8. Fast Step

1.4K 81 21
                                    

Kedua matanya terbuka perlahan, berkedip sejenak, menatap plafond kamar dengan ukiran gypsum yang indah juga mewah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedua matanya terbuka perlahan, berkedip sejenak, menatap plafond kamar dengan ukiran gypsum yang indah juga mewah.

Ini bukan kamarnya, style ruangan ini bukan mansion sang ayah. Seketika itu dia bangun mendadak, kepalanya sedikit sakit terhuyung menatap ke arah depan sebuah bingkai foto ukuran jumbo milik sang suami.

Dengan pose duduk di atas kuda mengenakan baju putih polos ditambah rompi seperti seorang cowboy dengan shawl di leher juga topi membingkai kepalanya sambil memegang sebuah pistol. Aura lelaki itu tampak seperi seorang lelaki pejuang, tangguh tak terkalahkan.

Matanya memperhatikan ruangan ini dari sudut ke sudut, ternyata luas ... mewah. Kalau ditebak ini adalah sebuah mansion karena takaran rumah mewah sekalipun tidak ada ruangan sebesar ini jika dijadikan sebuah kamar.

Dilihatnya lagi gaun panjang pernikahannya masih melekat ditubuhnya berarti pria itu memang homoseksual hingga tak tergoda dengan tubuhnya.

Biasanya para pria pasti akan menyetubuhi sang istri jika sudah merasa memiliki sepenuhnya dalam keadaan lemah tetapi Zeta dalam keadaan lengkap saat ini.

Krek

Tuas pintu itu berbunyi menampilkan sosok sang pemilik bangunan mewah ini, yang menggunakan pakaian casual berjalan tegap ke arahnya. Aura ketampanannya menguar tetapi Zeta tak tertarik. Dia lebih mementingkan dirinya yang akan melepas pakaian  terasa sesak untuknya saat ini.

Zeta juga tidak perlu kaget dan bertanya apa-apa dengannya. Desain interior mewah yang tersaji di sini karena pria itu punya uang banyak untuk membangun sebuah istana, wajar sebagai seorang arsitektur dunia punya pendapatan lebih yang tak terduga.

Zeta berusaha untuk beranjak dari tempat tidur itu tanpa melihat sang suami yang sudah mendekat ke arahnya dengan langkah kaki lebar lalu tangannya mencekal dagu Zeta dan mengarahkan wajah Zeta tepat dihadapannya.

"Siapa ayah dari anak itu!"

Zeta mengernyit, dia bingung apa yang lelaki ini tanyakan. Apakah mengulas masa lalunya, dia ingin tahu siapa ayahnya Zekka.

"Kau tidak perlu tahu, cukup jadi ayah sambungnya karena dia butuh seorang ayah ... akkhhh--"

Cekalan itu berubah jadi cekikkan di area bawah tulang rahang hingga Zeta merasakan terkejut dan sakit ... sedikit berteriak.

"Anak yang kau kandung saat ini! siapa ayahnya, bukan anak yang sudah kau keluarkan!"

Zeta mengernyit bingung, apa maksud pria ini. Anak dalam kandungannya, dalam kandungannya?

What the hell!

Dia tidak hamil, siapa yang berani menyentuhnya! Benda bergerak yang sering dipakainya itu tidak memproduksi sperma lalu bagaimana ada pembuahan dalam rahimnya NONSENSE!

Alih-alih menjawab pertanyaan itu. Zeta malah menyentakkan tangan pria itu secara kasar dan berdiri dengan menyingkirkan juntaian gaun yang begitu panjang ... bangun ... menantang sang pria tanpa takut.

The War LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang