MENGHITUNG uang hasil menjual gitar kesayangan Arkana yang belum lama ia beli dari hasil uang simpanan. Tidak apa-apa yang terpenting ia memiliki uang, kabur jauh hingga orang tuanya tidak menemukan. Arkana sangat menyayangi gitar itu tetapi ia butuh untuk menghidupi diri sendiri, Arkana tidak akan pulang ke rumah. Untuk apa, toh, selama ini kehadiran Arkana tidak diinginkan oleh ayah dan bundanya.
  
"Terima kasih, Kak," ucap Arkana. setelah selesai transaksi.

Setelah mendapatkan uang ia akan membeli baju biasa, mengganti Pakaian sekolahnya. Sementara ia akan tinggal di rumah ibadah sembari menunggu besok untuk pergi lebih jauh, ia masih belum ingin pulang.

Mengaktifkan ponsel banyak notifikasi dari mereka, paling banyak Fredella. Hanya orang lain yang lebih peduli dengan Arkana. Arkana tahu Fredella terus membujuk untuk pulang selama mengenal Fredella— kekasih ayahnya, Arkana merasa dunianya baik-baik saja, merasa dilindungi ketika bersama Fredella tetapi kali ini Arkana ingin sendiri.

Aku baik-baik saja, jangan khawatir. Aku ingin sendiri.

Pesan dikirimkan lagi, setelah itu kembali menonaktifkan ponsel. Melanjutkan perjalanan tanpa arah malam ini.

***

Pagi hari dibuat khawatir oleh Axel sudah pukul sembilan lebih tetapi tidak ada tanda-tanda Axel mengabari, kemarin malam tidur Fredella tidak nyaman karena terus memikirkan di mana Axel saat ini. Bayangkan saja setelah mengantarkan Fredella pulang, ponsel Axel mendadak tidak aktif, tepat pukul dua belas malam Fredella mencoba mendatangi apartemen Axel tetapi tidak ada tanda-tanda Axel di dalam, tidak membuka pintu. Paginya Fredella lebih dulu berdiri di depan pintu apartemen tetapi Axel tidak keluar. Fredella yakin tidak pulang.

Pagi ini setelah izin kembali akan mencari Arkana, Fredella tidak masuk hari ini hanya menaruh berkas dan laporan penjualan es krim lalu bergegas keluar.

"Mas!" Fredella terkejut. Axel ada di depan restoran hendak masuk tetapi Fredella segera mendekat dan memeluk. Terlihat berantakan, meski sudah beganti pakaian.

"Aku tidak berhasil mencari Arkana."

Suara Axel terdengar lirih, Fredella yakin pasti Axel kena marah mamanya. Pagi tadi Fredella bertanya pada mama Axel melalui pesan kalau Arkana belum kembali dan Axel tidak ada di sana.

"Tetapi sudah lapor polisi," ucap Axel lagi.

Fredella bernapas lega, polisi turun tangan dan sepertinya sudah 24 jam. Axel hanya menemui Fredella sebentar selanjutnya ia harus ke kantor untuk rapat pagi ini, melanjutkan pencarian Arkana setelah rapat.

"Saya yang mencari Arkana," ucap Fredella memberikan satu botol berisi kopi, tadi Fredella sempat meninggalkan Axel sebentar untuk membuat kopi agar Axel semangat lagi.

"Kamu nanti kelelahan terus sakit. Sore saja bersama saya."

Fredella menggeleng. "Saya sehat kok!"

Axel tidak memaksa lagi, padahal mama sudah marah- marah karena tahu Fredella dilibatkan dalam pencarian Arkana. Axel merasa kembali lega ada balasan dari Arkana mengatakan baik-baik saja. Dengan Fredella, Arkana bisa membuka diri.

"Kamu hati-hati kalau ada apa-apa langsung telepon, saya ke kantor dulu."

Fredella mengangguk, tidak lupa menyemangati Axel agar fokus dengan rapat. Ada polisi itu artinya pencarian Arkana tidak hanya keluarga. Sebelum berpisah keduanya saling berpelukan, masih dengan harapan sama segera bertemu Arkana.

Di sepanjang perjalanan mencari Arkana terus meyakinkan diri keberadaan Arkana belum jauh dari daerah sini atau sekolahnya, Fredella akan mencari pelan-pelan di sepanjang jalan sekitar sekolah Arkana. Komunikasi dengan Axel terus dilakukan agar tidak saling khawatir.

Fredella menyipitkan matanya, melihat seorang lelaki muda sedang berjalan sembari menggendong tas, memakai pakaian biasa. Mirip Arkana dari segi badan dan potongan rambut, Fredella mempercepat lajunya untuk mendekat, meminggirkan mobil lalu turun mengejar. Memastikan apa yang ia lihat tidak bohong.

"Ar!" teriak Fredella.

Benar, yang dipanggil langsung menoleh.

"Ar, tunggu." Tebakan benar jika Arkana belum jauh dari daerah ini.

-TBC-
Part karyakarsa juga sudah update. Di
Sana soal pertemuan Arkana dengan orang tuanya, Fara memfitnah Fre.

Terima kasih atas dukunganmu💜

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Terima kasih atas dukunganmu💜

Instagram: Marronad.wp

Marronad

Falling In Love With YouUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum