bagian 5 : sepenggal lirik

114 35 9
                                    

Dibalkon rumah besar nan mewah seorang pria sedang menatap langit malam yang di hiasi bintang bintang yang berkelap kelip.

Ia sedang melamun sambil menatapi langit malam yang cerah dihiasi bintang bintang. Dirinya sedang melamunkan wajah gadis cantik yang duduk di sebelahnya sejak beberapa hari yang lalu gadis itu pindahan dari jakarta.

Mata yang berwarna hitam pekat, rambut yang tebal dan hitam terurai panjang, bibir yang pink dan tipis, hidung yang mancung dan kulit yang putih. Bayangan itu selalu terngiang ngiang dipikiran Galang. Aneh! ini bukan waktu yang lama untuk jatuh cinta.

"Agrhh...kenapa gue selalu mikirin lo Fa?! kenapa nama lo selalu terngiang ngiang di telinga gue?! kenapa senyum lo selalu datang disaat gue memejamkan mata?! apa gue udah jatuh cinta sama lo yang bahkan baru 3 hari yang lalu gue liat? nggak, ini ga mungkin!" Pekik Galang dengan tangan yang mengacak acak rambutnya frustasi karna dia belum pernah jatuh cinta pada perempuan secepat ini bahkan ia belum pernah sama sekali merasakan perasaan seperti ini.

Galang beranjak pergi dari balkon dan sekarang tempat yang ia tuju adalah ruang musik yang terletak di samping kamar Galang di ruang itu ada berbagai macam gitar dan 1 piano berwarna putih hampir setiap malam Galang mengunjungi tempat itu karena bagi Galang musik adalah bagian dari hidupnya, disaat Galang sedih, kacau, rapuh pasti Galang akan mengunci dirinya diruangan itu.

Ditangannya sudah ada sebuah gitar berwarna hitam yang merupakan hadiah dari bundanya pada saat Galang berulang tahun di usianya yang ke 10 tahun.

Galang mulai memetikan gitarnya dengan jari jari lentiknya yang sudah mahir memainkan alat musik itu, dipetiknya satu demi satu senar gitar itu sehingga mengeluarkan suara yang sangat merdu.

Waktu pertama kali
Kulihat dirimu hadir
Rasa hati ini inginkan dirimu

Hati tenang mendengar
Suara indah menyapa
Geloranya hati ini tak kusangka

Rasa ini tak tertahan
Hati ini selalu untukmu

Galang terus bernyanyi dengan nada santai seraya menikmati setiap alunan merdu yang keluar dari petikan gitarnya, sampai pada akhirnya Galang bernyanyi di sepenggal lirik yang sekarang ia rasakan.

Hari-hari berganti
Kini cinta pun hadir
Melihatmu, memandangmu bagai bidadari
Lentik indah matamu
Manis senyum bibirmu
Hitam panjang rambutmu anggun terikat
Rasa ini tak tertahan
Hati ini selalu untukmu

Terimalah lagu ini
Dari orang biasa
Tapi cintaku padamu luar biasa

Aku tak punya bunga
Aku tak punya harta
Yang kupunya hanyalah hati yang setia
Tulus padamu...

Setelah menyanyikan lagu dari Andmesh yang berjudul cinta luar biasa, galang pun menaruh gitar kesayangannya itu ditempat semula dan ia berjalan menuju kamarnya karena waktu yang sudah larut malam.

Setelah merebahkan tubuhnya diranjang miliknya, kepalanya kembali dipenuhi bayang bayang gadis cantik itu akhirnya Galang memutuskan untuk menghubungi Shafa karena semenjak ia meminta nomor Shafa ia sama sekali belum pernah menghubunginya.

Galang mengambil benda pipih dimeja kecil disamping tempat tidur kemudian jari jarinya mengetikkan nama Shafa dilayar hpnya setelah itu ia langsung mengirim sebuah pesan singkat.

Galang hadiwijaya
Hi fa
udah tidur ya?

Tidak berselang lama kemudian pesan singkat yang tadi dikirim Galang pun dibalas oleh sang penerima

Shafa
Syp ya?

Galang tersenyum devil lalu membalas pesan Shafa

Galang zanu algara
Aku Badut ulang tahun

Shafa
Apa apaan sih Lang? gue tau ini lo kali

Galang terkekeh bagaimana Shafa bisa tau kalau itu dirinya yang mengechatnya

Galang zanu algara
Anjir, kok lo bisa tau sih?

Shafa
Kan yang panggil gue 'Fa' cuma lo doang

Galang tersenyum simpul karena memang sejak beberapa hari setelah ia kenal dengan Shafa ia tidak ingin memanggil Shafa dengan panggilan 'Shaf' karena sudah banyak yang memanggil Shafa dengan panggilan itu akhirnya Galang memutuskan untuk memanggil Shafa dengan panggilan 'Fa' agar lebih mudah dan juga menjadi panggilan sayangnya kepada Shafa.

Galang zanu algara
Ohh iya bener juga, yaudah save nomor gue kalo gitu

Shafa
Iya, yaudah ya gue ngantuk mau tidur

Galang hanya membaca pesan dari Shafa dengan senyum yang terukir lebar dibibirnya dan segera mematikan hpnya lalu menaruhnya dinakas yang berada disamping tempat tidurnya.

Sebelum tidur Galang menatap langit langit kamarnya

"Everything will be beautiful in time" batin Galang ia pun tersenyum dan memejamkan matanya

•••

Malam semakin larut tetapi Shafa masih setia menulis puisi di diary lusuh yang berwarna merah jambu miliknya. Ia melihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya jam itu menunjukkan pukul 22:30 Shafa pun menutup diarynya lalu menaruhnya dilaci meja samping tempat tidurnya.

Benda pipih yang tergeletak diatas meja itu bergetar membuat sang pemilik mendengus kesal.

"Ck, siapa si malem malem, ga tau waktu bgt deh" gumamnya

Shafa segera mengambil ponselnya lalu menyeritkan dahinya karna ada pesan dari nomor yang tidak dikenal tanpa pikir panjang Shafa langsung membuka kolam chat dihpnya.

08***
Hi fa
udah tidur ya?

Shafa menyeritkan dahinya karna melihat balok pesan singkat yang dikirim orang sang pengirim tetapi sesaat kemudian ia pun mengingat panggilan itu, ini pasti Galang

Shafana adelia husein
Syp ya?

08***
Aku badut ulang tahun

"Mau ngerjain tapi bego, dasar Galang. Btw Galang dapet nomor gue dari mana" gumamnya

Setelah diingat ingat dia pun ingat beberapa hari yang lalu dikantin sekolah dia memberikan nomor hpnya ke galang.
shafa segera membalas chat yang dia diemin sedari tadi karena memikirkan siapa yang memberi nomor hpnya ke galang.

Shafana adelia husein
Apa apaan sih Lang? gue tau ini lo kali

08***
Anjir, kok lo bisa tau sih?

Shafana adelia husein
Kan yang panggil gue 'Fa' cuma lo doang

08***
Ohh iya bener juga, yaudah save nomor gue kalo gitu

Shafana adelia husein
Iya, yaudah ya gue ngantuk mau tidur

Sebelum Shafa menutup handphonenya untuk segera tidur ia menyimpan nomor Galang karena Galang teman satu bangkunya dan menurutnya Galang orangnya baik dan asik lagi pula ia sudah akrab dengan Galang sudah seperti saudara kandung.

Setelah menaruh hpnya dimeja samping tempat tidurnya Shafa segera menarik selimut tebal miliknya dan mulai terlelap dibalik selimutnya.

Ini Galang Zanu Algara

Ok kayanya part ini ga seru 👌🏼Votenya dund '(Sip, lanjut lagi yu author double up hihihi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Ok kayanya part ini ga seru 👌🏼
Votenya dund '(
Sip, lanjut lagi yu author double up hihihi

SHAFANA |HIATUS|Where stories live. Discover now