[04]

7.9K 607 8
                                    

Mark

Aku adalah orang pertama yang meninggalkan ruangan setelah periode terakhir kami.  Hari ini sangat mengerikan.  Bukan hanya karena Jackson sudah mulai menyebarkan gosip tentangku. Kehamilan ini juga membuat semuanya sangat sulit. 

Aku terus muntah sebanyak tiga kali selama istirahat makan siang dan aku mengalami craving mengerikan yang menyebabkanku memakan mie ku dan bahkan mie Jinyoung dengan kecepatan yang luar biasa.  Untungnya teman-teman ku tidak keberatan dan hanya membiarkan saya.  

Youngjae memberiku tatapan bingung dan Jaebum yang menjemput  Youngjae setelah makan siang bertingkah seperti rasa laparku yang ekstrim ini benar-benar normal.  Tapi pria itu sebenarnya hanya peduli pada 2 hal yaitu Youngjae dan berenang. 

Pada siang itu sebagian besar siswa menatapku dan mulai berbisik.  Taehyung, seorang lelaki dari kelas paralelku, telah memberitahuku bahwa pacarnya Jungkook telah memberitahunya bahwa Namjoon telah mengatakan kepadanya bahwa Jackson telah memberi tahu semua orang tentang aku yang telah mencoba merayunya.

Dan terima kasih kepada ratu gosip kami yang luar biasa, Byun Baekhyun dan Kunpimook Bhuwakul yang juga telah mendengar tentang itu, seluruh sekolah tahu tentang aku dan Jackson sekarang.  Bahkan salah satu guru memberiku tatapan menghakimi.

Dan yah, sekarang aku secara resmi beralih dari seorang kutu buku menjadi seorang pelacur.  Terima kasih, Jackson!  Aku mencoba yang terbaik untuk mengabaikan tatapan serta komentar buruk dan terus menjalani kehidupan sekolah seperti sebelumnya. 

Untungnya Jinyoung tidak pernah meninggalkan sisiku.  Setiap kali seseorang bertanya kepadaku tentang rumor itu, aku hanya menjawab bahwa aku tidak akan pernah ingin merayu seseorang seperti Jackson dan terutama tidak berhubungan seks dengannya.  Itu bahkan bukan suatu kebohongan.  Aku tidak akan pernah melakukannya tanpa alkohol. 

Aku berjalan menyusuri lorong, mengabaikan orang-orang di sekitar.  Satu-satunya hal yang aku inginkan adalah pulang dan tinggal di tempat tidur selamanya.  Hari ini jelas bukan hariku dan ini hanya hari pertama dari setahun.

Aku hampir mencapai pintu masuk ketika sepasang lengan yang kuat mendorong ku ke dinding.  Sebenarnya aku bahkan tidak perlu melihat ke atas untuk mengetahui bahwa itu adalah Jackson.  Siapa lagi yang punya alasan untuk mendorongku? 

Aku menatap matanya dan merasa agak tidak nyaman ketika aku melihat dengan jelas bahwa dia sedang marah.  Tapi kenapa?  Dia adalah orang yang menyebarkan kebohongan tentang orang lain hanya untuk menyelamatkan dirinya sendiri dan reputasinya.

"Biarkan aku pergi, Jackson."  Aku berkata dengan tegas tetapi si pirang tampaknya tidak memikirkannya.  Cengkeramannya di lengan ku menguat dan itu mulai terasa sedikit sakit.  Tentu saja, aku tidak akan memberinya kemenangan dan menunjukkan padanya.  "Katakan padaku satu alasan mengapa aku harus melakukan ini."  Dia menggeram. 

"Aku tidak tahu apa yang merasukimu, Jackson, tetapi aku tidak melakukan kesalahan."  Au memberitahunya dan mencoba untuk pergi tetapi dia jauh lebih kuat walaupun dia sedikit lebih pendek dariku.  "Biarkan aku pergi." Aku berkata lagi. 

"Kau benar-benar berpikir aku akan melakukan itu?" Dia bergerak sedikit lebih dekat sampai aku merasakan hawa panasnya di bibirku.  "Kau adalah alasan mengapa orang-orang mulai mengejekku."  Dia berkata dengan suara rendah.  Aku hany mengangkat alisku. 

"Kamu tidak membutuhkanku untuk itu." Aku berkata dan menelan ludah ketika aku menyadari bahwa aku membuatnya lebih marah daripada sebelumnya.  "Aku tahu kau mungkin tidak mengerti masalahnya, Markie."

"Sangat penting bahwa tidak ada yang akan tahu tentang kita.  Itu adalah kesalahan dan aku bersumpah akan membuat hidupmu mengerikan ketika kau memberi tahu orang lain tentang hal itu. " Dia hampir berbisik, membuatku mengangguk pada saat pertama sebelum aku menyadari apa artinya itu bagiku.

"Lupakan saja.  Aku tidak akan tutup mulut hanya untuk menyelamatkan reputasi bodohmu.  Aku tidak peduli jika orang tahu tentang kita selama mereka tidak memanggilku pelacur." Suaraku sedikit lebih keras. Untungnya tidak ada orang di sekitar.

Jackson menatapku, kemarahan mengisi matanya, aku mulai merasa takut  "Jika kamu tidak mau diam Tuan, aku yang akan membuatmu diam." Dia mengangkat tangannya, aku menutup mataku dan menunggu tangannya bertemu wajahku. Tapi .. tidak terjadi apa-apa.

Perlahan-lahan aku membuka  mata dan terkejut. di depanku berdiri tidak ada orang lain selain teman Jackson, Im Jaebum.  "Cukup." Dia berkata, menatap pria pirang itu, memegang pergelangan tangannya dengan erat.

Mereka berdua mundur beberapa langkah.  "Aku tahu kau marah, tetapi kau tidak  bisa diskors. Jangan sekarang."  Pria yang lebih tinggi memandang rendah ke arah pria chinese yang menghela nafas tetapi mengangguk untuk menunjukkan bahwa dia mengerti. 

Jaebum menatapku sebelum dia pergi bersama Jackson.  Aku bersandar di dinding dan merasakan air mata ketakutan dan rasa lega mengalir di pipiku.  Aku tidak tahu bahwa dia akan sangat marah tetapi adegan kecilnya di sini telah membantu ku untuk membuat keputusan.

-

Jangan lupa vomment ya~~
Dan follow juga hehehe :)

POSITIF?! | MARKSON  | TerjemahanWhere stories live. Discover now