🌹16. Jodoh 🌹

4.1K 324 6
                                    

🍀🍀🍀🍀

Inna ma'al 'usri yusra

"Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan"

~ Quran Surah Al Insyirah ; 6 )

🍀🍀🍀🍀

"Kamu serius nak?" Tanya papa Rania dengan tatapan tajam.

Rania mengangguk dengan tegas.

Lelaki paruh baya yang masih terlihat bugar itu menghela napas dalam. Sebenarnya ia bisa menebak apa yang sedang sangat menganggu pikiran putri bungsunya itu.
Siapa lagi kalau bukan Dafa.

"Baiklah, menurut Rania, lelaki seperti apa yang cocok mendampingi hidupmu nak?"

Seperti Dafaa....seru Rania dalam diam.

Ah nggak...nggak...Rania tersenyum kecut.

Rania menunduk dalam, mencari jawaban sebenarnya seperti apa calon imam idaman versi Rania.

"Mmm...yang seperti papa" jawab Rania lirih.

Papanya terkekeh mendengar jawaban putrinya itu.

"Kalo yang kaya papa gini sudah unlimited sayang...Mungkin sudah ga diproduksi lagi, cuma mamamu yang bisa memilikinya" seloroh papa Rania, membuat Rania jadi memerah pipinya.

"Mmm...okelah. Papa akan mencarikan jodoh buatmu yang terbaik versi papa ya. Ingat ga boleh nolak" putus papanya tegas.

Rania kembali cuma menganggukkan kepalanya.

"Serius nih" papa Rania seolah belum yakin dengan tekad putrinya tersebut.

"Iya Pa...InsyaAllah Rania yakin pilihan papa pasti yang terbaik" jawab Rania meyakinkan papanya.


🌼🌼🌼🌼🌼

"Serius kamu Ran, minta dijodohin sama papamu? Kamu ga lagi salah makan kan Ran?" Pekik Mala ketika ia mengunjungi Rania di rumahnya.

Mala merasa tak enak ketika kemarin sewaktu acara lamarannya Rania tidak terlihat lagi waktu sesi ramah tamah. Dan pakde Danu, papa Rania bilang kalau sepupunya itu lagi tak enak badan.

"Kok diam aja Ran...ciyus deh Ran...trus gimana sama Dafa" Mala mengulang pertanyaannya yang belum dijawab Rania.

Rania menyandarkan punggungnya di bantal sofa besar bergambar sofia the princess.

"Mungkin ini takdir Mal. Mas Dafa juga dijodohkan sama orangtua nya kan?" Jawab Rania pelan.

Mala mengerjapkan matanya seolah sedang berpikir darimana Rania bisa menebak jika Dafa juga dijodohkan orangtuanya.

"Mmm...bentar-bentar Ran...kamu dengar pembicaraanku sama Prayudi kemarin ya?" Tebak Mala.

Rania mengangguk.

"Ya Allah Ran, itu si Prayudi belum selesai jelasinnya" Mala menarik napas dulu sebelum lanjut ke cerita inti.

"Kata Prayudi, si komamdannya itu memang ada rencana mau dijodohkan kalau kemungkinan ditolak sama kamu. Dan Dafa pernah menegaskan kalau ia jelas-jelas tidak menerima perjodohan tersebut. Dia hanya akan menunggumu dulu sampai lulus sesuai permintaan pakde" panjang lebar Mala menjelaskan.

My Dear Policeman Husband (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang