3. Asrama Baru

1.2K 162 8
                                    

-o0o-

Pergantian musim menyadarkanku, bahwa di dalam hidup hanya ada sebuah perubahan.

-o0o-

Moskow, adalah ibu kota negara Rusia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Moskow, adalah ibu kota negara Rusia. Moskow adalah pusat politik, ekonomi, budaya dan sains di negara tersebut. Negara yang mendapat julukan Negara beruang putih ini adalah Negara terluas di dunia. Suhu yang selalu minus membuat Rui sesekali mendapat perawatan oleh Hesa, kakak iparnya.

Semenjak kedatangannya ke Rusia di musim dingin, Rui sering terkena flu. Hal itu membuat Hesa sang kakak ipar khawatir.

"Ezlan, aku takut dia kalau tinggal sendirian." Ucapan Hesa membuat Ezlan terhenti meminum segelas air hangatnya.

"Aku udah telepon teman yang katanya anaknya juga tinggal di asrama kampus. Kamu tenang aja, sesekali kita biarin dia hidup mandiri. Aku percaya sama Ruina kok," jawab Ezlan santai.

Rui kembali berjalan di sekitar koridor kampus. Ia menelpon Alen untuk segera menemuinya. Hidung tersumbatnya begitu mengganggu untuk Rui beraktifitas. Ia terus mengeluh dan mendengus kesal karena hal itu. Rui sibuk tertunduk membuat ia tak fokus pada langkahnya. Badannya terhempas seketika kala tertabrak seorang lelaki.

"I'm sorry!" Rui menatapnya aneh, sementara pria itu pun mengernyitkan dahinya menatap Rui.

Rui membulatkan matanya bingung. Ia kemudian berlari begitu saja tanpa adanya pembicaraan atau ucapan maaf yang keluar dari mulut pria itu. Pria itu tiba-tiba ikut mengejar Rui berlari, membuat gadis berambut panjang itu semakin cemas bersambung takut. Rui takut jika orang itu akan berbuat macam-macam padanya karena ia orang pendatang. Ezlan selalu memperingatinya untuk menjalani hidup dengan kehati-hatian di negeri orang seperti ini.

"Sial, ngapain tuh orang ngejar gue sih?" Rui terus berbicara dalam batinnya, ia sudah mulai berkeringat walau suhu di sana sedang dingin.

Brukkkk

Tubuhnya menabrak badan Alen. Wajah Rui merasa was-was membuat Alen keheranan.

"Rui? What are you doing? Kenapa lo lari-larian gini? What happen?" Sejenak ucapan Alen membuatnya risih. Ia terus menengok ke belakang memastikan pria itu tidak mengejarnya lagi.

"Gue ... gue ..." Napas Rui terengah-engah.

"Hei!" Panggilan pria itu membuat Rui melotot kaget. Ia segera mendekap Alen dengan kuat."

"Go! Please Go away! Don't bother me!" Rui terus bergumam takut di pelukan Alen.

"I'm sorry, you don't know me? I'm a baker." Ucapan pria itu membuat Rui berbalik badan. Ia menatap aneh pria yang baru saja memang mengenalnya.

"Ho ... how do you know me?" Rui bertanya terbata.

"Rui, lo kenapa? Siapa dia?" Pertanyaan Alen membuat pria itu melebarkan matanya kaget mendengar Alen berbicara.

DI BALIK JENDELA MOSCOW Where stories live. Discover now