12. Don't You Remember

1.1K 77 11
                                    

🍓🍌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍓🍌

()()()
()()
()

"Dia masih tidak ingat apa yang telah terjadi padanya, padahal aku sudah menyebut namamu saat itu. Lalu aku bisa apa jika dia tidak mau ambil pusing tentang kau terlebih lagi pernikahan itu yang mengurusnya adalah Papi. Aku tidak bisa membatalkannya atau membuat ricuh pada saat itu. Jika aku menguaknya, maka selama ini yang kulakukan sia-sia," ucap si pria yang telah babak belur dihajar oleh sang Kaisar ini. Tangannya sibuk membersihkan darah dengan tisu di bibirnya yang sobek serta pelipis matanya yang lecet.

Namun sepertinya sang Kaisar tidak sedikit pun merasa iba atau menyesal atau memaafkan dirinya yang telah berbuat salah.

Tatapan matanya tetap fokus ke arah si pria ini dengan tangan menggenggam erat menahan emosi, demi meredakan amarah yang telah memuncak sejak beberapa hari yang lalu.

Meskipun pria yang dihadapannya ini masih anggota keluarga Zeta bukan berarti dia memaklumi kesalahan yang telah dibuatnya terlebih lagi dia masih punya waktu untuk membawa Zeta kabur saat itu jika dia yang ditugaskan untuk menggiring Zeta dan menyerahkannya pada lelaki itu.

"Kau hanya mementingkan urusanmu tetapi kau tidak tahu dampak yang akan terjadi pada istri dan anakku terlebih lagi Zeta sedang hamil dan itu Putra Mahkota yang aku idamkan!"

Matanya berbinar penuh amarah saat mengatakan itu, geram dan kesal bercampur aduk di dalamnya. Belum puas rasanya hanya meninju wajah tampan di depannya ini.

"Bagaimana kau bisa tahu, sedangkan Zeta saja tidak tahu kalau dia hamil dan tidak ada tanda-tanda akan itu semua."

"Magis, semua bisa dilihat tanpa harus diraba. Kau lupa dengan kekuatan itulah yang bisa membawanya padaku. Aku mengembalikannya ke tempat asal karena situasi di Jepang mencekam. Orang-orang itu bisa saja langsung membunuhnya baik dengan senjata, makanan atau pun ... hal magis itu sendiri bahkan lebih parah, l" ucap sang Kaisar panjang lebar dengan intonasi suara yang meninggi. Mengeluarkan segala pemikirannya selama ini yang terpendam.

Semua rencana yang disusunnya telah hancur berantakkan dan yang ada sekarang, dia harus bertarung untuk mendapatkan kembali apa yang telah menjadi miliknya.

Itu semua tentu tidak mudah karena pesaing ini adalah musuh lama. Terlalu banyak konflik dimasa lalu yang pasti akan terbawa untuk saat ini dan putrinya, adalah yang utama diincar terlebih janin yang masih berkembang itu.

"Lalu apa rencanamu dan apa maksudmu membawa seorang gadis yang terlihat seperti bangkit dari kubur secara utuh, " ucap si pria yang kini terlihat menyerang lewat kata, merasa terusik dengan seorang pengawal sang Kaisar karena teringat memori masa lalu.

"Itu untuk menjebakmu agar datang padaku, jika tidak kau mungkin berkelit untuk menemuiku dan aku, meminta fasilitasi keamanan untuk menjalankan misi penyelamatan anak dan istriku. "

The War LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang