SAS (15)

183 42 2
                                    

Note : Sebelumnya aku lupa ngasih tau kalian kalo cerita ini cerpen (cerita pendek) dan sewaktu-waktu cerita ini bisa end kapan saja. Okay enjoy gaess.

🌠🌠🌠


"Tanggal berapa?" gadis itu berujar tanpa melihat lawan bicaranya, sedangkan laki-laki yang ada di sampingnya merasa bersalah. Dia tidak ingin pertunangan ini terjadi, tapi apa daya. Naluna selalu mengancam dan membuat orangtuanya dengan terpaksa menerima perjodohan konyol ini.

"Besok.." nafas gadis itu terasa berhenti, pasokan oksigen serasa tidak tersedia lagi. Rasa sesak di ulu hatinya membuatnya ingin menangis.

Tapi tidak untuk sekarang, perjuangan nya bahkan belum di mulai.

"Gue bakal datang kok. Tunggu kejutan dari gue ya." Gadis itu memutuskan untuk pergi, dia ingin merencanakan penghancuran pertunangan mereka.

"Nay.." belum sempat Mingyu menyelesaikan kalimatnya, gadis itu segera pergi. Mingyu menatap sendu punggung Nayeon yang mulai menghilang dari pandangannya.

"Gue harap lo gak berbuat macam-macam, Nay. Gue takut lo kenapa-napa."

🌠🌠🌠

Pagi ini pukul sembilan lebih, Nayeon dan Sean sudah duduk di kursi yang di sediakan. Dengan riang tangan Nayeon mengambil makanan ringan, Sean yang melihat hanya terkikik pelan. Dia suka jika adik kecilnya bahagia.

Pembawa acara hari ini sudah berada di depan lengkap dengan mic dan susunan acara. Acara yang di bacakan hampir menuju inti, Nayeon tidak tau apa rencana nya akan berhasil pada hari ini.

Dari meja paling belakang yang dia tempati bersama Sean, Nayeon bisa melihat Mingyu dan Luna berdiri disana. Mata Nayeon memandangi Luna dengan intens.

Akhh! Ternyata rencananya berhasil.
Para tamu yang mulai menyadari dengan kejanggalan Luna mulai terkikik pelan, sedangkan yang menjadi pusat mata terdiam sambil mencari tau kenapa para undangan tertawa.

Salah satu pelayan langsung membisikkan sesuatu di telinga Luna. Bola mata Luna yang kecil itu membulat, dia segera meng-cek gaunnya. Dan taraaa! Bagian belakang gaunnya robek tak beraturan seperti bekas guntingan. Nayeon yang sedari tadi memperhatikan ekspresi Luna semakin tertawa kencang.

"Astaga kak. Lihat ekspresi nya." tangan kecil Nayeon menepuk pundak Sean yang menganggur, Sean ikut terkikik. Sebenarnya ini rencana Nayeon dan Sean hanya membantu sedikit. Awalnya laki-laki yang disebut dosen ganteng itu tidak mau membantu Nayeon, karena bujukan manjur ala Nayeon akhirnya dosen ganteng itu luluh.

Kembali pada Luna, gadis cantik itu turun dan diikuti oleh Mingyu. Sejenak Mingyu terlihat mencari seseorang, dan senyum laki-laki itu terbit saat melihat seseorang yang di cari nya duduk dengan calon kakak ipar. Tangan Mingyu melambai dan di balas dengan senyuman indah dari bibir Nayeon.

Apa rencana Nayeon selanjutnya akan berhasil?






Jadi kalian mau cerita ini tamat sampai chapter berapa?

Okay. Jangan lupa kasih bintang :)

STAR AND SUN🌠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang