01. Maaf

77.2K 3.5K 26
                                    

Disebuah kamar terlihat seorang wanita sedang termenung dia adalah Karla. Karla termenung memikirkan perkataan Arkan tadi terbesit rasa bersalah dihatinya pada lelaki itu

Karla beranjak dari duduknya dan mengambil handphonenya diatas meja "aku harus menelponnya dan meminta maaf padanya" ucap Karla lalu menekan nomor telepon Arkan

Didalam mobil Arkan terlihat sangat kesal karena Karla tak pernah peduli lagi padanya semenjak gadis itu menjadi seorang model. Arkan melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas batas normal dia tidak peduli umpatan yang diucapkan oleh pengendara lain.

Arkan menepikan mobilnya dipinggir jalan yanv terlihat sedikit sepi. Suara dering ponsel membuat lamunan Arkan buyar dan segera meraih handphonenya, ketika melihat siapa yang menelepon Arkan langsung mengangkatnya

"Halo" ucap Arkan menyapa sang penelepon

"Halo Arkan" ucap sang penelepon terdengar sedikit ragu

"Ya Karla ada apa?" tanya Arkan berusaha berbicara selembut mungkin

"Maaf soal yang tadi, aku akan pergi bersamamu besok untuk memilih baju pengantin kita. aku janji akan membatalkan jadwalku besok. Aku mohon kau jangan padaku" ucap Karla merasa bersalah

Arkan menghembuskan nafasnya pelan "Aku memaafkanmu Karla tapi aku mohon jangan ulangi lagi kesalahanmu ini" kata Arkan

Karla tersenyum dan bisa bernafas lega karena Arkan telah memaafkannya "terimakasih Arkan, aku janji aku tidak akan mengulangi kesalahanku lagi" ucap Karla

"Baiklah, aku mencintaimu Karla" ucap arkan

"Aku juga mencintaimu Arkan" kata Karla lalu memutuskan sambungan telepon. Karla menaruh kembali handphonenya duatas meja lalu berbaring diranjangnya dan tertidur

Setelah menerima telepon dari Karla, Arkan menaruh handphonenya kembli lalu menjalankan mobilnya menuju rumah

__________________________

Seorang gadis sedang mengetik sesuatu dilaptopnya dia adalah Shasa. Shasa sedang mengetik tentang rencana pernikahan yang akan dia atur besok.

Shasa terlihat sangat serius dengan pekerjaannya. Ditemani dengan segelas kopi dia terus mengerjakan pekerjaannya sesekali ia melihat kearah luar jendela menatap bintang yang begitu indah.

Drttt...Drrrtttt.....

Suara dering ponsel memecah konsentrasi Shasa sehingga ia berdecak kesal. Siapa yang mengganggunya saat ia sedang serius seperti ini.

Shasa mengangkat ponselnya tanpa mau melihat siapa yang meneleponnya
"Halo" Sapa Shasa dengab kesal

"Halo, hey kenap kau terdengar kesal, apa salahku padamu Shasa?" tanya si penelepon kebingungan

Shasa menjauhkan handphonenya laku melihat siapa yang meneleponnya ternyata sahabatnya Rani
"Ada apa Rani, kau mengganggu konsentrasku saja" kata Shasa sedikit kesal

"Maaf, aku hanya ingin menyampaikan kalau kita melupakan acara pernikahan yang harus kita kerjakan" kata Rani sedikit panik

Shasa terkejut dia tidak pernah melupakan jadwal pekerjaan yang harus ia tangani
"Tidak mungkin kita melakukan kesalahan seperti itu Rani, aku sudah mengecek jadwal tidak ada yang kita lupakan" kata Shasa berusaha untuk tenang

"aku lupa menulisnya dijadwal Shasa, bagaimana ini pernikahannya akan dilaksanakan dua hari lagi" kata Rani semakin panik

"Astaga kenapa kau bisa ceroboh seperti itu Rani, tenanglah aku akan mengatasi masalahnya, aku akan mengerjakannya malam ini juga kau jangan khawatir" kata Shasa menenangkan Rani

"Baiklah aku percaya padamu Shasa,, kau memang selalu bisa diandalkan, aku tutup teleponnya aku juga mau mengurus hal yang lainnya" kata Rani lalu menutup panggilannya

"Hahhh..." Shasa mengembuskan nafasnya. dia tak habis fikir kenapa Rani bisa seceroboh itu

"Aku harua menyelesaikannya malam ini juga" kata Shasa meyakinkan dirinya sendiri

Shasa kembali fokus pada laptopnya untuk menyelesaikan pekerjaannya.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Gimana readers??? Semoga kalian suka

Maaf ya kalau gaje. Jangan lupa vote dan komennya ya 😍😍

Pengantin Sementara (END)Where stories live. Discover now