71

4.6K 667 48
                                    

Eunhyuk menengok pada pintu yang terbuka begitu Renjun bersuara, sangat penasaran bagaimana rupa orangtua si tukang pamer. Ia langsung berdiri setelah melihat orang-orang seperti apa yang memasuki kamar inap anaknya.

Dengan mudah langsung dapat diketahui mana orangtua Huang Renjun dan mana om dan tante yang disebutnya tadi. Ada ketakutan di hati Eunhyuk, mau apa para konglomerat ini mendatangi kamar anaknya?

Tercipta keheningan di ruangan tersebut, orang yang sudah berada terlebih dahulu di ruangan dan empat orang yang baru datang saling pandang. Saling menilai dan saling memperhatikan masing-masing pihak, kecuali Renjun yang ketar-ketir dengan kedatangan tiba-tiba mereka.

"Selamat sore." Ucap seorang wanita memecah keheningan, yang sudah dapat Eunhyuk pastikan adalah ibu dari Renjun. Dia sangat cantik sekaligus sangat mirip Renjun. Oh ini nyonya Byun, pikirnya dalam hati. Yang dengan mudahnya mengenalkan seorang gadis baru untuk menyingkirkan Jeno. Orang yang mengusir Baejin tengah malam dari rumahnya.

"Selamat sore." Jawab Eunhyuk berusaha tenang, ke empat tamu tersebut menatapnya biasa saja namun entah kenapa ia merasa seperti diintimidasi. Terpojok dan dikeroyok. Merasa menjadi orang kecil dan bukan apa-apa, mereka terlalu wah untuk Enhyuk yang hanya seorang ibu rumah tangga biasa.

🏋️‍♀️🏋️‍♂️🏋️‍♀️🏋️‍♂️🏋️‍♀️🏋️‍♂️🏋️‍♀️🏋️‍♂️

Renjun memegang tangan Jeno dan Jeno membalasnya tidak kalah erat. Saling memberikan kekuatan dan semangat, yakin akan dapat melalui segala masalah hingga akhir. Bersama.

Baekhyun tersenyum, tapi bayi sekalipun tahu itu tidak tulus. Chanyeol hanya melirik sebentar kepada Jeno dan nyonya Lee tapi selebihnya ia hanya memperhatikan Renjun, lebih tepatnya tangan Renjun yang berpautan dengan Jeno. Tante Taemin terlihat biasa saja, mungkin lebih tepatnya tidak peduli. Sedangkan om Kai, dia sangat menyeramkan, bahkan Renjun tidak berani menatap mata om Kai.

"Renjun, orangtua sama om dan tante kamu datang. Kamu cuma diem aja disitu?" Tanya Chanyeol membuka pembicaraan. Chanyeol bertanya dengan santai, tapi malah membuat Renjun menggeleng, ia bahkan beringsrut mundur dan menunduk. Takut.

"Ini keluarga Renjun? Renjun belum pernah cerita tentang keluarganya sedikit pun ke saya." Ucap Eunhyuk yang mengalihkan perhatian seluruh orang yang ada di ruangan itu kepadanya. Renjun seperti bisa kembali bernafas.

"Sama. Renjun juga belum pernah sedikit pun cerita tentang kalian ke saya. Tapi itu bukan masalah, memang tidak perlu." Jawab Baekhyun dengan nada yang tenang dan tawa kecil di akhir kalimatnya.

Eunhyuk balas tertawa santai dan menjawab, "Iya saya setuju. Kita bisa ngobrol sendiri. Engga perlu bantuan Renjun untuk saling kenal."

Seluruh ruangan menatap Eunhyuk dengan mata memicing, orang ini berpura-pura bodoh atau memang benar-benar tidak mengerti ucapan Baekhyun?

Hal tersebut membuat Baekhyun dengan senang hati melepas topeng basa-basinya dari Eunhyuk. "Itu engga akan pernah terjadi. Saya kesini untuk jemput Renjun pulang. Renjun, ucapin selamat tinggal ke Lee Jeno. Ini terakhir kalinya kamu ketemu sama dia."

Renjun menggeleng kuat, "engga akan! Aku cuma mau sama Jeno!"

Akhirnya Jeno pun membuka suara, "sekarang saya memang cuma polisi biasa tanpa jabatan mentereng, tapi saya masih muda, masih bisa ngejar karir. Mohon kasih saya kesempatan untuk ngebahagiain Renjun. Toh bahagia bukan cuma materi."

Baekhyun mengangguk, "betul, memang bukan cuma materi. Latar belakang keluarga, latar belakang pendidikan, tingkat sosial. Kalau kamu sayang sama Renjun, harusnya lepasin Renjun, jangan bikin Renjun malu apalagi punya niat mau bahagiain Renjun."

Nyali Jeno menciut, muncul keraguan dalam dirinya, tapi tidak lama. Renjun lagi-lagi menyalurkan semangatnya dengan mengeratkan tautan tangan mereka.

"Saya ibu kandung Lee Jeno! Berani-beraninya ibu ngehina anak saya didepan saya! Anak ibu juga bukan apa-apa! Asal ibu tahu, saya juga engga pernah ngasih restu ke mereka berdua! Tapi anak ibunya aja yang tebel muka kaya tembok. Bahkan anak saya udah nampar anak ibu, tapi anak ibu dengan engga tau malunya balik lagi kesini! Cuma bikin hidup keluarga saya susah!"

Semua orang di ruangan itu terbengong mendengar ucapan Eunhyuk. Hati Renjun hancur, ia merasa dikhianati, seperti ditikam dari belakang. Sakit sekali rasanya, ia kira Eunhyuk sudah mau menerima Renjun. Dan kali ini Jeno yang mengeratkan pegangannya pada tangan Renjun.

"Kurangajar!" Seru Chanyeol yang melaju ke depan Jeno dan akan menonjok wajahnya. Semua wanita di ruangan tersebut sudah menjerit, bahkan Renjun sudah memeluk Jeno. Hati ayah mana yang tidak panas mendengar anaknya ditampar?

Sayangnya Kai lebih cepat dalam menahan pergerakan Chanyeol, menariknya menjauh dari Jeno dan memberikan kalimat penenang. "Bang, inget bang. Dia pasien di sini. Niat kita cuma jemput Renjun."

Dengan nafas terengah menahan kesal, Chanyeol membenarkan bajunya yang berantakan karena ditarik Kai. Sedangkan matanya tetap melotot pada Lee Jeno.

Di saat panas seperti ini, Eunhyuk kembali membuka mulutnya. "Kenapa kamu masih diem aja Huang Renjun? Ibu kamu udah ngehina Jeno, ayah kamu mau mukulin Jeno. Kamu masih berani nunjukin muka kamu di hadapan Jeno?"

"Ibu!" Pekik Jeno tidak terima.

Kini giliran Baekhyun yang bersuara, "Renjun. Kamu kenapa masih pegang tangannya? Cepet lepas! Kita pulang. Kamu engga pantes diperlakuin kayak begini."

Dalam pelukan Jeno, Renjun masih menggeleng. Tidak akan pernah ia meninggalkan Jeno lagi. Ibu dan keluarganya yang lain tidak akan mengerti apa yang sudah Renjun dan Jeno lalui untuk dapat sampai di tahap ini.

"Yang diucapin ibu saya bohong. Mungkin di awal dia emang engga setuju. Tapi sekarang ibu saya udah setuju, ibu saya sayang sama Renjun." Ucap Jeno dengan penuh keyakinan.

Eunhyuk berdecih, "sampe beberapa menit lalu emang iya, tapi ngedenger hinaan perempuan ini ngebuat ibu berubah pikiran." Kemudian di luar ekspektasi semua orang ia dengan kasar menarik Renjun dari dekapan Jeno. Jeno ingin mempertahankan Renjun tapi tubuhnya sangat lemah.

Setelah berhasil memisahkan dua insan tersebut, Eunhyuk mendorong Renjun menjauh. Renjun yang limbung ditangkap oleh Chanyeol. Baekhyun dan Taemin berteriak, merutuki Eunhyuk yang berani menyentuh Renjun kasar.

Renjun ingin kembali berlari ke arah Jeno, tapi tubuhnya ditahan oleh keluarganya. Sedangkan Jeno menggapai-gapaikan tangannya kepada Renjun dari atas ranjang dengan air mata mengalir deras, yang tentu saja gapaian tersebut tidak akan pernah sampai.

"Bu tolong bu, tolong Jeno. Bawa Renjun ke Jeno bu, bawa Renjun ke Jeno." Rintih Jeno dengan tangisan pilu.

Keadaan Renjun tidak jauh berbeda, meski tidak sampai menangis tapi Renjun berteriak dan dengan sekuat tenaga berusaha kabur dari tangan-tangan yang mencekalnya. "Jenooo Jenooo, lepasin, lepasin. Aku mau ke Jeno! Jenooo."

Orang-orang di sana seakan tuli dengan raungan pilu Jeno dan Renjun. Mereka sama-sama tidak ikhlas anak mereka diperlakukan semena-mena.

"Diem, Renjun. Kamu engga pantes nangisin orang brengsek kaya gini! Awalnya ayah mau pertimbangin hubungan kalian, tapi ternyata keputusan ayah salah."

"Saya mohon om, saya mohon. Jangan pisahin kami! Saya sayang Renjun." Jeno memohon pada Chanyeol di tengah isak tangisnya.

"Jeno cuma nampar aku sekali, selebihnya selalu aku yang nyakitin Jeno. Itu juga hasil salah paham yang udah diatur sama ibu dan Haechan." Teriak Renjun tidak terima dengan nasibnya saatnya ini.

Eunhyuk mendelik mendengar ucapan Renjun, ternyata tanpa sepengetahuannya nyonya kayaraya di hadapannya ini membuat ulah lagi? Ia harus segera mengakhiri semua ini, ia tidak tega melihat airmata Jeno yang terus jatuh.

"Pergi! Engga usah banyak drama! Bawa pergi anak kalian dari sini! Saya geli sama keluarga kalian. Jijik!" Bentak Eunhyuk dengan menunjuk pintu keluar.

😂😂😂😂
Tbc
🤣🤣🤣🤣

I ❤DRAMA

Jodoh Who Knows - NoRen (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang