Part 11: COOL BOY

198 10 10
                                    

Sampai kapanpun, aku akan selalu menunggumu, walaupun itu 1000 tahun lamanya.

Hari hari telah berlaru, udah 1 bulan lamanya Dewa dan Keyla tak sadarkan diri.
Teman teman Arkha menatap Arkha dengan wajah nanar. Mereka bisa merasakan kesedihan yg tengah melanda dirinya.
Arkha selalu saja menyendiri akhir akhir ini. Di rumah,maupun di sekolah.

Acara Wedding Anniversary keluarganya hancur baginya. Yg seharusnya ia bahagia, sekarang menjadi hancur.

Ia teringat tentang orangtuanya memperkenalkan dirinya dengan seorang wanita untuk menjadi pendamping hidupnya kelak.
Ia mengira bahwa acara orangtuanya adalah ajang untuk menjodohkan dirinya dengan orang lain.

Ia kecewa dengan kedua orangtuanya,
Kenapa sampai sekarang menjodohkan anak itu masih ada? Apakah zaman ini tak berubah? ingat sekarang jaman now bukan old lagi..
Atau mungkin orangtuanya masih mengikuti warisan nenek moyang? Jaman SitiNurbaya?
Ahh sudahlah ga usah di bahas:v

"Kak Arkha sini Lala peluk hmm" ucap Lala yg tengah duduk di samping Arkha.
Arkha hanya menatap wajahnya tajam, dan pergi meninggalkan Lala yg tengah cemberut kesal melihat perlakuan Arkha tadi.
"Kapan sih bisa membuka hati! Keyla itu sudah meninggal!" Teriaknya dengan suara yg amat keras, cukup membuat siswa maupun siswi yg di kantin melihat ke arah sumber TKP.

"Apa lo blg!" Pekik Arkha dengan suara yg dingin sambil memberikan tatapan tajam.

"Keyla udah meninggal kak, buktinya sampai sekarang gak sadar sadar juga" ucapnya dengan santai sambil melipatkan tangannya di depan dada.

Bugh!
Suatu pukulan mendarat tepat di perut gadis itu, sampai sampai membuat tubuh gadis itu terpental mengenai bibir meja. Membuat gadis itu meringis kesakitan.

"Kak Arkha kok jahat banget sih!" Sambil melenggang pergi, sengaja ia kenai bahunya dengan bahu bidang Arkha. Namun Arkha tak merespons nya.

~~~~~
"Gue datang Key" ucap Arkha yg masih berseragam sekolah, sambil membuka pintu ruangan Keyla dengan membawa seikat bunga mawar.

Seperti hari hari biasa setelah kejadian ini, sepulang sekolah Arkha selalu datang menjenguk Keyla, berharap Keyla sadar dari koma nya.

Ia tersenyum miris, ia harus menerima kenyataan yg amat pahit saat ini.
Sahabat dan orang yg ia cintai tertidur lemas dan di selimuti oleh pipa selang yg cukup banyak di tubuh mereka.
Hatinya lagi lagi tersayat mengingat kejadian saat itu.
Saat dimana dia harus bahagia,namun kenyataan tak ingin mewujudkan keinginannya.

"Key, gue kangen lo" ucap Arkha dengan tatapan parau sambil menggenggam tangan Keyla dengan erat.

Hening...
hanya terdengar suara Monitor Icu yg selalu berbunyi. Menandakan itulah jawaban dari perkataan Arkha barusan.

"Gue kangen elo Key!" Lanjut Arkha sembari mengelus puncak rambut Keyla dengan lembut dan sambil menahan air matanya yg kini siap untuk meluncur.

"Gue ga tega liat elo kaya gini. Gue tau betapa bahagianya elo bisa dtg ke acara Wedding Anniversary bonyok gue, gue tau itu Key! Gue tau!" Suara serak itu cukup terdengar sampai ke luar ruangan.

"Maafin gue Key, gue ga bisa jagain elo. Gue emg bodoh!" Ucap Arkha frustasi sambil pergi meninggalkan ruangan Keyla dengan hati yg sedang gundah gulana.

"Gue ga tau, kenapa setiap kali gue liat elo ga berdaya kaya gitu gue ga tega Key." Ucap Arkha di sepanjang lorong Rumah Sakit.

~~~~~~
"Tasya Aruan?"

"Hadir buk"

"Arkha Dwi Chandra?" Seru buk Lina mengabsen nama Arkha.
"Arkha Dwi Chandra!" Pekik buk Lina sembari melihat ke depan untuk mengetahui adakah Arkha atau tidak.

COOL BOY -'ARKHA Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon