58

5.6K 721 75
                                    

"Semalem saya lihat kalau nyonya Lee kurang nyaman tidurnya, Sanha juga kalau nengok Jeno ternyata berisiknya bukan main bikin pasien lain jadi keganggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Semalem saya lihat kalau nyonya Lee kurang nyaman tidurnya, Sanha juga kalau nengok Jeno ternyata berisiknya bukan main bikin pasien lain jadi keganggu. Kalau kita pindahin Jeno ke kamar yang cuma diisi satu pasien aja gimana?"

"Ruang Jeno sekarang udah kelas 1."

"Tapi ada ruangan yang lebih nyaman dari ini. Ini cuma saran saya, semua terserah nyonya Lee."

"Pindahin aja gak masalah, supaya ada gunanya si Jeno punya pacar kayaraya."

Di malam pertama setelah pemindahan Jeno ke ruang rawat inap VVIP, hanya ada Eunhyuk yang menunggui anaknya tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di malam pertama setelah pemindahan Jeno ke ruang rawat inap VVIP, hanya ada Eunhyuk yang menunggui anaknya tersebut. Setelah mengurus semua biaya pindah kamar, Renjun harus pergi karena ada pekerjaan yang harus diurus. Pekerjaan apa malam-malam begini?

Awalnya Eunhyuk ragu memindahkan Jeno ke ruang VVIP, takut Renjun hanya mengerjainya saja. Bilang di awal akan membayar tapi nanti kabur dengan tunggakan tagihan rumah sakit. Bisa sajakan Renjun kembali hanya untuk membalasdendam kepada Jeno bahkan pada Eunhyuk.

Ternyata itu tidak mungkin, sistem pembayaran VVIP berbeda dengan pembayaran biasa. Semua pembayaran harus dilakukan di awal dan dengan entengnya seorang Huang Renjun menggesekan kartunya dan memasukkan saldo deposito sebesar 150.000.000₩. Dengan pembayaran sebesar itu, biaya perawatan Jeno sudah aman untuk dua bulan ke depan jika tidak terjadi apa-apa.

Eunhyuk memandangi anaknya yang masih terlelap dalam koma. Mengajak bicara seperti yang biasa ia lakukan. "Sekarang ibu baru yakin dia beneran serius sama kamu. Tapi tetep engga 100 persen yah, soalnya abis bayarin kamu dia pergi gitu aja. Sombong banget tau engga sih?"

"Ibu bilang begini bukan karena dia mau bayarin kamar ini tapi karena dia langsung datang kesini begitu denger kamu sakit, tengah malem bayangin. Padahal kamu udah nampar dia. Dia udah maafin kamu, bahkan ngebela. Aneh yah, ibu masih ngga percaya orang sekelas dia mau sama kamu."

"Ibu telepon ayah kamu dulu. Pasti dia seneng keinginannya terwujud, Renjun yang ngurus kamu supaya ibu bisa ikut ayah pindah tugas."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jodoh Who Knows - NoRen (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang