🌹 20. Clear 🌹

5.9K 338 3
                                    

🍀🍀🍀🍀

Rabbana atinaa milladunka rahmah wa hayyi'lanaa min amrinaa rosyadaa

"Ya Tuhan kami, berikanlah rahmah kepada kami dari sisi Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami"

🍀🍀🍀🍀

"Maaf Ran...maaf bah, om... Dafa tidak pernah melakukan seperti yang Rania tuduhkan. Dafa tidak pernah jalan-jalan berdua apalagi sampai mesra-mesraan gitu bersama perempuan lain" Dafa membela diri karena memang dia samasekali tidak merasa seperti yang Rania tuduhkan.

"Beneran Pa...Rania lihat sendiri mas Dafa jalan sama perempuan lain" Rania juga membela diri kalau dirinya tidak mengada-ada.

"Sebentar-sebentar nak Rania...abah mau nanya, kira-kira perempuan yang mesra-mesraan sama Dafa itu cirinya seperti apa ya?...soalnya kalau memang Dafa kelakuannya seperti itu maka abah sendiri yang akan menghukumnya" abah Dafa mencoba menengahi aksi membela diri antara putranya dengan Rania.

Dan kini semua mata berbalik memandang Rania. Tatapan tajam seolah meminta penjelasan bagaimana sosok perempuan seperti yang dituduhkan Rania tadi.

Ehh...kok malah jadi aku yang seperti tertuduhnya...sungut Rania tak suka.

"Perempuan itu..." Rania berhenti dan membuang kasar napasnya menetralisir kegusarannya.

"Perempuan itu duduk di sebelah mas Dafa" kata Rania sambil memandang ke arah Delia yang sedang duduk anteng di sebelah Dafa.

Dan kini semua mata beralih memandang ke arah Delia,adik bungsu Dafa. Delia yang dipandang jadi ikut bingung, merasa tidak bersalah kok jadi ikut-ikutan tersangkut.

Abah dan umi Dafa refleks tertawa. Demikian pula dengan Dafa, senyumnya langsung mengembang sempurna, lega sekali.

Ternyata itu toh inti masalahnya...Rania cemburu sama adikku sendiri...gumam Dafa sambil senyum-senyum sendiri.

Papa dan mama Rania yang sebenarnya juga sudah mengetahui bahwa Delia adalah adik Dafa ikut terkekeh. Rupanya selama ini putri mereka sedang dirasuki rasa jelous alias cemburu pada adiknya Dafa.

Ih kenapa juga semua malah tertawa...ngapain juga si polisi ga jelas itu senyum-senyum ga jelas...protes Rania sebal dalam hatinya.

"Ehem...Rania sayang, ceritanya anak papa selama ini lagi cemburu toh.." goda papa sambil melirik Rania yang sedang bengong.

"Kata orang cemburu itu tandanya karena benar-benar cinta Pa..." kali ini mama Rania ikut menimpali menggoda Rania.

"Ish papa...mama" desis Rania lirih.

Abah Dafa yang dari tadi tertawa panjang dan susah berhenti karena tahu duduk masalah kenapa Rania marah besar pada Dafa itu menghela napas panjang agar bisa berhenti tawanya.

My Dear Policeman Husband (TAMAT)Where stories live. Discover now