[10]

7.1K 575 11
                                    

Jackson

Aku sebenarnya bukan seseorang yang cepat skeptis tetapi akhir akhir ini aku merasa ada sesuatu yang diketahui semua orang di sekitarku.  Ya, kecuali aku sendiri, tentu saja. 

Itu dimulai dengan Namjoon yang bertindak berbeda di sekitarku setelah dia berbicara dengan si kutu buku.  Siapa yang tahu apa yang dikatakan si idiot itu?  Namjoon terus mengatakan kepada ku bahwa itu tidak penting, tetapi aku tidak percaya padanya.

Dia telah mengatakan kepada ku untuk berhenti menggertak Mark tepat sehari setelah mereka berbicara.  Namjoon memang tidak pernah menyukai cara aku bertindak, tetapi kenapa dia begitu peduli pada si kutu buku kecil ini?  Apakah mereka berpacaran? 

Yang aku herankan, Mark tidak memberi tahu seorang guru atau kepala sekolah tentang kejadian di antara kami dan oleh karena itu tidak ada konsekuensi bagi ku walaupun aku sudah mengharapkannya untuk memberi tahu semua orang.

Tetapi ia dengan santai datang ke sekolah pada hari berikutnya, seperti  tidak ada yang terjadi.  Hanya plester putih besar di hidungnya yang mengatakan sebaliknya.  Di kelas, dia memberi tahu guru, dia jatuh dari tangga.

Aku benar-benar heran mengapa dia berbohong untukku.  Dari sudut pandangnya, aku  seharusnya mendapatkan yang terburuk, tetapi sebaliknya dia malah melindungi ku.  Kenapa dia melakukan itu? 

Ok, aku harus mengakui bahwa aku tidak pernah ingin mematahkan hidungnya.  Aku hanya marah hari itu dan Mark berada di sana pada saat yg tidak tepat.  Itu bukan pertama kalinya aku menyakitinya, tetapi aku tidak pernah bermaksud untuk mematahkan hidungnya.

Saat ini, aku sedang duduk di perpustakaan sekolah kami dan bertindak seolah-olah aku sedang membaca sesuatu.  Namjoon dan Mark berbicara beberapa jarak dariku dan lagi, aku bertanya-tanya ada apa di antara mereka. 

Mark muncul beberapa menit yang lalu, membisikkan sesuatu di telinga namjoon dan kemudian mereka beranjak pergi untuk memastikan aku tidak akan mendengar apa pun yang mereka bicarakan. Sepenting itukah? 

Aku melihat namjoon menghela nafas berat dan menatap Mark yang tampaknya akan menangis.  Dia kemudian memberinya sekantong kue kering yang membuat kutu buku itu tersenyum sesaat.  Bocah itu mengatakan sesuatu dan pergi membawa makanannya.

Sekarang, aku benar-benar bingung.  Namjoon sangat memuja kue buatan neneknya dan ketika dia punya, dia hanya memberiku satu atau dua karena dia jarang mendapatkannya.  Dan sekarang dia memberikan semuanya kepada Mark? 

Namjoon kembali ke meja kami dan duduk.  "Maafkan aku." Dia tersenyum dan mengeluarkan bukunya lagi.  "Aku sangat mengenalmu, Namjoon. Jadi, apa yang terjadi antara kau dan si kutu buku? Mengapa kau memberinya kue kering?" Tanyaku, mengabaikan permintaan maafnya. 

Namjoon sepertinya memikirkan apa yang harus dia katakan kepada ku dan aku benar-benar berharap dia tidak akan berbohong.  "Yah, katakanlah dia membutuhkannya."  Dia kemudian menjawab, membuatku lebih bingung.  Mark membutuhkannya?  Untuk apa? 

"Mengapa Mark perlu kuemu?" Aku bertanya, menunggu detail lebih lanjut.  "Dia ... dia ... membutuhkannya untuk kesehatannya."  Namjoon tergagap.  Untuk kesehatannya?  Apakah Mark seorang penderita diabetes?  Tapi mengapa tidak ada yang memperhatikannya sebelumnya? 

"Kau menyembunyikan sesuatu, Namjoon. Katakan padaku apa itu." Kataku dan menatap langsung ke matanya.  Dia tampak agak gugup tetapi berusaha menyembunyikannya.  "Bukan tugasku untuk memberitahumu."  Dia akhirnya berkata dan bangun untuk meninggalkan perpustakaan.

Bukan tugasnya?  Kedengarannya seperti tugas Mark untuk memberi tahu aku apa pun yang mereka sembunyikan.  Kalau begitu, kurasa aku harus menemukan si kutu buku dan bertanya padanya apa yang terjadi antara dia dan namjoon.

Aku mengambil barang-barangku dan meninggalkan perpustakaan.  Mark kemungkinan besar berada di suatu tempat di luar dan memakan kue Namjoon.  Aku benar-benar berharap dia akan memberitahuku sesuatu dan tidak melarikan diri saat dia melihatku. 

Aku belum berbicara dengannya sejak hari aku memukulnya sekitar seminggu yang lalu.  Itu yang terbaik untuk menjauh darinya.  Aku tidak ingin dia berubah pikiran dan memberi tahu guru tentang kejadian di antara kami.

Aku meninggalkan gedung dan melihat sosok laki-laki berambut coklat duduk di bawah pohon.  Seperti yang diharapkan, dia memakan kue.  Sepertinya dia belum makan berhari-hari.  Kue-kue itu pasti terasa luar biasa.

Dia mendongak ketika aku menghampirinya tetapi tidak bergerak atau mengatakan apa pun.  Bocah itu hanya menatapku dengan mata gelap polos dan memegang tas itu dekat dengan tubuhnya seolah-olah aku hendak mencuri makanannya. 

"Boleh aku bertanya?"  Aku mulai benar-benar serius dan dia mengangguk sambil meletakkan kue disampingnya dan bangkit untuk menghadapku.  Dia tampak agak takut sekarang. "Apa yang Namjoon dan kau sembunyikan dariku?".

-

Halo semuaa!!!!
Udah lama ni aku gk update
Semoga kalian gk lupa sama jalan cerita nya yaaa~~~~

Kira kira di chapter selanjutnya apa yang akan dilakuin mark??

Jangan lupa vote dan comment ya :)

POSITIF?! | MARKSON  | TerjemahanWhere stories live. Discover now