[17]

993 88 11
                                    

Mark

Jackson belum berbicara denganku sejak aku memberinya gambar ultrasound bayi kami. Di benar benar mengabaikanku. Tidak ada kata, bahkan tidak satu pandangan pun. Sepertinya aku memang tidak ada di dunianya, dia menganggapku tidak ada.

Aku tidak benar benar terluka atau apapun. Kami tidak pernah memiliki hubugan yang baik, dan karenanya aku sebenarnya senang dia tidak bebricar denganku selama seminggu ini. Setidaknya, dia tidak menghinaku lagi.

Hari ini adalah semacam hari yang spesial . aku telah merencanakan untuk memberitahu orang tua ku tentang bayiku hari ini. Sudah waktunya untuk memberitahu mereka, karena tidak ada yang tahu bagaimana reaksi mereka dan apa yang harus aku lakukan setelah mereka tahu.

perasaanku mengatakan mereka akan mengusir ku dari rumah dan kemudian aku harus mencari tempat baru untuk tinggal. Mereka terkadang sangat keras dan masih saja tidak senang dengan keputusanku menjadi gay walaupun aku telah memberitahu mereka bertahun yang lalu.

aku berpikir apakah jackson akan memberitahu orang tuanya jika dia akan menjadi seorang ayah, sepertinya tidak. tetapi sebenarnya dia tidak harus mengatakannya. karena dia bukanlah yang mengandung dengan perut yang terus membesar setiap hari.

Lebih baik memberi tahu orang tuaku sebelum perutku mulai kelihatan. Untuk sekarang aku masih bisa menyembunyikannya tetapi untuk beberapa bulan kedepan, sepertinya tidak satupun hoodie ku akan bisa lagi menyembunyikannya, yang artinya orang orang disekolah akan tau juga.

itu adalah salah satu hal yang aku takutkan karena itu akan membuat jackson membenciku lagi. bukan salahku jika perut ini semakin membesar, karena ini adalah hal yang biasa bagi orang mengandung. tapi aku tetap yakin dia akan tetap menyalahkanku akan hal ini.

Aku lanjut memakan makananku dan makanan Jinyoung sambil berpikir apakah aku harus mulai melakukan diet sebelum berat badabku mulai bertambah. sebenarnya berta badanku sudah mulai bertambah lima kilogram dan itu semua berasal dari bayiku.

"apakah kau yakin bisa melakukannya sendiri? aku bisa menemanimu jika kau mau." Jinyoung terlihat khawatir dikarenakan hormonku sedang tidak baik. terkadang emosi dan tindakanku jadi tidak terkontrol sama sekali.

Aku memberikan Jinyounh senyuman kecil. "Aku tahu kau pasti bersedia menemaniku dan aku sangat berterimaksih untuk itu, tapi aku harus melkaukannya sendiri karena aku ingin mereka sepenuhnya jujur  tentang ini dan mungkin mereka tidak akan jika ada orang lain bersamaku."

Tentu saja, orang tuaku bukan pembohong tetapi mereka pasti tidak ingin terlihat buruk didepan orang lain. Mereka tidak pernah menunjukkan ekspresi marah didepan keluarga maupun teman yang datang. aku hanya ingin reaksi jujur mereka.

Akan lebih baik jika mereka berteriak dan melempar barang kepadaku daripada hanya diam. aku juga ingin meyakinkan diriku bahwa aku kuat dan bisa melakukan ini sendirian tanpa bantuan orang lain.

"Ok, segera hubungi aku jika terjadi sesuatu." Jinyoung tersenyum kepadaku dan lanjut memakan makan siangnya. aku mengambil susu coklatku dn meminumnya sedikit. buruknya, seseorang tiba tiba meyenggolku menyebabkan minumanku terlepas dari tanganku.

minumanku jatuh ke lantai dan susu coklatnya tumpah mengenai hoodie biruku. beberapa orang menertawaiku dan aku hanya menghela nafas lalu berdiri dari kursiku.

"aku akan ke toilet mencoba untuk membersihkan ini" Jinyoung mengangguk. "Butuh bantuan?" dia bertanya tapi aku menggelengkan kepalaku. "tidak apa-apa" Aku mengambil tasku dan segera ke toilet.

Sayangnya, aku sudah tau berck coklat ini tidak akan bis ahilang hanya dengan air saja yang artinya aku harus tetap menggunakan ini seharian karena aku tidak membawa baju ganti dan hanya menggunakan kaos ketat di dalamnya.

Aku memasuki toilet dan meletakkan tasku dibawah. untungnya tidak ada satupun orang disini jadi aku bisa memebuka bajuku dengan bebas untuk membersihkannya. aku hanya bis aberharap tidak ada yang datang selama aku membuka bajuku.

Aku mulai membilasnya dengan air dan mulai menggosoknya sekuat tenagaku. dan seperti dugaanku bercaknya tidak mudah hilang.

aku menghela nafas dan mematikan keran airnya. sekarang hoodienya tidak hanya memiliki bercak, tetapi juga basah yang membuatku tidak mungkin memakainya tanpa membuat lantai sekolah basah karena tetesannya.

tiba tiba pintu terbuka dan aku terkejut, dengan cepat aku memengang hoodie kedepanku untuk menutupi perutku. tetapi aku mulai menurunkannya saat aku lihat yang datang adalah jackson yang melihatku dari atas ke bawah.

sebenarnya kau berharap dia langsung memasuki salah satu bilik toilet tetapi dia malah melemparkan tasnya kelantai dan melepaskan jaket hitamnya dan membuatku bingung.

laki laki pirang ini memberikanku jaketnya. "ambil ini" dia mengatakannya dan aku dengan ragu mengambil jaketnya dan langsung memakainya. ini sangat hangat dan wangi seperti jackson, ini juga cukup besar untuk menutupi perutku.

"Terima kasih" saat aku mengatakannya dia sudah pergi. aku sedikit tersenyum. ini membuatku bahagia mengetahui dia memiliki sedikit sisi peduli, ini juga membuatku tambah bahagia karena dia menunjukkannya kepadaku.

_

surpriseeeeee buat para readerku yang sangat setiaaa
double update for you guyss
jujur ini bener bener siap ngetik langsung publish hehe

Happy Readinggg

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

POSITIF?! | MARKSON  | TerjemahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang