[07]

6.9K 606 16
                                    

Mark

Sejak Perbincanganku dengan Namjoon datu bulan yang lalu hidupku hampir kembali normal.  Jinyoung sangat bahagia ketika aku mengatakan kepadanya bahwa aku akan mempertahankan bayi ini dan aku tidak akan menyesali keputusan ini.

Pada hari yang sama, aku juga secara resmi memberi tahu Jinyoung tentang kehamilanku meskipun dia sudah tahu.  Dia adalah bantuan terbesarku dan mendukung ku dengan semua yang dia miliki dan tentu saja dia memastikan tidak ada yang memperhatikan. 

Jackson telah kembali ke dirinya yang dulu dan terus membully dan menggangguku setiap kali dia bisa.  Namjoon, yang selalu bersama Jackson, memastikan bahwa si pirang itu tidak menyakitiku terlalu serius.  Aku sangat berterima kasih untuk itu.

Aku berada di minggu kesepuluh sekarang yang berarti trimester pertama ku hampir berakhir.  Perutku sudah mulai terlihat membuncit karena aku adalah orang yang sangat kurus, namun tetap tidak terlihat dibawah bajuku. 

Kehamilan iniberjalan cukup baik. Morning sickness ku hampir tidak pernah terjadi lagi dan  aku juga tidak pernah muntah lagi.  Tapi sayangnya craving ku tidak membaik dan aku juga merasakan banyak perubahan suasana akhir-akhir ini. 

Jackson belum tahu tentang anaknya.  Aku benar-benar ingin memberitahunya dan aku tahu harus melakukannya, tetapi walaupun Namjoon mengatakan bahwa Jackson bukan orang jahat, aku masih takut dengan reaksinya. 

Ini adalah hari Jumat dan kelas terakhir ku untuk hari ini adalah seni.  Sayangnya, baik Jinyoung maupun Namjoon tidak ada di kelas itu, hanya Jackson.  Hari ini dia dalam suasana hati yang sangat buruk karena dia mendapat detensi dari guru matematika kami. 

Aku duduk di kursi dan mencoba mengerjakan lukisanku se senyap mungkin.  Rumor tentang ku masih ada meskipun sebagian besar orang telah berhenti untuk membicarakannya. Aku tidak ingin jadi bahan perhatian . 

Pelajaran akan berakhir dalam beberapa menit dan aku sangat bahagia bahwa aku bisa selamat melewati hari ini tanpa masalah.  Bahkan Jackson tidak membully ku yang sangat mengejutkan ku, tetapi aku tahu bahwa hari ini belum berakhir. 

Bel berbunyi dan aku cepat-cepat mengambil barang-barangku untuk dimasukkan ke loker sebelum akhirnya aku bisa pulang ke rumah di mana aku aman untuk hari-hari berikutnya.  Aku berjalan melewati lorong, membawa buku-bukuku ke loker untuk disimpan selama akhir pekan.

Aku menutup lokerku dan berbalik lalu mendapatkan sebuah dorongan sedetik kemudian.  Aku mengerang dan berbalik lagi.  Tentu saja, itu adalah Jackson yang jelas-jelas akan melewati ku namun memutuskan untuk membully ku sebentar sebelum dia pulang. 

"Permisi, apa masalahmu?" Aku bertanya dengan nada kesal.  Biasanya, aku tidak pernah mengatakan apa-apa tetapi dia membuatku kesal saat ini dan aku tidak bisa menghentikan kemarahanku dan mengendalikan diri.

"Minggir dari jalanku, nerd." Dia menggeram dan aku menyilangkan tanganku.  "Masih ada ruang yang cukup. Kau bisa saja lewat dengan mudah dan tidak perlu membuat masalah. Jika kau dalam suasana hati yang buruk karena telah dimarahi seorang guru, salahkan lah dirimu sendiri."  Kataku dengan tegas. 

Si pirang tampak agak terkejut untuk sesaat tetapi sayangnya momen itu cepat berlalu dan dia lagi lagi menunjukkan aura kemarahannya. "Jangan mengatur apa yang harus kulakukan, nerd."  Dia mendorong ku lagi dan kali ini aku jatuh ke lantai. 

Aku memandangnya dan merasakan air mata kemarahan di mataku.  Darahku mendidih dan aku tahu aku akan meledak.  Aku bahkan tidak tahu apakah ini karena perubahan suasana hati ku atau karena aku merasa sudah cukup lelah. 

"Ya Tuhan, diamlah! Aku tidak tahu apa masalahmu, tetapi berhenti menyalahkan aku atas omong kosong yang kau lakukan. Jika kau ingin marah, maka marahlah pada dirimu sendiri karena kaulah yang membuat masalah di mana pun kau pergi." Aku berteriak.

Orang-orang di sekitar kami mulai melihat dan menghentikan apa pun yang mereka lakukan.  Mereka mungkin tidak pernah menyangka bahwa aku akan melawan seseorang seperti Jackson Wang. 

Dia menatapku, amarah jelas tertulis di wajahnya sementara dia meraih kerahku,menarikku dari lantai dan mendorongku ke loker.  Sayangnya, dia jauh lebih kuat dariku dan aku tidak bisa melakukan apa-apa. 

Aku tahu bahwa aku sudah melangkah terlalu jauh sekarang, tetapi itu sudah cukup, aku tidak tahan lagi menerima perlakuannya dan sekarang aju harus berurusan dengan konsekuensi dari tindakanku yang akan terjadi dalam beberapa detik. 

"Diamlah, nerd!"  Teriak Jackson dan sejak saat itu segalanya berjalan cepat.  Cengkeramannya di kerahku semakin kencang dan orang-orang di sekitar kami terkejut ketika aku merasakan tinjunya yang keras mengenai wajahku.

-

Hai semua!!
Ujian sudah selesai *yeayyyy
Mulai sekarang aku bakalan usahain untuk update lebih sering. Jadi jangan lupa vote dan comment ya~~~

POSITIF?! | MARKSON  | TerjemahanOnde as histórias ganham vida. Descobre agora