4. Seduce

1.8K 95 5
                                    

In the last chapter

"Jauhi cucuku karena dia hanya milik kami, suruh anakmu yang bajingan itu membuat anak lagi pada wanita lain yang dia kehendaki. Jauhi kami, jangan pernah mendekat kembali dengan cucuku atau pun putriku. Ini peringatan pertama, semoga menjadi pelajaran untukmu dan anakmu"

=============

"Aku tidak pernah takut pada ancaman apa pun apalagi itu darimu, jika aku mau, cucuku dan anakmu itu bisa aku bawa langsung ke istana kami. Mungkin tidak sekarang jadi tunggulah waktu itu tiba. Kau akan lihat seberapa kuatnya usaha kami mendapatkan mereka," jawab sang kakek itu, tepat ditelinga Jamie saat dia akan melintas dan sempat berhenti untuk mendengarkan ucapan sang kakek hingga tuntas. Tanpa menoleh sedikit pun dia terus berjalan cepat dengan angkuh.

Dan mobil hitam itu sudah siap di hadapannya saat kakinya sampai di tepian jalan.

Kakek tua itu akan masuk ke rumah tetapi langsung dicegah oleh para pengawalnya dan menggotong sang kakek dengan paksa untuk cepat menghindar dan

Boom💣💣

Dentuman hebat itu membuat tubuh mereka terhempas di atas tanah yang ditumbuhi rumput hijau nan lembut. Rumah itu meledak dan rata dengan tanah sekejap

"Yang mulia-"

Kakek tua ini tertelungkup dilindungi oleh para pengawalnya, dirinya terdiam menengadahkan wajahnya ke arah depan melihat segerombolan anak kecil yang berdiri di depan pagar sekolah itu dan salah satunya dia melihat sang cucu yang berteriak-teriak sambil menangis ke arahnya.

Air matanya menetes melihat itu tetapi otaknya sudah bekerja maksimal untuk membalas semua ini dan tentu kata-katanya tadi bukanlah sekedar ancaman. Kakek tua ini telah memperhitungkan segala sesuatunya dan mungkin ini sudah tiba saatnya untuk bertindak.

Menunggu sang anak yang tak kunjung punya strategi maka dia akan melancarkan serangannya yang mungkin tak terduga oleh mantan mafia itu.

📛📛

Bocah kecil ini terus menangis dari mulai sang paman menjemputnya sampai ke rumah dan mengadu pada ibunya.

"Mamah ... Grandpa was died, i'm so sad."

"He is not your grandpa, i am a trully!"

Si kecil ini semakin kencang menangis, karena sangat merindukan kakeknya itu yang sudah lama tidak dilihatnya, yang selalu memberinya permen kadang memberinya kue yang sangat lembut hanya dibayar dengan sebuah ciuman darinya di pipi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Si kecil ini semakin kencang menangis, karena sangat merindukan kakeknya itu yang sudah lama tidak dilihatnya, yang selalu memberinya permen kadang memberinya kue yang sangat lembut hanya dibayar dengan sebuah ciuman darinya di pipi

"Papi, please--"

"Papi, please--"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The War LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang