32 : Hug

2.8K 382 131
                                    

Mina mendaratkan tubuhnya di kursi kerja ruangannya, sempat stress sebab ia harus kembali berkutat dengan kertas-kertas dan laptop di depannya. Ya ... Semenjak kelahiran Yunju dan Taehyung berhasil merebut hak asuh putrinya, Mina memilih menyibukkan diri dengan bekerja di salah satu perusahaan Jimin, kakaknya. Ia hanya tak ingin terlalu sedih karena harus jauh dari Yunju, terlebih saat Mina harus menerima kenyataan pahit jika Yunju mengidap penyakit langka, terlahir sebagai bocah dengan ginjal tunggal, salah seorang dokter juga mendiagnosa kalau putrinya itu memiliki potensi penyakit gagal ginjal karena beberapa kali, Mina sendiri tau kalau Yunju sering mengeluh sakit di bagian pinggangnya, ia juga mual, dan kadang sampai muntah lalu berakhir menangis.

Mina menatap foto putri cantiknya itu yang terpasang manis di atas mejanya, disana gadis mungilnya tersenyum manis. Ia tak menyangka kalau Tuhan begitu menyayangi Yunju sampai Ia memberikan Yunju sakit separah ini saat usianya barus saja menginjak 3 tahun, ia bahkan terlalu kecil untuk merasakan operasi atau semacamnya.

Mina sudah pernah mencoba mendonorkan salah satu ginjalnya pada Yunju, namun saat hasil pemeriksaan keluar, harapan Mina harus pupus karena ginjalnya tak cocok dengan milik Yunju. Dokter bilang, sekalipun orang tuanya, hubungan darah tak akan menjamin kecocokan ginjal dengan calon penerima donor. Saat ini, semuanya masih berusaha, baik Taehyung ataupun Mina, sama-sama berusaha agar putrinya itu bisa mendapatkan donor ginjal secepatnya, berapapun harganya. Jika perlu mereka akan membelinya untuk Yunju.

Drrrttt.... Drrrrttt....

Wanita itu terkesiap dan berjingkit kaget saat ponsel di atas meja kerjanya bergetar, ia sempat tersenyum melihat nama Taehyung tertera disana, Yunju sudah meneleponnya? Sepagi ini? Jadi Mina memutuskan untuk mengangkat panggilannya, dengan senyuman hangat ia bersiap menyambut suara lembut putrinya.

“Yunju? Sudah merindukan Eomma, eoh? Sepagi ini?” kata Mina semangat.

“Ini aku, Mina.” Raut wajah Mina berubah seketika, sempat kecewa namun ia masih mencoba mendengarkan apa yang ingin Taehyung sampaikan padanya.

“Apa?” kata Mina acuh.

“Penyakit Yunju kambuh, aku membawanya ke rumah sakit. Di Bae hospital, kemarilah, dia sedang kritis.” Tanpa terasa air mata Mina menetes, tepat saat Taehyung mengatakan kalau putrinya kritis, ia mengangguk cepat.

“Aku akan segera sampai.” Setelah itu dengan perasaan kacau, Mina segera membatalkan seluruh jadwalnya hari ini. Bergegas secepat mungkin menuju rumah sakit, sebab ia tau ... Yunju membutuhkan Ayah dan Ibunya disana.

.
.
.
.
.

Taehyung masih setia duduk disana, menggenggam tangan mungil putrinya yang harus kembali tertembus oleh jarum infus, gadis itu sudah siuman sejak 15 menit yang lalu lantas terus menanyakan keberadaan Ibunya. Hati Taehyung hancur melihat putri kecilnya yang baik hati itu dalam keadaan tak berdaya, terbaring lemah dengan bantuan alat pencuci darah, dan juga selang pembantu pernafasan yang terselip di lubang hidungnya.

Appa~ boleh tidak Yunju minta dipeluk?” Taehyung tersenyum lembut lalu mendekatkan kursinya guna mempersempit jarak diantara mereka, setelah itu Taehyung segera mendekap putrinya dengan mata berkaca-kaca. Yunju masih terlalu kecil untuk merasakan sakit yang seperti itu.

Hehe ... Pelukan Appa hangat,” kagum Yunju yang malah membuat Taehyung semakin merasakan hancur dalam tubuhnya, “Appa akan selalu memeluk Yunju seperti ini kapanpun Yunju mau, tapi Yunju harus janji dulu kalau Yunju akan cepat sembuh.” Bocah itu mencebik menatap Ayahnya.

“Memangnya kapan Yunju sakit? Yunju kan hanya tidulan saja disini,” protesnya yang berhasil membuat Taehyung mengangguk pelan lalu mengecup punggung tangan putrinya.

Jamais VuWhere stories live. Discover now