04. Memilih Impian

55.3K 2.9K 38
                                    

Arkan's POV

Apa dia kira aku membayarnya hanya untuk menelepon saja. Mereka benar-benar tidak profesional.

"Hey kau kenapa honey? " tanya Karla saat aku menghampiri dirinya.

" Aku sedang kesal saja. Mereka semua tidak bekerja secara profesional. Lihat ini mereka belum mendekor untuk pernikahan kita, padahal pernikahan kita akan dilaksanakan besok " aku mendudukkan diriku disofa dekat tangga gedung ini

" Tenanglah, aku yakin mereka akan menyelesaikan semua ini sebelum acara pernikahan kita. Mereka adalah WO yang hebat. Mereka pasti punya alasan mengapa mereka bisa seperti. Jadi sekarang tenangkan dirimu, oke? " Karla memang selalu bisa menenangkanku. Aku sangat beruntung mendapatkan dia.

Ddrrrtt...drrtt..drrtt....

Ponsel Karla berbunyi. Siapa yang menelepon disaat seperti ini. Dasar pengganggu.

" Aku angkat telepon dulu. Kau tunggu disini, oke? " ucap Karla lalu ia berjalan menjauh dariku. Kenapa tidak disini saja menerima teleponnya. Hahhh.....
____________________________

Author's POV

Karla berjalan menjauh dari Arkan untuk mengangkat teleponnya. Dia melihat layar ponselnya. Nomor tidak dikenal batin Karla. Karla mengangkat teleponnya

" Hallo " Sapa Karla pada si penelepon

" Hallo nona Karla Syavira " ucap dipenelepon dengan nada formal

" Iya, ada apa ya? " Tanya Karla bingung

" Begini kami dari agensi model ingin menawarkan pada anda agar bisa mengikuti seleksi model internasional " ucap si penelepon

" Hmmm.... Kapan itu akan diadakan? " Tanya Karla sedikit antusias

" Acara ini akan diadakan 3 hari lagi nona. Tapi anda harus berangkat besok karena perjalanan ini sedikit lama dan sebelum acara itu nona harus mengisi beberapa formulir pendaftaran serta mengikuti beberapa persyaratan. Apakah anda tertarik nona? " tanya si penelepon

" Aku sangat tertarik. Kalau begitu aku akan berangkat besok " ucap Karla begitu antusias.

" Baiklah agensi kami akan mengirimkan tiket pesawat ke rumah anda hari ini nona " Kata si penelepon

" Baiklah " kata Karla lalu menutup panggilannya. 

Karla tersenyum bahagia. Inilah impiannya menjadi model internasional. Dia akan berangkat besok, tapi bagaimana dengan pernikahannya. Dia sangat ingin pergi tapi dia juga berat untuk membatalkan pernikahannya.

Apakah dia rela membatalkan pernikahannya? Tidak dia tidak akan membatalkannya tapi ia akan meminta Arkan menunda pernikahannya. Ya itu lebih baik.

Karla berjalan kembali ketempat dimana Arkan duduk tadi. Ia melihat Arkan duduk disofa dekat tangga dan ia sedang memainkan ponselnya. Karla duduk disebelah Arkan.

Karla menarik hapasnya dalam-dalam. Ia harus memberitahu Arkan soal ini.

" Arkan " panggil Karla tapi Arkan tak merespon

" Arkan " panggilnya lagi sambil menyentuh lengan Arkan. Kali ini barulah Arkan menolehkan kepalanya pada Karla

" Ada apa honey? " tanya Arkan sambil menyelipkan anak rambut Karla ke samping

Pengantin Sementara (END)Where stories live. Discover now