bagian 10 : coretan dibatu

78 33 2
                                    

Hari ini adalah hari senin, hari dimana semua sekolah melaksanakan upacara itu sudah termasuk rutinitas semua sekolah untuk mengenang para pejuang kemerdekaan republik Indonesia.

Shafa masih terlelap dibalik selimut tebalnya
suara paruh baya pun terdengar ditelinganya.

"Shafa bangun sayang sekarang hari Senin kamu harus upacara" ucap Gita sambil mengelus pucuk rambut Shafa dengan lembut

Shafa pun mengerang dibalik selimutnya karna mendengar suara mommynya, dengan tidak sengaja Shafa melihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya menunjukkan pukul 06:50 menit itu artinya upacara akan dimulai 10 menit lagi.

"Mom kenapa gak dari tadi banguninnya?!" Shafa pun segera berlari menuju kamar mandi meninggalkan Gita yang tengah duduk dipinggir kasurnya dengan tatapan heran karena sudah sedari tadi Gita membangunkannya tetapi Shafa tetap saja tidur.

Shafa menghabiskan waktunya 5 menit untuk bersiap siap ia pun segera turun dari kamarnya dan mengambil sepotong roti untuk mengisi perutnya

"Mom, Pi Shafa pergi ya Shafa buru buru sebentar lagi gerbang ditutup" ucap Shafa sambil mencium pipi Gita dan Husein yang sedang sarapan dimeja makan, Shafa pun segera berlari keluar rumah.

"Hati hati Shafa" teriak Gita

Shafa melihat mang Parjo sedang menunggunya didalam mobil yang terparkir tepat didepan rumahnya Shafa pun segera menghampirinya

"Mang, Shafa buru buru mau upacara jadi Shafa hari ini gausah dianterin, Shafa bawa mobil sendiri aja"

"Yauda non Shafa tapi hati hati ya jangan ngebut ngebut, nih koncinya" ucap mang Parjo seraya menyodorkan kunci mobil ke Shafa

Shafa segera masuk ke dalam mobilnya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi dan berhasil menerobos gerbang yang sebentar lagi akan ditutup.

Shafa pun datang tepat waktu tepat jam 07:00
ia segera berlari menuju kelasnya untuk menaruh tasnya dan segera berlari menuju lapangan upacara

"Shafa" panggil Reyna sambil melambaikan tangannya yang berada dibarisan paling belakang, Shafa yang mendengar suara Reyna segera menghampiri teman temannya.

"Dari mana lo shaf baru dateng jem segini?" tanya Syakira

"Kesiangan"

"Makannya jangan kebanyakan nulis diary" sambung Reyna

"Nah bener tuh" sambung Syakira

Ucapan teman temannya pun dianggap angin oleh Shafa karena Shafa malas mendengarkan ocehan mereka.

"Kepada bendera merah putih hormattt gerakkk!"

Mereka semua yang berada dilapangan upacara pun hormat serentak kepada bendera merah putih yang tengah dikibarkan oleh pasukan paskibra.

Dengan tidak sengaja Reyna melihat wajah Shafa yang pucat pasi berdiri disampingnya dengan tubuh yang mulai melemah dan darah yang mengalir dari hidungnya

"Shafa, yaampun hidung lo berdarah, ayo ke UKS" ucap Reyna panik

"Shafa lo kenapa Shaf, ayo buruan ke UKS" sambung Syakira, Shafa mendengar suara ramai ramai disekitarnya samar dan pengelihatannya pun buram tetapi sesaat kemudian ia sudah tidak mendengar apa apa dan tidak melihat apa apa.

Reyna dan syakira segera merangkul tubuh Shafa yang sudah terkulai lemah tidak sadarkan diri keluar barisan

"Biar gue aja yang bawa dia ke UKS" ucap laki laki yang sedang berdiri dibelakang mereka membuat Syakira dan Reyna memutar kepalanya kebelakang dan menatap laki laki itu tanpa kedip

SHAFANA |HIATUS|Where stories live. Discover now