Part 17 : COOL BOY

246 9 0
                                    

Maaf jika cemburuku berlebihan,aku hanya tak ingin merasakan kehilangan.
~Arkha Dwi Chandra~

Hiruk pikuk mengiasi jalan raya malam ini. Tak lupa dengan tiupan angin sepoi sepoi menambah segarnya malam ini. Keyla dengan senang hati di bonceng oleh Raja si Ketos cogan di sekolahnya itu.

Kali ini Raja tidak bawa mobil sedannya. Kali ini ia bawa motor KLX kesayangannya. Biasanya ia akan bawa motor KLX nya itu untuk Touring saja. Namun tah mengapa ia ingin sekali membawanya malam ini.

"Jangan ngeber ngeber dong kak. Keyla takut jatoh" ucap Keyla yg tangannya masih meremas baju kemeja Raja.

"Hahah kalau mau jatoh tinggal peluk ajah" goda Raja sambil menoleh ke belakang.

"Ishh Kakak!"Pekik Keyla."jangan liat kebelakang!"sambil memukul pundak Raja kasar.
Sebenanrnya ia lagi blushing dari ucapan Raja barusan.

Raja tersenyum."Eh. Gak adil mah Keyla. Nanti kakak Pukul gantian yah"

"Pukul ajah kalau berani!" Tantang Keyla sambil memanyunkan bibirnya.

"Bibirlo jangan manyun gtu,nanti di kira orang bibirlo habis kena patok angsa" canda Raja.

"Kok bsa tau sih?" Gumam Keyla heran.

"Ya taulah" sahut Raja sambil tersenyum.

'Ih ni org kerjaannya nyahut ajah dari tadi' batin Keyla kesal.

********

"Lo gak keluar Ar?" Tanya Dewa pelan.

"Nggak" sahut Arkha dingin.

"Yaelah. Keluar bentar napa. Besok senin. pikiran kta harus di segerin sebelum senin besok. Gue doain semoga besok hujan sak banjir banjir. Biar kaga upacara" ujar Dewa sambil membuka telapak tangannya berdoa.

'Amiin'batin Arkha yg melihat shbtnya yg sedang berdoa itu.

"Ayok" ucap Arkha sambil berjalan keluar rumah.

"Kemana?" Tanya Dewa mengejar Arkha.

"Keluar nyari Angin" sahut Arkha.

*******

"Kakak nyarik buku apaan sih?" Tanya Keyla heran. Sedari tadi ia membuntuti Raja dari belakang. Namun selama itu juga Raja hanya mondar mandir sambil memilah satu persatu buku yg berada di rak toko itu.

"Justru itu masalahnya. Gue lupa nama bukunya apa. Gue cuman inget warna covernya ajah. Buku itu ada di perpus sekolah kita" ujar Raja yg masih fokus melihat satu persatu buku yg berada di deretan buku Sejarah itu.

"Kenapa gak minjem dari perpus ajah?" Tanya Keyla.

"Gak enak. Selagi gue ada uang. Gue mau belik buku itu sendiri. Biar nambahin koleksi buku yg ada di rak buku kamar gue. Kamar gue kayak perpus sekolah. Penuh banget sama buku buku" ujarnya sambil tersenyum kearah Keyla.

"Serius?" Tanya Keyla antusias.
"Serius" ucap Raja.

"Wahhh enak dong. Jadi pengen masuk kamarnya kakak. Biar bisa baca satu persatu buku yg ada di sana" ucap Keyla sambil membayangkan betapa banyaknya buku yg ada di dalam kamar Raja. Soalnya keyla juga pencinta buku. Suatu Hobby yg sama dengan Raja. Pengoleksi buku buku dan suka baca buku yg selain buku pelajaran.

"Lo beneran pengen ngebaca satu persatu buku yg ada di kamar gue?" Tanya Raja sambil melirik Keyla.

"Mau banget lah. Ga kebayang bisa liat langsung kamar yg di penuhi oleh buku buku. Rasanya itu cmn mimpi" timpalnya dengan wajah yg begtu sumringah.

Raja tiba tiba mencubit kedua pipi Keyla gemes. Bagaimana bisa Keyla terlihat begitu menggemaskan karena membayangkan soal buku yg ada di kamar Raja.

Tiba tiba pipi keyla memanas menahan malu. Keyla langsung memalingkan wajahnya. Raja mengedutkan bibirnya menahan tawa.

"Kak. Ke-keyla ke sana dulu yah. Lihat lihat bagian no-novel" ucap Keyla kikuk dan langsung ngacir di rak buku sebelah.

Raja menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. Lalu matanya kembali tertuju pada buku yg berada di depannya.

Di sebelah lain Arkha menggenggam buku yg berada ditangannya kuat kuat. Ia tak perduli kondisi buku yg tebalnya hanya 2 setengah senti itu. Mungkin saja buku yg berada di tangannya saat ini sudah rusak ataupun remuk karena kepalan tangan kekarnya.

"Ar" tegur Dewa pelan. Ia melihat raut wajah Arkha sudah berubah sekarang. "Buku itu harus lo ganti nanti" ucap Dewa hati hati.

Arkha menjatuhkan asal buku yg tadi di remasnya ke lantai. Dewa ingin mengejar Arkha. Namun ia menginjak buku yg di lempar Arkha ke lantai. Ia mengambil buku itu dan tiba tiba kedua alisnya bertaut. 'Anjir masak gue harus bayar ini ke kasir!!!' Batin Dewa tak percaya.

Ia membaca cover buku yg ia pegang. Ternyata buku itu adalah buku 'Primbon wanita'. 'Terlengkap' "mampus dah gue nahan malu! Awas ajah lo Ar!" Umpatnya dalam hati dan segera bergegas kekasir untuk membayar.

Dewa sedari tadi hanya terdiam, semenjak dirinya sudah di depan kasir. Si mbak kasir mulai heran melihat tingkah Dewa yg mulai gelisah.

"Ada apa Mas? Boleh saya bantu?" Tanya Mbak kasir lembut dan membuyarkan pikiran Dewa.

Dewa menggaruk tengkuknya yg sama sekali tidak gatal. Ia kini lebih mendekat ke meja kasir. Dengan perasaan gundah gulana. Dewa memberanikan dirinya untuk memberikan buku yg covernya sudah rusak itu. Ia langsung memalingkan wajahnya ke arah lain.

Tiba tiba Keyla datang bersama Raja. Dewa langsung terbelalak kaget. Aduh bagaimana nih kalau Keyla dan Raja berpikiran kalau Dewa emang berniat untuk membeli buku yg berada di meja kasir itu.

"Mas ini bukunya kok bisa rusak?" Tanya mbak kasir itu dengan lembut.

'Aduh mampus dah gue!' Umpat Dewa.
Ia tak mungkin mengatakan yg sebenarnya. Kalau Keyla dan Raja belum dateng. Mungkin ia akan mengatakan yg sebenarnya dengan mbak kasir. Agar dirinya tidak di kira otak mesum oleh sih mbak kasir itu.

"Loh untuk apa kamu belik itu Wa?" Tanya Raja yg juga heran dengan tulisan di cover buku itu.
Dewa langsung gelagapan. Tiba tiba otaknya buntu seketika.

"Astaga kak Dewaaaa!" Pekik Keyla tak percaya. "Primbon?" gumam Keyla lalu melirik wajah Dewa yg kini sedang menahan malu tingkat Dewa. Seperti namanya Dewa.

"Aduh mbak cepetan di bungkus. Ini sebenarnya untuk mamah gue Key" elak Dewa membela dirinya.

"Bukannya mamahlo lagi keluar kota wa?" ujar Raja.

'Ni orang mulutnya mintak di sumpel!' Batin Dewa yg mulai panas.

Keyla menyipitkan kedua matanya menatap wajah kebohongan dari Dewa.

Dengan cepat. Dewa langsung mengeluarkan selembar uang seratus dari saku celananya dan segera mengambil buku yg masih di pegang mbak kasir itu.

"Kembaliannya sama mbak ajah" ucap Dewa dan langsung ngacir keluar dari toko buku itu.

"Kampret! Bangsaaat!!!!!" Racau Dewa sambil berlari menuju parkiran.
Kini dia harus memberi pelajaran untuk sahabat brengsek nya itu.

"Awas ajah lo Ar!" Pekiknya yg masih tersulut emosi.

Tbc

COOL BOY -'ARKHA Where stories live. Discover now