22 : Byuntae

3.5K 431 45
                                    

Pagi tiba begitu cepat, rasanya baru beberapa jam yang lalu sepasang suami istri itu memejamkan mata. Kini sang surya sudah merangsek naik, memancarkan cahayanya sampai menembus celah jendela, menyorot langsung pada wajah Taehyung yang masih terlihat damai, tidur sambil memeluk Mina erat.

Merasa jika acara tidurnya terusik, sang adam pun membuka matanya pelan, mengerjap sesaat guna menyempurnakan pandangannya. Ia tatapi wajah Mina yang terlihat damai saat terlelap dalam dekapannya itu, ya ... Meskipun wajahnya masih terlihat pucat namun Taehyung tak pernah bisa berbohong kalau kecantikan Mina akan semakin memancar jelas setiap harinya.

“Selamat pagi.” Sebuah kecupan lembut berhasil Taehyung daratkan di kening Mina, melihatnya meringkuk begitu malah membuat Taehyung gemas sendiri.

Akhirnya mimpinya menjadi kenyataan, di mana dahulu ia sangat mendambakan Mina sebagai istrinya kini semuanya menjadi nyata walaupun Taehyung masih harus berjuang keras agar Mina terbiasa dan mulai mencintainya dan, melupakan Jungkook tentunya.

Ia sudah putuskan untuk mengambil libur beberapa hari ke depan dan ingin fokus pada Mina, mengurusnya sampai benar-benar sembuh total. Mulai hari ini ia juga harus terbiasa, mengurus istri dengan keadaan yang kurang baik seperti Mina saat ini.

Tak ingin berlama-lama meladeni lamunan tak masuk akalnya si pria segera beranjak dari ranjang. Tak lupa menarik selimut untuk menutupi tubuh ringkih Mina. Setelah itu berjalan menuju kamar mandi dengan wajah bantalnya, sengaja tak membuka gorden sebab paham bahwa Mina pasti masih ingin tidur lebih lama.

Beberapa menit kemudian, setelah ia beres dengan urusannya di kamar mandi. Taehyung bergegas keluar, mendapati Mina masih terlelap ia memilih melakukan gerakan secara hati-hati agar sang pujaan hati tak terbangun. Selesai mengenakan kaos polos berwana putih dan celana kain hitam selutut, Taehyung segera bergegas keluar dari kamar untuk menyiapkan sarapan bagi sang istri ... Benar-benar suami idaman setiap wanita.

.
.
.
.
.

Matahari semakin terik memancarkan sinarnya, Mina yang masih memejamkan matanya kini bergerak meregangkan otot-ototnya, mengangkat tangannya ke atas sembari melenguh pelan, namun ia sempat terkejut saat tak mendapati Taehyung berada di sampingnya. Ia mengerjapkan matanya pelan lalu bangkit untuk duduk, menoleh ke kanan ke kiri untuk menemukan keberadaan sang suami namun tetap saja hasilnya nihil, ruangan itu kosong.

“Tae?” panggilnya pelan lalu menggaruk pipinya yang mendadak gatal.

“Taehyung- aah?” Ia panggil sekali lagi namun tetap tak ada jawaban.

Apa pria itu meninggalkan Mina sendirian di apartemen? Lalu bagaimana ia bisa beraktifitas kalau kakinya saja masih kaku, ditambah lagi kursi rodanya sedang berada di lantai 1, cih bagus sekali Park Mina.

Akhirnya mau tak mau, bisa tak bisa, Mina harus berusah payah untuk menggerakkan kakinya perlahan. Ternyata lumpuh itu merepotkan sekali. Ia menurunkan kedua kakinya pelan, sedikit meringis kesakitan saat merasakan nyeri luar biasa di sana.

Ingatkan Mina untuk memarahi Taehyung ketika ia sudah pulang nanti, bisa-bisanya ia meninggalkan Mina sendirian dalam keadaan seperti ini.

Mina menahan nafas saat mencoba berdiri di atas kakinya yang mendadak tremor. Ia berpegangan erat pada nakas, merasakan sakit luar biasa di bagian kakinya tapi ia harus tetap ke kamar mandi, setidaknya untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket.

Baru saja Mina berniat melangkahkan kakinya menuju kamar mandi, pintu kamar bercat coklat itu sudah terlebih dahulu terbuka, menampilkan sosok Taehyung yang hadir dengan tatapan sama terkejutnya dengan Mina.

“Astaga, Mina kau—” Belun sempat Taehyung melanjutkan kalimatnya, kedua kaki Mina lebih dulu gemetar dengan sangat hebatnya, bahkan tubuhnya kini malah terhuyung maju.

Sebelum si jelita jatuh terjungkal Taehyung sudah lebih dulu menangkap tubuh itu, alih-alih tetap berdiri, Mina malah tak sengaja menariknya kuat hingga tubuhnya dan tubuh Taehyung jatuh menghempas ranjang empuk itu.

Mina terdiam saat tubuh Taehyung mendarat di atas tubuhnya, dengan kedua kaki mereka yang masih menjulang ke bawah ranjang, sempat terlibat kontak mata keduanya memilih diam dan saling menatap.

Taehyung mengukung tubuh itu dengan kedua lengan kekarnya yang bertengger di sisi kepala Mina jadi ia tak sepenuhnya menindih tubuh sang hawa. Keduanya masih saling menatap beberapa menit, sibuk mengamati wajah sang lawan jenis yang begitu sempurna sampai si pengganggu datang dan mengacaukan semuanya.

“Selamat pa— WOAH!!” Kagum Jin saat melihat hal yang sedang terjadi di kamar adiknya.

“Astaga ... Kenapa kalian tidak mengunci pintu saat melakukan itu, eoh? Untung saja aku yang datang bagaimana kalau—”

Hyung, tolonglah!” tegas Taehyung tanpa berniat menyingkir dari atas tubuh Mina.

“Apa? Aish ... Baiklah, aku pergi sekarang. Lanjutkan dan buatkan aku keponakan yang lucu, eoh?” pesan Jin singkat lalu kembali menghilang di balik pintu dan ... Tak lupa membanting pintu agar kembali tertutup.

“A-apa maksudmu berkata seperti itu padanya? Dia, kakakmu kan?” tanya Mina sedikit takut sebab ia merasakan hal buruk akan terjadi.

“Aku mengusirnya, apa lagi? Ya, karena kau sudah repot-repot menggodaku di jam sepagi ini, kurasa ... Aku bisa memuaskanmu dsn mandi lagi nanti.” Mata Mina melotot lebar saat mendengar perkataan Taehyung oh ... Dia tau maksud pria ini adalah.

“T-Tae ... A-apa yang kau lakukan?” ujar Mina saat merasakan sesuatu di bagian selatan tubuhnya yang terasa begitu geli karena bergesekan dengan sesuatu yang ... Keras.

Pria itu menatap Mina sayu lalu mengecup bibir Mina pelan dan lembut.

Let’s make a baby, honey.” Mina menggeleng kuat.

Pipinya seketika berubah semerah tomat.

“T-tapi ini masih terlalu pagi ... Aku ... Aku bahkan belum—” Taehyung meletakkan jari telunjuknya di bibir Mina membuat wanita itu makin merona malu.

“Jadi ... Kau ingin kumandikan, hm?” Mina semakin dibuat mati kutu. Kenapa ia bisa menikah dengan pria mesum seperti Taehyung? Astaga... Bunuh saja Mina saat ini.

“A-aku ... Aku tidak—”

“Bisa kau jelaskan maksud dari ini?” tunjuk Taehyung pada bra Mina yang sudah mulai terkespos karena kancing teratas piyama tidurnya yang terbuka.

Ya ini memang salah Mina, karena semalam ia merasa kegerahan ya jadi ia membuka satu kancingnya, ia sudah berencana untuk menutupnya kembali sebelum Taehyung melihat aset berharhanya namun ... Otak Taehyung lebih cepat bekerja dari pada milik Mina.

“Ini ... Aku...”

“Aku sudah tidak bisa menahannya, Mina. Kau tidak akan suka melihatku bermain dengan sabun, kan?” tukasnya sembari cemberut lalu menghentakkan bagian bawahnya cukup keras, membuat Mina menggigit bibir kuat-kuat.

“T-Tae .... Kumohon jangan sekarang,” pinta Mina memandang Taehyung memelas namun pria itu malah tersenyum jahil lalu berujar dengan disertai kekehan pelan. “Perintah ditolak.”

Setelah itu ia kembali mendaratkan beberapa kecupan-kecupan kecil di sekitar area leher dan wajah Mina, hingga mengundang teriakan melengking dari sang jelita.

[]







Sengaja update dikit karena besok double up 🌚🌚

Jamais VuWhere stories live. Discover now