🌹 18. Bertemu ( lagi ) 🌹

4.4K 331 7
                                    

🍀🍀🍀🍀

"Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan"

~Quran Surah Al Hujurat  :  18 ~

🍀🍀🍀🍀

Rania mengigit bibirnya kuat untuk mengalihkan rasa gugupnya. Ia tak bisa mengelak bahwa ia salah.
Bagaimanapun ia harus mempertanggungjawabkan kerusakan yang terjadi akibat dari kelalaiannya dalam mengemudi.

     Untung saja posisi kedua mobil ada di pinggir jalan. Jadi tidak terlalu membuat jalanan yang ramai semakin macet.

     Setelahnya menghela napas dalam, Rania perlahan membuka pintu mobilnya.
"Ran ...kamu nggak apa-apa kan?" Tanya Mala sambil memegang lengan Rania.

Rania menggeleng pelan.
"Alhamdulillah nggak papa Ran...maaf ya aku nabrakin mobilmu lagi," jawab Rania merasa bersalah.

Yaps, lagi. Ini adalah kali kedua Rania menabrakkan mobil milik Mala.
Yang pertama adalah saat Rania tanpa sengaja menabrak mobil dinas milik Polda Jatim yang membuatnya berurusan dengan Dafa, si pencuri hatinya.
     
     Dan ini adalah yang kedua kalinya. Seandainya saja tabrakan kali ini  mobil Dafa juga yang ditabraknya.

Ah Rania...jangan berhalusinasi...gusar Rania dalam hati.

     Seorang pria bertubuh tambun dan berkumis tebal keluar dari dalam mobil. Mala menggenggam erat tangan Rania seolah sebagai isyarat bahwa dirinya ada di pihak sepupunya itu.

     "Mbaknya ini gimana sih, ga liat apa mobil lagi berhenti, main nyelonong aja...kalau ga bisa nyetir ga usah sok-sokan bawa mobil" hardik si pengemudi mobil yang ditabrak Rania.

     "Mm..maaf pak...maaf saya tidak sengaja" jawab Rania gugup.

     "Ya iyalah kalau sengaja itu namanya kejahatan berencana, terus gimana ini urusannya,mana saya lagi bawa penumpang lagi,"

     Rania sempat  melihat sekilas ke dalam mobil hitam yang ditabraknya. Ada seorang sedang duduk di jok mobil bagian belakang. Rania menebak sepertinya mobil yang ditabraknya ini adalah taksi online.

     "Sekali lagi maaf pak, kita berdamai saja. Saya akan berikan alamat saya,nanti bapak bisa mendatangi rumah saya untuk mengurus kerugian," kata Rania sambil sekilas melirik ke arah bagian belakang mobil yang ditabraknya.
Tidak ada kerusakan yang besar, tidak ada penyok hanya sedikit cat yang terkelupas karena bersentuhan dengan bagian bamper depan mobil milik Mala.

     "Ahh...buat apa saya harus ke rumah situ. Mobil saya rusak parah ini. Waktu saya juga jadi terbuang gara-gara situ, kalau situ nggak nabrak mungkin saya sudah dapat dua penumpang lagi," si sopir itu mulai melebih-lebihkan keadaan.

     "Eh pak jangan berlebihan deh, mobil bapak juga ga parah rusaknya. saya juga punya kenalan polisi, kalau mau sekarang juga akan saya telpon," seru Mala sok galak sambil mencari nomer kontak Prayudi di ponselnya.

     Rania meraih tangan Mala dan menggelengkan kepalanya.

"Jangan melibatkan Prayudi Mal, kasihan. Ini memang salahku," cegah Rania agar Mala mengurungkan niatnya memanggil Prayudi.

Aahh...aku juga punya kenalan polisi kok...keluh Rania dalam hati sambil membayangkan wajah Dafa.

     "Begini saja, bapak minta ganti rugi berapa, akan saya kasih, biar sama-sama enak" tawar Rania pada sang sopir.

My Dear Policeman Husband (TAMAT)Where stories live. Discover now