18.Failed

37.5K 2.1K 51
                                    

Hadapi masalah dengan senyuman
-Unknwon-

Ada yang kangen sama Arkan dan Shasa atau kangen sama Authornya😁😁

Happy Reading.....

Shasa keluar kamar mandi dengan menggunakan bathrube. Lebih baik ia tidur dengan baju itu daripada baju yang ada dilemarinya.
I

stirahat sekarang lebih baik. Tubuhnya pun sudah ingin diistirahatkan sekarang.

Arkan masuk kedalam kamar, ia mengernyit bingung karena keadaan kamar yang gelap. Ia berjalan ke sisi tempat tidur yang masih kosong. Tubuhnya ingin diistirahatkan segera akibat kelelahan dari pekerjaan seharian ini.

Shasa terbangun karena rasa haus. Ia melirik jam diatas nakas. Jam 3 dini hari, Shasa turun dari ranjang menuju keluar kamar untuk mengambil air minum.

Setelah rasa hausnya menghilang ia kembali ke kamar. Rasa kantuk masih terasa dan ia ingin melanjutkan tidurnya kembali.

"Aku tidak tau kalau kau suka tidur menggunakan baju seperti itu" Shasa terkejut dan refleks membalikkan posisi tidurnya menghadap sumber suara.

Arkan menaikkan alisnya tanda heran. Ia sudah bangun saat Shasa keluar dari kamar.

"Terpaksa" Shasa kembali merubah posisi tidurnya membelakangi Arkan.

"Bukankah dilemarimu masih banyak baju yang layak untuk kau gunakan? Kenapa harus baju itu?" Shasa memutar bola mata malas.

Menghadap kearah Arkan, Shasa menjawab "Itu kalau ada baju yang layak digunakan. Sedangkan di lemari kulkas sekarang tidak ada baju yang layak" Arkan mengikuti arah yang ditunjuk Shasa.

"Apa kau lupa kalau aku ini laki-laki normal?!" Shasa menatap Arkan bingung. Ia sama sekali tidak mengerti apa yang dimaksud dengan Arkan.

"Aku tau. Lalu?!" Arkan berdecak. Apakah hal seperti itu, sulit untuk di pahami.

"Kau pasti tau apa yang akan laki-laki normal pikirkan jika melihat seorang wanita memakai pakaian seperti itu" Shasa melihat kearah baju yang digunakannya.

"Aku tidak tau karena ak-" Shasa menghentikan ucapannya ketika suatu pemikiran hinggap di otaknya.

Arkan menaikkan satu alisnya menanti ucapan Shasa yang belum selesai. Setelah itu Arkan dikejutkan dengan Shasa yang tiba-tiba melompat dari tempat tidur dan membungkus dirinya dengan selimut.

"Ku peringatkan jika kau berani melakukan hal itu. Maka katakan selamat tinggal pada masa depanmu" Arkan tersenyum.

"Kau pikir aku akan melakukan hal itu" Arkan tertawa. Hal itu sukses membuat wajah Shasa memerah.

"Bisa saja kan?" Arkan menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak tertarik dengan tubuh kecilmu itu." Shasa menatap Arkan kesal.

Apa yang salah dengan tubuhnya. Dia akui kalau tubuhnya kecil tapi tidak perlu sampai seperti itu. Shasa melangkah keluar kamar masih dengan selimut yang membungkus tubuhnya.

"Kau mau kemana?" Shasa berbalik kearah Arkan.

"Aku tidur di kamar lain" Arkan menatap Shasa dengan tatapan yang menjengkelkan bagi Shasa.

"Kenapa harus dikamar lain. Sungguh aku tidak akan berbuat macam-macam denganmu." Shasa tetap melangkah keluar kamar.

"Shasa ka-"

"APA?!!" Shasa menatap Arkan kesal. Apa susahnya biarkan dia tidur ditempat lain toh orang rumah pasti sudah tidur pulas tidak akan ada yang tau mereka tidur terpisah.

Pengantin Sementara (END)Where stories live. Discover now