17. Misi Sarah

40.5K 2.1K 66
                                    

Awal yang buruk belum tentu berakhir buruk
-Unknown-


Happy Reading......

Shasa melangkahkan kakinya menuruni anak tangga menuju meja makan. Disana telah duduk Bethrys (mamanya Arkan kalau ada yg lupa😁) bersama Sarah dan jga Arkan.

"Oh hai Shasa, kami sudah lama menunggumu untuk turun ke meja makan". Shasa hanya tersenyum menanggapi ucapan Sarah.

Shasa mengambil tempat duduk disamping Sarah. Mereka mulai mengambil makanan untuk sarapan mereka.

"Tolong ambilkan makanan untuk Arkan ya". Tangan Shasa berhenti saat ia ingin makanan untuk dirinya. Bethrys tersenyum kepadanya lalu melirik kearah piring Arkan, seakan memberi kode.

Shasa menatap Arkan meminta persetujuan. Sedangkan yang ditatap malah sibuk dengan ponselnya. Hal tersebut tak lepas dari pandangan Sarah. Ia memperhatikan pasangan suami istri itu dengan tajam. Terlebih saat ia memperhatikan Arkan yang sibuk dengan ponselnya.

"Awwhh". Arkan meringis saat Sarah menendang kakinya dibawah meja. Arkan menatap Shasa kesal. Sarah melirik kearah Shasa, memberi kode pada Arkan.

"Ada apa?" Arkan mengalihkan tatapannya kearah Shasa.

"Kau ingin makan dengan ayam?" Arkan memperhatikan piring yang ada ditangan Shasa.

Arkan mengangguk sebagai tanggapan. Shasa memberikan piring tersebut kearah Arkan. Bethrys tersenyum melihat interaksi antara putra dan menantunya. Mereka makan dalam diam hanya terdengar suara dentingan sendok.

🍴🍴🍴

"Temani Mama belanja hari ini ya?" Bethrys memandang menantunya dengan hangat.

Saat ini mereka sedang berada ditaman belakang. Menikmati angin yang begitu sejuk.

"Mama mau belanja dimana?" Shasa menatap mertuanya sama hangatnya. Ia telah menganggap mertuanya ini seperti ibunya sendiri.

"Di mall dekat kompleks saja" Shasa mengangguk sebagai tanggapan.

"Aku juga mau ikut" Sarah mendekat kearah mereka sembari membawa tiga gelasa teh hangat dan beberapa camilan.

"Kenapa bibi tidak mengajakku juga?!" Ucap Sarah berpura-pura kesal.

Bethrys hanya tersenyum lalu menggelengkan kepalanya. Keponakannya ini seperti anak kecil saja.

"Kau juga boleh ikut" Sarah tersenyum ceria saat mendengar ucapan Bethrys.

"Shasa"

"Ya?!" Sarah menatap Shasa aneh.

"Kurasa sejak tadi kau melamun" Sarah duduk disamping Shasa seraya memakan camilannya.

"Tidak. Aku tidak melamun, hanya memikirkan suatu hal" Shasa tersenyum. Tapi Sarah tetap menatapnya tajam.

"Sungguh aku tidak melamun" Sarah menghembuskan napas lega. Entah kenapa ia merasa ada yang antara Shasa dan juga Arkan sejak pagi tadi.

"Sebaiknya kita berangkat sekarang. Sekalian kita belanja bahan makanan untuk makan siang" Bethrys berdiri dari duduknya, berjalan kedalam rumah.

Shasa juga bangkit berdiri tapi tangannya ditahan oleh Sarah.

"Aku tau ada yang aneh antara kalian" Shasa gelagapan saat ditatap tajam oleh Sarah.

Pengantin Sementara (END)Where stories live. Discover now