihat Agam yang berdiri menatap mereka dengan wajah datarnya.

"Gue cabut dulu," kata Denis lalu memandang Agam sinis

"Iya, hati-hati yah," kata Agatha

Melihat motor Denis yang sudah jauh, Agatha berbalik dan menatap Agam yang berdiri di sampingnya.

"Kenapa?" tanya Agatha

"Dari mana Lo?" tanya Agam

"Ooh tadi habis makan bakso di pinggir kompleks itu," kata Agatha

"Kenapa sama Denis?" tanya Agam

"Tadi gak sengaja ketemu di tempat makan, kita ngobrol-ngobrol dan ternyata orangnya asik juga," kata Agatha memuji Denis di depan Agam

"Jauhin dia," kata Agam

"Loh kenapa? Dia baik loh" kata Agatha

"Dia gak baik buat Lo," kata Agam

"Baik Gam! dia tadi bayarin makanan aku," kata Agatha

"Gue juga bisa," kata Agam

"Dia beliin aku Ice cream yang banyak," kata Agatha

"Gue bisa lebih," kata Agam

"Dia bisa sayang dan suka sama aku tanpa paksaan dari orang lain," kata Agatha mencoba memancing Agam

"Gue juga bi-" Agam tidak bisa melanjutkan kalimatnya

"Kenapa Gam? kamu bisa? hahaha sampai kapan pun kamu gak bakalan bisa tulus sama aku kalau kamu ngelakuin ini semua karena Seseorang, aku pikir kamu tulus sayang dan cinta sama aku tapi nyatanya enggak, aku pengen marah kalau kamu lebih perhatian sama Naila tapi aku sadar Naila itu kakak kamu, sedangkan aku cuman orang lain, kamu pikir kalau kamu baik sama aku, aku bahagia? Enggak Gam enggak! aku malahan sakit hati karena aku tahu kamu ngelakuin ini semua karena terpaksa," kata Agatha yang tanpa sadar ia menitikkan air matanya

Sedangkan Agam terdiam dan mencerna setiap perkataan yang di lontarkan oleh Agatha.

"Aku udah gak bisa jalanin ini semua aku mau kita udahan aja selagi kamu belum bisa lupain Naila aku gak akan bisa ada di hati kamu," kata Agatha dan berjalan meninggalkan Agam

Tapi langkah Agatha terhenti karena Agam menggenggam tangannya dengan erat lalu menariknya dengan lembut Sehingga Agatha berada di posisi Sebelumnya.

Agam memajukan wajahnya bahkan sangat dekat dengan wajah Agatha, Agatha dapat merasakan hembusan nafas dari Agam.

"Gue emang salah, tapi apa Lo yakin mau masuk di hati gue? Apa Lo yakin Lo mau masuk dalam kehidupan gue?" tanya Agam membuat Agatha Bingung

"Maksud kamu?" tanya Agatha

"Kalau Lo udah masuk di hati gue, Lo udah masuk di kehidupan gue, jangan harap Lo bisa keluar dengan gampang, karena apa yang udah jadi milik gue gak bakalan gue lepasin," kata Agam

Bersambung...

AGAM(Squel Naura)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang