bagian 3 : berpisah

148 38 16
                                    

Tok..tok..tok

"Shafa bangun sayang udah siang nanti kamu telat ke sekolahnya" ucap Gita dibalik pintu

"Iya mom Shafa udah bangun kok, mommy tunggu aja dibawah Shafa mau mandi dulu nanti kalo udah rapih Shafa langsung turun kebawah" ucap Shafa sedikit teriak karena sebenarnya sudah beberapa menit yang lalu Shafa sudah terbangun tetapi ia masih ingin menyelimuti tubuhnya dengan selimut karena pagi ini sangat dingin berbeda dari biasanya.

"Yaudah cepet ya sayang yang lain udah pada nunggu dimeja makan"

Wanita setengah baya itu pun langsung turun dari kamar anak perempuannya dan langsung bergegas menuju meja makan yang di sana sudah ada suami dan anak laki lakinya.

Setelah beberapa lama keluarganya menunggu, Shafa pun datang menuruni tangga dengan seragam sekolah yang sudah terpasang ditubuhnya tidak lupa juga sweater rajut berwarna pink pemberian Shiva kakak perempuannya itu.

"Morning..papi..mommy..bang Ali" ucap Shafa dengan senyumannya dan tidak lupa pula Shafa memberikan morning kiss ke Husein, Gita dan Ali

Entah kenapa tidak lengkap rasanya jika tidak mencium pipi keluarganya satu persatu, mungkin karena sudah terbiasa, karena sedari dulu Shafa memang sedikit manja dengan keluarganya, wajar saja karena anak terakhir.

"Morning honey..." sahut mereka berbarengan diselingi kekehan

"Sini sayang duduk, mommy udah bikinin sandwich kesukaan Shafa" ajak Gita seraya menepuk kursi yang berada disampingnya untuk menyuruh Shafa menempatinya.

"Wiiii...makasi mommy Gita" ucap Shafa sumringah lalu memakan sandwich bikinan mommynya dengan lahap.

"Mata kamu ke lelahan tuh Shafa gara gara semalem" ucap Husein

"Gapapa dong Pi kan jadi ada yang temenin Ali main PS, ya gak Shaf?" Shafa tersenyum tipis lalu ber 'tos' ria dengan Ali.

"Kalah deh papi" ucap Husein lalu memakan nasi gorengnya. Setelah itu keheningan yang menemani sarapan mereka karena semuanya sibuk melahap makanannya, tiba-tiba suara Ali memecahkan keheningan.

"Oh iya, Mom, Pi, Shafa. Ali harus udah balik ke jakarta karena ali ada praktek" ucapnya kepada orang orang yang yang berada dimeja makan, Shafa yang mendengar ucapan Ali pun terkejut lalu melepas sandwich yang ada ditangannya.

"Abang, jangan tinggalin Shafa, Shafa takut bang" Tubuhnya bergetar dengan suara setengah memohon, Ali menghampiri Shafa lalu menggeser bangku yang diduduki Shafa hingga menghadapnya.

"Kamu punya mommy, papi sama temen temen kamu disekolah yang sayang sama kamu, gausah takut yaa"

"Tapi banggg a--" belum selesai Shafa berbicara Ali langsung menarik tubuh Shafa yang sedang menangis itu kepelukannya.

"Ssstt..udah ya jangan nangis abang nggak mau lihat Shafa nangis, Abang tau kok Shafa sebenernya berani tapi karena kamu manja aja sama Abang jadinya nangis. Abang titip mommy sama papi yaa nanti kalau Abang mau balik ke sini Abang hubungin kamu dan kamu harus janji ya jemput Abang dibandara" ucap Ali panjang lebar seraya menangkup wajah Shafa diantara kedua telapak tangannya, Shafa pun menatap mata elang Ali dengan mata yang banjir oleh cairan bening.

"Udah ya honey jangan nangis nanti cantiknya luntur loh" dielapnya butiran butiran kecil yang berjatuhan kepipi Shafa oleh tangan Ali membuat Shafa tersenyum simpul.

"Yaudah sekarang kamu berangkat ke sekolah ya sayang nanti kalo kamu udah pulang sekolah kita anter abang kamu ke bandara" mendengar penuturan mommynya ia pun mengangguk dan berpamitan kepada mommynya, papinya, dan abang tersayangnya tidak lupa pula satu demi satu kecupan dari orang tersayangnya membuat Shafa bersemangat hari ini walaupun tidak untuk nanti.

SHAFANA |HIATUS|Where stories live. Discover now